Agensi Kpop Terbesar di Korea

Agensi Kpop Terbesar di Korea

Agensi kpop terbesar di Korea telah mengubah industri hiburan global dengan menciptakan grup-grup ikonik seperti BTS, BLACKPINK, dan TWICE yang mampu menembus pasar internasional. Perlu diketahui, BTS saja telah menyumbang lebih dari $6 miliar untuk perekonomian Korea Selatan, menunjukkan dampak finansial yang luar biasa dari fenomena K-pop.

Selama bertahun-tahun, industri K-pop didominasi oleh yang dikenal sebagai "Big 3" yaitu SM Entertainment, JYP Entertainment, dan YG Entertainment. Namun, belakangan ini HYBE Corporation yang mengelola BTS, SEVENTEEN, dan ENHYPEN, telah muncul sebagai agensi korea terbesar yang baru dan menantang dominasi Big 3 kpop tersebut. Sebenarnya, perusahaan kpop terbesar di korea selatan ini tidak hanya berfokus pada musik, tetapi juga melibatkan strategi pemasaran dan promosi yang signifikan untuk meningkatkan visibilitas idola mereka secara global.

SM Entertainment

SM Entertainment menjadi salah satu agensi kpop terbesar di korea yang didirikan pada 14 Februari 1995 oleh Lee Soo-man. Sebelumnya, Lee mendirikan "SM Studio" pada 1989 dan kemudian mengubah namanya menjadi SM Entertainment dengan dana modal awal 50 juta won. Perusahaan ini telah menjadi pionir yang membentuk dasar industri K-pop modern.

Sejarah SM Entertainment

Perjalanan SM dimulai ketika Lee Soo-man kembali ke Korea setelah menyelesaikan pendidikannya di California State University, Northridge. Sebelum menjadi pengusaha, Lee sebenarnya memulai kariernya sebagai penyanyi pada 1972 dalam band bernama "April and May" dan kemudian bergabung dengan beberapa grup musik lainnya.

Pada 2000, SM mencapai tonggak bersejarah ketika grup H.O.T. menggelar konser solo di Workers' Stadium Beijing yang berkapasitas 12.000 penonton. Peristiwa ini memicu media Tiongkok menyebut fenomena tersebut sebagai "Korean Wave storm", menandai penggunaan pertama istilah "Hallyu" secara luas.

SM Entertainment menjadi perusahaan kpop terbesar di korea selatan yang pertama masuk bursa saham KOSDAQ pada 2000. Kemudian, perusahaan ini terus memperluas bisnisnya dengan mendirikan cabang di Jepang, Amerika Serikat, Thailand, dan negara lainnya.

Artis terkenal dari SM Entertainment

Sebagai bagian dari big 3 kpop, SM Entertainment menaungi berbagai artis ternama:

  • Generasi Awal: H.O.T. (1996), S.E.S. (1997), Shinhwa (1998), Fly to the Sky (1999)

  • Generasi Kedua: TVXQ (2004), Super Junior (2005), Girls' Generation (2007), SHINee (2008)

  • Generasi Ketiga: EXO (2012), Red Velvet (2014)

  • Generasi Keempat: NCT dengan berbagai sub-unit (2016), Aespa (2020), Riize (2023)

Girls' Generation mendapat julukan "The Nation's Girl Group" dan berperan mengalihkan fokus publik kembali ke idol perempuan setelah industri musik Korea mengalami lonjakan grup idol pria dari 2002 hingga 2007.

Ciri khas SM Entertainment

SM Entertainment dikenal dengan sistem pelatihan idol yang menjadi model bagi banyak agensi terbesar di korea selatan lainnya. Sistem ini mencakup pelatihan menyeluruh dalam bernyanyi, menari, dan penampilan yang kemudian menjadi cetak biru bagi agensi lain.

Pendekatan Lee Soo-man berfokus pada remaja dan memandang secara holistik kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi entertainer sukses. Berbeda dengan Johnny & Associates di Jepang yang fokus pada penampilan panggung, SM memperkenalkan pelatihan lebih terstruktur dan intensif.

Perusahaan ini juga dikenal dengan konsep "SM Town" yang menggabungkan seluruh artisnya dalam kolektif. Bahkan, SM memberikan 680 saham perusahaan kepada artis seniornya dan 340 saham kepada artis juniornya pada 2012, menegaskan filosofi keluarga dalam perusahaan.

Meskipun memiliki gedung yang luas, idola SM sering menggunakan skuter untuk berpindah tempat di dalam gedung, termasuk untuk pergi ke toilet. Ciri khas lainnya adalah postur sopan dengan tangan di depan yang selalu dilakukan oleh artis SM tanpa memandang senioritas.

JYP Entertainment

Didirikan pada 1997, JYP Entertainment merupakan salah satu bagian dari big 3 kpop yang telah melahirkan berbagai artis populer. Perusahaan ini didirikan oleh Park Jin-young, seorang penyanyi, penulis lagu, dan produser berbakat yang kemudian menjadikan inisial namanya sebagai identitas agensi.

Sejarah JYP Entertainment

JYP Entertainment awalnya didirikan dengan nama Tae-Hong Planning Corporation pada 1997. Kemudian, pada 2001, perusahaan ini berganti nama menjadi JYP Entertainment. Artis pertama yang dikontrak oleh JYP adalah Pearl, seorang penyanyi solo wanita. Selanjutnya, pada 1999, grup G.o.d debut di bawah naungan JYP yang bekerja sama dengan SidusHQ.

Perjalanan JYP sebagai agensi terbesar di korea selatan ditandai dengan berbagai pencapaian penting. Pada Mei 2006, JYP membentuk girl group pertamanya, Wonder Girls, yang kemudian menjadi grup Korea pertama yang masuk tangga lagu Billboard Hot 100 pada 2009 dengan lagu "Nobody". Prestasi ini membuka jalan bagi ekspansi global JYP.

Artis terkenal dari JYP Entertainment

JYP Entertainment telah menghasilkan banyak artis ternama, antara lain:

  • Grup Generasi Awal: G.o.d (1999), Rain (2002)

  • Grup Generasi 2000-an: Wonder Girls (2007), 2AM (2008), 2PM (2008), miss A (2010)

  • Grup Generasi Terbaru: GOT7 (2014), TWICE (2015), DAY6 (2015), Stray Kids (2018), ITZY (2019), NMIXX (2022)

TWICE telah menjadi salah satu grup paling sukses dengan penjualan album mencapai 2,85 juta kopi gabungan di Korea Selatan dan Jepang. Sementara itu, GOT7 berhasil masuk daftar Billboard Boxscore untuk pertama kalinya setelah tur di Los Angeles.

Ciri khas JYP Entertainment

Pendekatan JYP terhadap industri K-pop memiliki beberapa kekhasan. Park Jin-young menekankan tiga nilai utama untuk mencari artis baru: kejujuran (truth), ketekunan (diligence), dan kerendahan hati (humility). JYP juga menerapkan sistem pendidikan komprehensif, termasuk pendidikan kesehatan reproduksi bagi trainee.

Berbeda dari agensi kpop terbesar lainnya, JYP menerapkan struktur organisasi yang berfokus pada artis. Sejak mencobanya dengan TWICE, perusahaan ini membagi tim menjadi divisi yang berpusat pada artis, bukan pada departemen fungsi. Pendekatan ini memungkinkan komunikasi lebih efektif dengan artis dan hasil yang lebih produktif.

JYP juga dikenal dengan pendekatannya yang lebih santai dibandingkan perusahaan kpop terbesar di korea selatan lainnya seperti SM dan YG, meskipun ketiga perusahaan ini sering dikritik karena kontrol ketat terhadap artis dan struktur kerja yang ketat.

HYBE Corporation

HYBE Corporation, yang sebelumnya dikenal sebagai Big Hit Entertainment, telah muncul sebagai penantang utama big 3 kpop dan kini menjadi agensi kpop terbesar di korea berdasarkan kapitalisasi pasar. Pada Mei 2025, HYBE memiliki kapitalisasi pasar sebesar 11,25 triliun won, meningkat 28,79% sejak Oktober 2020.

Sejarah HYBE Corporation

Didirikan pada 1 Februari 2005 oleh Bang Si-hyuk, perusahaan ini awalnya bernama Big Hit Entertainment. Bang Si-hyuk, yang juga dikenal sebagai "Hitman Bang", mendirikan perusahaan setelah berpisah dengan JYP Entertainment.

Titik balik utama terjadi pada 2013 ketika BTS debut di bawah Big Hit. Kesuksesan BTS membawa perusahaan melampaui para pesaingnya dalam kapitalisasi pasar dan dampak global. Pada 2020, Big Hit melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan kemudian pada 31 Maret 2021, mengubah namanya menjadi HYBE Corporation.

Sejak itu, HYBE telah mengakuisisi beberapa agensi terbesar di korea selatan lainnya, termasuk Pledis Entertainment, Source Music, dan KQ Entertainment. Namun, akuisisi terbesar mereka terjadi pada April 2021 ketika HYBE membeli Ithaca Holdings milik Scooter Braun senilai 1,07 triliun won, memperoleh SB Projects dan Big Machine Label Group.

Artis terkenal dari HYBE Corporation

HYBE mengelola beberapa artis paling sukses di industri K-pop melalui label-label subsidinya:

  • BIG HIT Music: BTS, TXT (Tomorrow X Together)

  • PLEDIS Entertainment: SEVENTEEN, fromis_9

  • Source Music: LE SSERAFIM, (sebelumnya GFriend)

  • ADOR: NewJeans

  • BE:LIFT Lab: ENHYPEN

  • HYBE America: mengelola artis seperti Ariana Grande dan Justin Bieber

BTS telah menjadi kekuatan pendorong utama di balik kesuksesan global HYBE, dengan lagu berbahasa Inggris "Dynamite" yang mengantarkan mereka menuju kesuksesan besar di AS dan negara-negara Barat lainnya.

Strategi global HYBE Corporation

HYBE telah meluncurkan strategi "HYBE 2.0" pada Agustus 2024 yang melibatkan restrukturisasi perusahaan dan ekspansi global. Strategi ini mencakup pembentukan HYBE MUSIC GROUP APAC untuk mengawasi bisnis label musik di Korea dan Jepang.

Selain itu, HYBE menerapkan strategi "Multi-home, Multi-genre" di AS, Jepang, dan Amerika Latin. Di AS, HYBE AMERICA akan memperkenalkan layanan label baru dimulai dengan debut KATSEYE, sedangkan HYBE LATIN AMERICA akan memulai operasi penuh mulai 2025.

Meskipun menghadapi tantangan pasar dengan penurunan saham 31,68% year-to-date pada 2024, HYBE tetap menjadi perusahaan kpop terbesar di korea selatan. Kapitalisasi pasarnya meningkat hingga 52,77% pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, jauh melampaui SM Entertainment dan JYP Entertainment yang kapitalisasi pasarnya 75,93% dan 78,25% lebih kecil.

YG Entertainment

Sebagai salah satu agensi kpop terbesar di korea dengan akar kuat dalam hip-hop, YG Entertainment telah membangun reputasi berbeda di industri musik Korea. Didirikan pada Februari 1996 oleh Yang Hyun-suk, mantan anggota grup pelopor K-pop "Seo Taiji and Boys", YG telah menjadi bagian penting dari big 3 kpop selama bertahun-tahun.

Sejarah YG Entertainment

Pada awalnya, YG dibentuk dengan nama Hyun Planning, kemudian berganti menjadi MF Planning setelah debut grup hip-hop pertama mereka, Keep Six. Meskipun grup tersebut tidak sukses dan membuat Yang terlilit hutang 400 juta won, kesuksesan grup berikutnya, Jinusean dan 1TYM, membantu memperkenalkan hip-hop ke musik mainstream Korea.

Selanjutnya, pada 1998, nama perusahaan berubah menjadi Yang Goon Planning, dan akhirnya menjadi YG Entertainment pada 2001. Selama perkembangannya, YG berekspansi melalui berbagai anak perusahaan seperti The Black Label, YGX Entertainment, dan YG Plus yang menangani distribusi dan lisensi merchandise. Bahkan perusahaan ini juga memiliki merek kosmetik "Moonshot" yang diluncurkan pada 2014.

Artis terkenal dari YG Entertainment

Sebagai perusahaan kpop terbesar di korea selatan, YG menaungi beberapa artis populer:

  • Era Awal: Jinusean, 1TYM, Seven (penyanyi idol pertama YG)

  • Generasi Kedua: BIGBANG (2006), 2NE1 (2009)

  • Generasi Ketiga/Keempat: WINNER (2014), BLACKPINK (2016), TREASURE (2020), BABYMONSTER (2023)

  • Artis Solo & Duo: AKMU (2014), Mino (WINNER)

BIGBANG menjadi kekuatan utama di balik penjualan album YG di Korea dari 2014 hingga 2017, sementara 2NE1 dikenal sebagai girl group pertama yang mencapai sembilan lagu nomor satu di Gaon Digital Chart. Pada Januari 2025, YG Entertainment mengumumkan akan mengakhiri operasi manajemen aktor untuk fokus pada musik.

Ciri khas YG Entertainment

Tidak seperti agensi terbesar di korea selatan lainnya, YG dikenal dengan gaya musik yang khas bernuansa hip-hop. Pengaruh ini berasal dari latar belakang Yang Hyun-suk dengan Seo Taiji and Boys yang memperkenalkan rap Korea dan bereksperimen dengan musik Barat.

Selain itu, YG terkenal dengan produksi musik in-house berkualitas tinggi. Perusahaan ini memiliki tim produser internal termasuk CHOICE dan Masta Wu yang menciptakan "YG sound" yang khas. Pendekatan produksi bergaya YG bahkan disebut sebagai "lagu musim panas ala YG" untuk single seperti "FOREVER" dari BABYMONSTER.

Sebagai hasilnya, YG Entertainment telah membangun posisi sebagai "K-POP POWERHOUSE" di industri musik global dengan kantor cabang di Jepang, China, dan Amerika Serikat.

Cube Entertainment

Dikenal dengan pendekatannya yang mendorong idol "self-composing and self-producing", Cube Entertainment telah membuktikan diri sebagai salah satu agensi kpop terbesar di korea dengan strategi pengembangan artis yang unik. Meskipun sering disalahartikan sebagai anak perusahaan JYP Entertainment, Cube sebenarnya merupakan perusahaan independen.

Sejarah Cube Entertainment

Cube Entertainment didirikan pada 29 Agustus 2006 oleh Hong Seung-sung (mantan presiden JYP Entertainment) dan Shin Jung-hwa dengan nama awal Playcube Inc. Pada 2009, agensi terbesar di korea selatan ini meluncurkan dua grup pertamanya: girl group 4Minute pada Juni dan boy group Beast pada Oktober. G.NA menjadi artis solo pertama yang debut di Cube pada 2010.

Selanjutnya, Cube membentuk beberapa sublabel untuk mengelola artisnya, termasuk A Cube Entertainment (2011) yang menaungi Apink dan Cube DC (2012) untuk BTOB. Namun, pada 2015, A Cube diakuisisi oleh LOEN Entertainment dan berganti nama menjadi Plan A Entertainment. Pada tahun 2023, nilai aset yang dimiliki Cube Entertainment mencapai sekitar 153,2 miliar won Korea Selatan, yang menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

Artis terkenal dari Cube Entertainment

Sepanjang sejarahnya, Cube telah mengelola berbagai artis populer:

  • Grup Generasi Awal: 4Minute (2009-2016), Beast/B2ST (2009-2016)

  • Grup Generasi Kedua: BTOB (2012), CLC (2015-2022)

  • Grup Generasi Terbaru: Pentagon (2016), (G)I-DLE (2018), LIGHTSUM (2021)

(G)I-DLE menjadi grup Cube yang paling cepat meraih peringkat #1 di acara musik. Bahkan penjualan musik Cube meningkat 58% menjadi 8,8 miliar won berkat popularitas lagu (G)I-DLE "LATATA" dan "HANN (Alone)".

Ciri khas Cube Entertainment

Tidak seperti perusahaan kpop terbesar di korea selatan lainnya, Cube menekankan pengembangan "idol-artist" dengan mendorong artisnya untuk menulis, mengomposisi, dan merekam lagu mereka sendiri. Untuk mendukung ini, perusahaan menyediakan kelas MIDI bagi trainee dan artisnya.

Selain itu, Cube juga aktif merangkul tren teknologi terbaru. Pada November 2021, agensi korea terbesar ini bermitra dengan Animoca Brands untuk membentuk usaha patungan yang didedikasikan untuk membangun music metaverse dan menerbitkan NFT. CEO Cube, Ahn Woo-Hyung, bahkan menyatakan bahwa perusahaan telah membentuk tim khusus untuk mempelajari NFT dan metaverse sejak 2020.

Semua artis di bawah Cube Entertainment secara kolektif dikenal sebagai "United Cube". Pendekatan ini menciptakan identitas kolektif yang kuat, meskipun beberapa kontroversi manajemen artis sempat menimbulkan kritik dari penggemar.

FNC Entertainment

Terkenal dengan spesialisasi grup band yang unik, FNC Entertainment berdiri sebagai agensi kpop terbesar yang membawa warna berbeda dalam industri hiburan Korea. Didirikan pada 2006 oleh penyanyi dan produser rekaman Han Seong-ho, perusahaan ini telah menjadi salah satu pemain penting dalam dunia K-pop.

Sejarah FNC Entertainment

Pada awalnya, FNC Entertainment bernama FNC Music hingga 2012, kemudian berganti nama setelah memperluas bidang bisnisnya. Nama "FNC" sendiri berarti "fish and cake" yang mengacu pada mukjizat pemberian makan orang banyak dalam Alkitab, mencerminkan latar belakang Han Seong-ho sebagai seorang Kristen yang taat. Sejak Januari 2012, perusahaan ini beroperasi dari kantornya di Cheongdam-dong.

Sebagai agensi terbesar di korea selatan, FNC beroperasi sebagai label rekaman, agensi bakat, perusahaan produksi musik, manajemen acara, dan penerbit musik. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini membuka cabang di Jepang dengan nama FNC Entertainment Japan.

Artis terkenal dari FNC Entertainment

Meskipun bukan bagian dari big 3 kpop, FNC Entertainment telah melahirkan berbagai artis populer:

  • Grup Band: F.T. Island (2007), CNBLUE (2009), N.Flying (2013)

  • Grup Idol: SF9 (2016), P1Harmony (2020), AMPERS&ONE (2023)

  • Grup Internasional: Hi-Fi Un!corn (2023)

  • Grup yang akan debut: AxMxP (2025)

Selain itu, FNC juga mengelola sejumlah komedian seperti Moon Se-yoon dan Lee Guk-joo, serta aktor berbakat termasuk Jung Hae-in dan Lee Dong-gun.

Ciri khas FNC Entertainment

Berbeda dengan perusahaan kpop terbesar di korea selatan lainnya, FNC dikenal dengan fokusnya pada grup band. Pendekatan ini memberikan identitas tersendiri bagi agensi korea terbesar ini dalam industri yang umumnya didominasi oleh grup dance.

FNC juga terkenal dengan strategi pemasaran dualnya antara Korea dan Jepang, dimana banyak band mereka debut di kedua negara dan memproduksi album dalam dua bahasa. Perusahaan ini juga telah mengembangkan keahlian dalam menghasilkan idol-aktor berbakat, dimana anggota dari grup seperti FTISLAND, CNBLUE, dan N.Flying berhasil membangun karir akting yang sukses.

Dengan sistem pelatihan komprehensif yang mencakup vokal dan pelajaran akting, FNC Entertainment terus mencetak artis multitalenta yang sukses di berbagai bidang hiburan.

Starship Entertainment

Berdiri sebagai perusahaan yang cepat bertransformasi menjadi kekuatan baru di industri hiburan Korea, Starship Entertainment telah berkembang pesat sejak pendiriannya. Meskipun tidak selalu disebutkan seperti agensi kpop terbesar lainnya, perusahaan ini tetap menjadi rumah bagi beberapa artis populer yang telah meraih kesuksesan signifikan.

Sejarah Starship Entertainment

Starship Entertainment didirikan pada 28 Januari 2008 oleh pasangan Kim Shi-dae dan Seo Hyun-joo bersama Kim Young-suk. Sebelumnya, Kim Shi-dae bekerja sebagai manajer jalan untuk grup K-pop Cool dan juga pernah bekerja untuk Big Hit Entertainment antara 2005 hingga 2007, sementara Seo Hyun-joo bekerja di JYP Entertainment. Artis pertama Starship adalah penyanyi ex-Big Hit K.Will yang merilis single pertamanya "Love 119" pada 2008.

Pada Desember 2013, 70% saham perusahaan diakuisisi oleh distributor mereka, LOEN Entertainment (yang kemudian berganti nama menjadi Kakao M pada 2018 dan kini menjadi Kakao Entertainment), menjadikannya anak perusahaan independen. Hingga 2022, Kakao Entertainment masih menjadi pemegang saham terbesar label ini dengan kepemilikan 59,73%.

Artis terkenal dari Starship Entertainment

Sebagai agensi terbesar di korea selatan, Starship Entertainment menaungi berbagai artis ternama:

  • Grup Aktif: MONSTA X (2015), WJSN/Cosmic Girls (2016), CRAVITY (2020), IVE (2021), KiiiKiii (2025)

  • Grup Terdahulu: SISTAR (2010-2017), Boyfriend (2011-2019)

  • Solois: K.Will, Wonho, Kihyun, Joohoney, dan Seola

IVE menjadi salah satu grup yang berkembang pesat dengan lagu "HEYA" yang sukses besar dan ekspansi ke pasar Jepang. Sementara itu, CRAVITY berhasil memenangkan acara Road To Kingdom terbaru.

Pada Februari 2025, Starship mengumumkan debut KiiiKiii, grup perempuan pertama mereka sejak IVE pada 2021. Grup ini memperkenalkan pendekatan storytelling organik melalui media sosial, mewujudkan estetika Generasi Z yang kuat.

Ciri khas Starship Entertainment

Salah satu keunikan perusahaan kpop terbesar di korea selatan ini adalah sistem divisi yang baru diterapkan. Starship telah merestrukturisasi bisnisnya menjadi tiga divisi—Divisi 1 (K.Will, MONSTA X, IVE), Divisi 2 (WJSN, CRAVITY), dan Divisi 3 (KiiiKiii)—untuk mempertahankan identitas unik setiap artis sambil menumbuhkan sinergi antar tim.

Para artis di bawah Starship Entertainment secara kolektif dikenal sebagai "Starship Planet", mirip dengan konsep SMTOWN atau JYP Nation. Selain itu, Starship beroperasi di tiga lokasi utama dan diperkuat oleh sekitar 200 karyawan, didanai oleh investor komersial dan perusahaan induknya, Kakao Entertainment.

Dengan strategi pemasaran inovatif dan pengembangan artis yang solid, Starship terus menjadi agensi korea terbesar yang diperhitungkan dalam industri K-pop.

Pledis Entertainment

Pledis Entertainment hadir dengan nama unik yang diambil dari gugus bintang Pleiades dalam rasi Taurus, mencerminkan aspirasi bintang-bintang musik yang dinaunginya. Didirikan pada 2007 oleh Han Sung-Soo, agensi korea terbesar ini telah berkembang dari agensi kecil menjadi salah satu kekuatan penting dalam industri K-pop.

Sejarah Pledis Entertainment

Pada masa awal, Pledis bahkan tidak memiliki kantor manajemen resmi, hanya sebuah ruang latihan. Son Dam-bi menjadi artis pertama yang debut di bawah naungan Pledis dan dijuluki sebagai "female Rain" oleh media. Kemudian pada Januari 2009, agensi kpop terbesar ini mendebutkan girl group pertamanya, After School.

Selanjutnya, Pledis memperluas jangkauannya dengan membentuk sub-unit Orange Caramel pada 2010 yang beranggotakan Nana, Lizzy, dan Raina. Pada Maret 2012, Pledis mendebutkan boy band pertama mereka, NU'EST. Namun, tonggak penting terjadi pada Mei 2015 ketika grup beranggotakan 13 orang, SEVENTEEN, debut setelah berlatih selama beberapa tahun di bawah perusahaan ini.

Artis terkenal dari Pledis Entertainment

Saat ini, perusahaan kpop terbesar di korea selatan ini menaungi beberapa artis ternama:

  • SEVENTEEN (2015-sekarang)

  • TWS (2023-sekarang)

  • Bumzu (2017-sekarang)

  • Hwang Min-hyun (2023-sekarang)

Sebelumnya, Pledis juga mengelola grup-grup seperti NU'EST (2012-2022), After School (2009-2019), dan PRISTIN (2017-2019). Meskipun tidak termasuk dalam big 3 kpop, Pledis telah menghasilkan grup-grup berpengaruh dalam industri musik Korea.

Perubahan setelah bergabung dengan HYBE

Pada 25 Mei 2020, HYBE Corporation (sebelumnya Big Hit Entertainment) secara resmi mengakuisisi Pledis Entertainment sebagai pemegang saham mayoritas. Meski demikian, Pledis tetap beroperasi sebagai label independen sambil menerima dukungan finansial dan keahlian dari HYBE Labels.

Setelah akuisisi, perubahan signifikan terjadi ketika Pledis pindah ke kantor pusat baru di Yongsan Trade Center pada Maret 2021, bergabung dengan label-label HYBE lainnya. Selain itu, pada Juli 2021, semua 13 anggota SEVENTEEN memperpanjang kontrak mereka dengan Pledis Entertainment, menunjukkan kepercayaan terhadap manajemen baru.

Pada November 2023, Pledis mengalami perubahan kepemimpinan dengan pengangkatan Kim Yeon-soo sebagai CEO baru. Kim telah bergabung dengan Pledis sejak 2012 dan berperan penting dalam debut SEVENTEEN serta ekspansi grup ke industri musik Jepang.

Woollim Entertainment

Berbeda dengan perusahaan lainnya, Woollim Entertainment dikenal sebagai rumah bagi musisi berbakat dengan musikalitas tinggi. Didirikan pada 2003 oleh Lee Jung-yeop, agensi korea terbesar ini telah menarik perhatian dengan pendekatan yang menekankan musikalitas dibanding tren industri.

Sejarah Woollim Entertainment

Perjalanan Woollim dimulai sebagai label musik kecil yang kemudian berkembang menjadi salah satu agensi kpop terbesar yang berpengaruh. Pada Juni 2010, Woollim mendebutkan boy grup pertama mereka, Infinite. Selanjutnya, pada Agustus 2013, Woollim bergabung dengan anak perusahaan SM Entertainment, SM Culture & Contents (SM C&C), membentuk "Woollim Label" sebagai label rekaman independen.

Namun, pada 21 Maret 2016, SM C&C mengumumkan pemisahan bisnis konten musik dari bisnis konten video mereka. Akibatnya, Woollim Entertainment menjadi perusahaan terpisah yang mulai berlaku pada 8 Juni 2016. Menurut laporan bisnis kuartal ketiga 2016, 71% saham Woollim yang dimiliki SM C&C telah dialihkan kepada pihak ketiga, sehingga Woollim resmi keluar dari naungan SM.

Artis terkenal dari Woollim Entertainment

Sebagai perusahaan kpop terbesar di korea selatan, Woollim telah menaungi berbagai artis ternama:

  • Boy Grup: Infinite (2010-2022), Golden Child (2017-2024), DRIPPIN (2020-sekarang)

  • Girl Grup: Lovelyz (2014-2021), Rocket Punch (2019-2024)

  • Solois: Kwon Eun-bi (2021-sekarang)

Pada November 2021, Woollim mengumumkan bahwa 7 dari 8 anggota Lovelyz tidak memperpanjang kontrak mereka, hanya Baby Soul (Lee Su-jeong) yang memutuskan bertahan. Pada Desember 2024, anggota tersisa Golden Child juga mengakhiri kontrak mereka, kecuali Lee Jang-jun dan Hong Joo-chan.

Ciri khas Woollim Entertainment

Agensi terbesar di korea selatan ini memiliki keunikan dalam fokusnya terhadap musikalitas. Sejak pendiriannya, Woollim telah menonjolkan artis dengan musikalitas termasuk Kim Dong Ryul, Epik High, dan banyak lagi. Meskipun bukan bagian dari big 3 kpop, Woollim dikenal dengan kemampuannya memilih lagu berkualitas untuk artisnya.

Woollim juga terkenal dengan sistem pewarisan asrama yang unik. Lovelyz mengambil alih asrama yang digunakan Infinite, kemudian Rocket Punch mewarisi asrama tersebut, dan DRIPPIN juga menggunakan asrama warisan. Selain itu, artis Woollim sering tampil menonjol di Idol Star Athletics Championships, khususnya dalam atletik, dengan banyak medalis dari grup seperti Infinite dan Golden Child.

Namun, tahun 2023 menjadi tahun yang sulit bagi Woollim dengan output terbatas dan masa tunggu promosi yang panjang, memunculkan kekhawatiran tentang masa depan agensi ini.

RBW (Rainbow Bridge World)

RBW, akronim dari Rainbow Bridge World, telah tumbuh menjadi salah satu agensi korea terbesar melalui ekspansi strategis dan portofolio artis beragam. Perusahaan ini kini mengelola beberapa grup populer dan aktif mengakuisisi label musik lainnya untuk memperkuat posisinya dalam industri hiburan Korea.

Sejarah RBW

Didirikan pada 5 Maret 2010 dengan nama Rainbowbridge Agency oleh Kim Jin-woo dan Kim Do-hoon, perusahaan ini awalnya beroperasi dengan anggaran 100 juta won. Pada tahun 2015, WA Entertainment bergabung dengan Rainbowbridge Agency, dan nama perusahaan berubah menjadi RBW.

Selanjutnya, RBW mengalami pertumbuhan signifikan melalui akuisisi strategis. Pada April 2021, perusahaan mengakuisisi 70% saham WM Entertainment, menambahkan grup seperti Oh My Girl, B1A4, dan ONF ke dalam portofolionya. Pada Januari 2022, RBW kembali memperluas jangkauannya dengan mengakuisisi 39,13% saham DSP Media senilai 9,03 miliar won.

Artis terkenal dari RBW

Sebagai perusahaan kpop terbesar di korea selatan, RBW menaungi beberapa artis populer:

  • Grup Idol: MAMAMOO (2014), ONEUS (2019), ONEWE (2019), PURPLE KISS (2021)

  • Grup dari Label Akuisisi: KARA, B1A4, Oh My Girl, KARD, YOUNG POSSE

  • Solois: MOONBYUL, SOLAR, Chaeyeon

Meskipun bukan bagian dari big 3 kpop, RBW telah mencapai kesuksesan dengan MAMAMOO yang menjadi grup paling menguntungkan bagi perusahaan. Bahkan, pada Juli 2023, RBW mengadakan festival musik keluarga pertamanya yang berjudul "RBW 2023 SUMMER FESTIVAL: Over the Rainbow" yang menampilkan berbagai artis mereka.

Ciri khas RBW

Tidak seperti agensi kpop terbesar di korea lainnya, RBW memiliki pendekatan unik dalam mengembangkan bisnisnya. Perusahaan ini menerapkan model "inkubator" di mana mereka mengakuisisi label-label kecil dan memberikan mereka kemandirian operasional sambil menyediakan dukungan finansial dan sistematis.

Selain itu, RBW aktif dalam inovasi teknologi. CEO Kim Jin Woo menyatakan bahwa akuisisi DSP Media akan memungkinkan perusahaan untuk meluncurkan bisnis terkait metaverse, seperti NFT yang menggunakan musik IP. Program RBWithus juga menjadi inisiatif untuk mengembangkan bakat K-pop global dengan menawarkan pelatihan vokal, tari, dan pembuatan portofolio bagi calon idol.

Dengan lebih dari 4.000 kekayaan intelektual terkait musik dan go public di KOSDAQ pada November 2021, RBW terus memperkuat posisinya sebagai agensi terbesar di korea selatan yang berpengaruh dalam industri K-pop.

KQ Entertainment

Bermula sebagai perusahaan pengelola satu grup, KQ Entertainment kini berkembang menjadi agensi kpop terbesar dengan portofolio artis global. Meskipun belum masuk dalam jajaran big 3 kpop, KQ telah menarik perhatian industri musik dengan pertumbuhan drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Sejarah KQ Entertainment

Pada awalnya, perusahaan ini didirikan sebagai Seven Seasons pada 2013 untuk mengelola grup Block B setelah perselisihan dengan Stardom Entertainment. Selama beberapa tahun, Seven Seasons berfokus khusus pada Block B tanpa rencana pelatihan bakat baru. Namun, pada Juni 2016, perusahaan ini berubah nama menjadi KQ Entertainment ketika Kim Kyu-wook mendirikannya secara resmi, sementara nama Seven Seasons tetap dipertahankan sebagai departemen khusus Block B.

Setelah mengganti nama, KQ membuka sistem trainee bernama KQ Fellaz dan mulai serius melatih idol baru. Tonggak penting terjadi pada 24 Oktober 2018 ketika trainee KQ Fellaz debut sebagai ATEEZ, menjadi grup idol pertama yang dikembangkan KQ. Selanjutnya, pada 30 Maret 2023, proyek KQ Fellaz kedua selesai dengan debut xikers.

Artis terkenal dari KQ Entertainment

Meskipun relatif baru di industri, agensi terbesar di korea selatan ini mengelola beberapa artis potensial:

  • ATEEZ (debut 2018): Grup dengan tema "delapan bajak laut dalam perjalanan masa muda" yang konsisten dari lagu debut "Pirate King" hingga album terbaru mereka

  • xikers (debut 2023): Boy grup kedua KQ yang menjadi "rising superstars"

  • Produser: EDEN dan Maddox

Pendapatan KQ Entertainment mencatat peningkatan drastis dalam dua tahun terakhir. Pada 2024, perusahaan ini mencatat pendapatan 115,8 miliar won dan laba operasional 12,5 miliar won, meningkat masing-masing 150% dan 184% dibandingkan tahun 2022.

Ciri khas KQ Entertainment

Berbeda dengan perusahaan kpop terbesar di korea selatan lainnya, KQ memiliki pendekatan "interactive content" yang ditekankan sejak perencanaan ATEEZ. Album-album mereka menyematkan petunjuk cerita dengan tema bajak laut, seperti suara kode Morse atau lirik yang menunjukkan koordinat lintang dan bujur tertentu.

KQ Entertainment juga menerapkan sistem yang memperhatikan karakteristik dan kebutuhan musisi untuk pengembangan artis yang lebih baik. Sistem ini menciptakan siklus virtuoso yang membangun paradigma baru dalam penemuan, dukungan, dan produksi artis antara grup idol dan musisi.

Pada 15 April 2025, CEO KQ Entertainment mengumumkan penandatanganan kontrak IPO dengan Mirae Asset Securities dan sedang mempersiapkan go public pada 2026. Dengan rencana ini, perusahaan berharap dapat menciptakan mesin pertumbuhan baru dengan memproduksi berbagai artis global.

TOP Media

Didirikan oleh seorang idol aktif, TOP Media memulai perjalanannya dengan latar belakang berbeda dari agensi kpop terbesar di korea lainnya. Perusahaan ini didirikan oleh Andy, anggota grup legendaris Shinhwa, yang memutuskan terjun ke dunia bisnis hiburan sambil tetap aktif sebagai seorang idol.

Sejarah TOP Media

TOP Media awalnya didirikan sebagai ND Entertainment (New Dream Entertainment) pada 2005 oleh Andy bersama manajer lamanya di SM Entertainment, Lee Jae-hong. Pada 2009, perusahaan ini mendebutkan duo pria Jumper yang merilis dua single, "Yes!" dan "Dazzling" (눈이부셔), namun grup ini bubar tak lama setelah merilis single kedua mereka.

Setahun kemudian, Teen Top debut sebagai boy group pertama agensi terbesar di korea selatan ini yang bertahan lama, diikuti oleh 100% pada 2012, dan Up10tion pada 2015. Dalam perkembangannya, TOP Media terus mendebutkan grup baru, dengan MCND yang debut pada 27 Februari 2020 dengan EP Into the Ice Age.

Artis terkenal dari TOP Media

Meskipun tidak sebesar big 3 kpop, TOP Media telah mengelola beberapa artis yang cukup dikenal:

  • Andy - Pendiri yang juga aktif sebagai solois

  • MCND - Boy grup yang debut pada 2020

  • Odd Youth - Girl grup pertama yang debut pada 1 November 2024

Sebelumnya, 100% bubar pada 9 Oktober 2021 setelah kontrak anggota terakhir berakhir. Sementara itu, kontrak anggota Teen Top Niel dan Changjo berakhir pada Januari 2022, dan pada Mei 2023, C.A.P. meninggalkan Teen Top serta mengakhiri kontraknya dengan TOP Media.

Ciri khas TOP Media

Sebagai perusahaan kpop terbesar di korea selatan yang didirikan oleh seorang idol, TOP Media memiliki pemahaman mendalam tentang industri hiburan. Agensi korea terbesar ini menerapkan pendekatan kreatif dalam setiap produknya, sejalan dengan sifat industri media yang selalu menuntut inovasi baru.

Berbeda dengan perusahaan lain, TOP Media lebih fokus pada bagaimana konten dipresentasikan, tidak hanya kualitas produknya. Perusahaan ini juga menyadari bahwa industri media berubah dengan cepat dan memiliki siklus hidup produk yang jauh lebih pendek dibandingkan industri lain.

Hingga Maret 2023, tidak ada anggota UP10TION yang tersisa di bawah TOP Media, meskipun grup tersebut masih aktif dan belum bubar secara resmi. Hal serupa terjadi pada TEEN TOP hingga Desember 2023.

Fantagio

Fantagio hadir sebagai agensi kpop terbesar di korea yang menggabungkan manajemen bakat dan produksi konten dalam satu atap. Didirikan pada September 2008, perusahaan ini menawarkan pendekatan komprehensif dalam industri hiburan Korea dengan berbagai divisi khusus yang menaungi idol hingga aktor.

Sejarah Fantagio

Awalnya, Fantagio didirikan dengan nama NOA Entertainment (Network of Asia) pada September 2008 oleh Na Byeong-jun, yang sebelumnya bekerja untuk SidusHQ. Pada Juni 2011, perusahaan ini berganti nama menjadi Fantagio, merupakan gabungan kata dari "Fantasy" dan "Origin". Pada tahun 2012, Fantagio melaporkan pendapatan sebesar 14,1 miliar won dengan pendapatan bersih 1,8 miliar won (sekitar 1,6 juta dolar AS).

Selanjutnya, pada November 2011, Fantagio membentuk beberapa divisi termasuk Fantagio Pictures (produksi film dan drama), Fantagio Music, dan Solid C&M. Pada Januari 2018, perusahaan ini mengalami pergolakan ketika CEO dan pendirinya dikeluarkan oleh JC Group, dana ekuitas swasta China yang memiliki saham pengendali.

Artis terkenal dari Fantagio

Selama perjalanannya, perusahaan kpop terbesar di korea selatan ini telah menaungi berbagai artis populer:

  • Grup Aktif: ASTRO (2016-sekarang), LUN8 (2023-sekarang), LUN8wave (subunit, 2023-sekarang)

  • Artis Solo: Cha Eunwoo, MJ, Sanha, Yoojung, Doyeon, Ong Seong Wu

  • Grup Terdahulu: Hello Venus (2012-2019), 5urprise (2013-2020), Weki Meki (2017-2024)

Meskipun demikian, Fantagio menghadapi beberapa perubahan penting saat Moonbin dari ASTRO meninggal pada April 2023, dan Weki Meki dibubarkan pada 2024.

Ciri khas Fantagio

Berbeda dengan agensi terbesar di korea selatan lainnya, Fantagio menonjol dengan fokus gandanya pada pengembangan aktor dan idol. Perusahaan ini terkenal dengan pencarian bakat aktor, termasuk menemukan bintang seperti Cha Eunwoo, Seo Kang-jun, dan Ha Jung-woo.

Pada perkembangannya, agensi korea terbesar ini menjalankan program pelatihan komprehensif termasuk "i-Teen" untuk idol dan "Actors League" untuk aktor. Pendekatan unik ini memungkinkan Fantagio mengembangkan artis multitalenta yang sukses di berbagai bidang hiburan, seperti Cha Eunwoo yang berkarir sebagai anggota ASTRO sekaligus aktor populer.

WM Entertainment

WM Entertainment hadir sebagai label musik Korea Selatan yang kini beroperasi di bawah naungan RBW setelah akuisisi pada 2021. Didirikan pada 2008 oleh mantan penyanyi Lee Won-min (nama asli: Kim Jung-soo), agensi kpop terbesar ini telah menelurkan beberapa grup populer yang mewarnai industri hiburan Korea.

Sejarah WM Entertainment

Pada awal berdirinya, WM Entertainment beroperasi di sebuah gedung satu lantai sederhana di Bangbae-dong, Distrik Seocho. Namun, kesuksesan yang diraih mendorong Lee Won-min untuk membeli gedung enam lantai di Mangwon-dong, Distrik Mapo seharga 4,33 miliar won Korea pada Agustus 2014 yang kemudian berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan.

Selanjutnya, tonggak penting terjadi pada 7 April 2021 ketika RBW mengakuisisi 70% saham WM Entertainment, menjadikannya anak perusahaan. Meskipun demikian, WM tetap beroperasi sebagai label independen dengan manajemen yang ada saat ini dan mempertahankan karakteristik musiknya yang unik.

Artis terkenal dari WM Entertainment

Sebagai agensi terbesar di korea selatan, WM Entertainment menaungi beberapa artis populer:

  • B1A4 - Boy grup pertama yang debut pada 23 April 2011

  • Oh My Girl - Girl grup yang debut pada 21 April 2015

  • ONF - Boy grup kedua yang debut pada 2 Agustus 2017

  • Uspeer - Girl grup baru yang dijadwalkan debut pada paruh pertama 2025, menandai girl grup pertama WM setelah 10 tahun

Baru-baru ini, empat anggota Oh My Girl—Hyojung, Mimi, Seunghee, dan Yubin—memperpanjang kontrak mereka dengan WM Entertainment, sementara YooA dan Arin memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak namun tetap melanjutkan sebagai anggota Oh My Girl.

Ciri khas WM Entertainment

Berbeda dengan perusahaan kpop terbesar di korea selatan lainnya, WM Entertainment fokus pada pengembangan identitas musik yang khas untuk setiap grupnya. Agensi korea terbesar ini juga menerapkan sistem pewarisan pengetahuan antar grup, dengan Oh My Girl mengikuti jejak B1A4, dan grup-grup selanjutnya belajar dari pendahulunya.

Meskipun kini berada di bawah RBW, WM tetap mempertahankan otonominya dalam mengelola artis. CEO RBW, Kim Jin Woo, mengakui kemampuan WM dalam menemukan dan melatih artis, sehingga memberikan ruang bagi label ini untuk berkembang dengan cara mereka sendiri sambil menciptakan sinergi baru melalui kerja sama yang erat antar perusahaan.

DSP Media

DSP Media muncul sebagai salah satu pelopor industri K-pop yang memainkan peran krusial dalam membentuk lanskap hiburan Korea sejak era 1990-an. Didirikan oleh Lee Ho-yeon pada September 1991 dengan nama Daesung Enterprise, perusahaan ini telah mengalami berbagai transformasi namun tetap menjadi bagian penting dari sejarah agensi kpop terbesar di korea.

Sejarah DSP Media

Pada awalnya, Daesung Enterprise fokus menyediakan hiburan untuk publik dengan grup musik pertama mereka, SoBangCha, yang masih disukai oleh generasi tua Korea hingga kini. Selanjutnya, perusahaan ini berganti nama menjadi DSP Entertainment pada Februari 1999, kemudian menjadi DSP Enti setelah merger dengan Hoshin Textile Company pada Maret 2006, dan akhirnya menjadi DSP Media pada September 2008.

Meskipun demikian, perubahan signifikan terjadi pada Maret 2010 ketika Lee Ho-yeon mengalami stroke, yang mengakibatkan istrinya, Choi Mi-kyung, mengambil alih kepemimpinan perusahaan. Tanpa visi Lee yang dianggap komponen utama kesuksesan grup, agensi terbesar di korea selatan ini mulai mengalami penurunan. Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa pada Januari 2022, RBW mengakuisisi 39,1% saham DSP Media, menjadikannya anak perusahaan.

Artis terkenal dari DSP Media

Sebagai perusahaan kpop terbesar di korea selatan, DSP telah melahirkan berbagai artis ikonik:

  • Era 1990-an: Sechs Kies (1997) dan Fin.K.L (1998)

  • Era 2000-an: SS501 (2005) dan KARA (2007)

  • Era Terbaru: April (2015-2022) dan KARD (2017-sekarang)

Pada Juni 2023, DSP mengumumkan ekspansi ke bisnis manajemen aktor dengan mengakuisisi agensi aktor Jikim Entertainment dan Urban Works Media, dengan yang terakhir sebelumnya telah diakuisisi oleh RBW pada Desember 2022.

Peran DSP di era awal K-pop

Tidak seperti agensi korea terbesar lainnya, DSP memiliki posisi unik dalam sejarah K-pop. Pada era 1990-an, persaingan sengit terjadi antara DSP dan SM Entertainment, dimana boy band Sechs Kies bersaing dengan H.O.T, sementara di kategori girl group, Fin.K.L berhadapan dengan S.E.S. Kompetisi ini bahkan menarik perhatian anak sekolah laki-laki ke dalam demografi K-pop.

Pada akhir 1990-an, kesuksesan grup seperti Sechs Kies dan Fin.K.L membuat DSP dianggap sebagai salah satu label hiburan teratas di Korea Selatan, sejajar dengan SM Entertainment. Kemudian, Wonder Girls memecah dominasi boy group dalam K-pop dan memulai era yang lebih berfokus pada girl group.

FAQS

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang agensi kpop dan industri hiburan Korea:

Bagaimana cara agensi kpop menemukan bakat baru?
Agensi kpop mengadakan audisi global untuk menemukan calon trainee. Mereka mencari bakat dalam bernyanyi, menari, dan penampilan.

Berapa lama masa pelatihan idol kpop?
Masa pelatihan bisa berlangsung 2-7 tahun, tergantung agensi dan perkembangan trainee.

Apakah idol kpop boleh berkencan?
Kebanyakan agensi melarang idol berkencan, terutama di awal karir, untuk menjaga citra mereka.

Bagaimana sistem ranking di acara musik Korea?
Acara musik memiliki sistem penilaian kompleks berdasarkan penjualan album, streaming, voting penggemar, dan penilaian juri.

Mengapa agensi kpop sering merekrut anggota internasional?
Anggota internasional membantu memperluas jangkauan global grup dan menarik penggemar dari berbagai negara.

Bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan umum tentang industri K-pop dan agensi kpop terbesar di korea yang sering ditanyakan oleh penggemar dan calon profesional industri.

Apa saja pekerjaan yang tersedia di perusahaan hiburan K-pop?

Di agensi terbesar di korea selatan, terdapat berbagai posisi pekerjaan meliputi manajemen, perencanaan konten, produksi, dan pemasaran. Setiap peran membantu mendukung artis dan brand mereka dengan cara berbeda.

Apakah saya perlu berbicara bahasa Korea untuk bekerja di industri K-pop?

Ya, kemampuan dasar bahasa Korea sering diperlukan karena sebagian besar rekan kerja akan berbicara Korea. Meskipun demikian, perusahaan kpop terbesar di korea selatan dengan cabang internasional mungkin menggunakan bahasa Inggris.

Seperti apa bekerja di perusahaan K-pop besar?

Bekerja untuk agensi korea terbesar bisa menyenangkan namun juga menantang. Anda bisa memengaruhi musik dan konten, tetapi lingkungan kerja bisa keras dan menuntut.

Bagaimana cara mendapatkan pengalaman di industri K-pop?

Mulailah dengan magang di perusahaan hiburan Korea, berpartisipasi dalam kegiatan terkait, atau mencari cara alternatif seperti bekerja di bidang media atau pemasaran.

Apakah bekerja di industri K-pop itu glamor?

Meskipun tampak glamor, kenyataannya sering berbeda. Pekerjaan di big 3 kpop atau agensi lainnya bisa menuntut dan penuh tekanan, sehingga menyeimbangkan kemewahan dengan kerja keras menjadi tantangan tersendiri.

Bisakah orang asing bekerja di industri hiburan Korea?

Ya, banyak agensi kpop terbesar mempekerjakan bakat internasional untuk membantu menargetkan penggemar global. Karyawan asing bekerja di berbagai departemen seperti media, pemasaran, dan PR.

Berapa banyak waktu yang dihabiskan penggemar untuk konten K-pop?

Pada 2024, penggemar K-pop di seluruh dunia menghabiskan hampir 13 jam per bulan untuk konten K-pop, dengan penggemar di beberapa negara menghabiskan hingga 24 jam bulanan untuk minat ini.


Close