Hwasa MAMAMOO: Trainee Ditolak Hingga Ratu Konsep Berani

Hwasa MAMAMOO: Trainee Ditolak Hingga Ratu Konsep Berani

Hwasa MAMAMOO, seorang bintang K-pop yang lahir dengan nama Ahn Hye Jin pada 23 Juli 1995, menghadapi banyak penolakan dari agensi karena penampilan dan bentuk tubuhnya sebelum akhirnya debut. Meskipun ditolak berkali-kali, ia kemudian membuktikan diri sebagai anggota termuda (maknae) dari grup MAMAMOO yang debut pada 19 Juni 2014.

Perjalanan karir Hwasa penuh dengan pencapaian luar biasa. Pada Februari 2019, ia memulai karir solonya dengan single digital "Twit". Biodata Hwasa MAMAMOO menjadi semakin mengesankan ketika EP solonya "Maria" mencapai posisi teratas di tangga lagu iTunes Album Chart di 20 negara, termasuk Amerika Serikat pada tahun 2020. Ini menjadikannya artis solo wanita pertama dari Korea yang mencapai prestasi tersebut. Umur Hwasa MAMAMOO yang masih muda tidak menghalanginya untuk dikenal karena kepercayaan diri dan gayanya yang unik, seringkali menantang citra idol K-pop pada umumnya.

Namun di balik kesuksesan, terdapat kisah perjuangan yang tidak banyak diketahui. Hwasa pernah berjuang melawan anoreksia selama masa trainee dan kemudian mempromosikan cinta diri melalui lagunya "I Love My Body" yang dirilis pada September 2023.

Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop

Biodata Hwasa Mamamoo

Dibalik sosok Hwasa yang kharismatik di atas panggung, terdapat banyak detail menarik tentang kehidupan pribadinya yang mungkin belum banyak diketahui oleh penggemar. Biodata lengkap penyanyi berbakat ini mengungkap perjalanan hidupnya sebelum menjadi ikon K-pop yang dikenal dunia.

Nama lengkap, umur, dan tinggi Hwasa Mamamoo

Dalam dokumen resmi Korea, nama lengkap Hwasa tertulis sebagai Ahn Hye-jin (안혜진). Lahir pada tanggal 23 Juli 1995 di Jeonju, Jeollabuk-do, Korea Selatan, Hwasa kini telah memasuki usia akhir 20-an. Bila dilihat dari data resmi, tinggi Hwasa tercatat 162 cm, meskipun beberapa sumber menyebutkan tinggi aslinya sekitar 160 cm.

Nama Hwasa dalam huruf Hanja ditulis sebagai '惠眞', yang memiliki makna mendalam "Grace in Truth" atau "Keanggunan dalam Kebenaran". Hal ini menggambarkan kepribadian Hwasa yang selalu berusaha jujur pada dirinya sendiri dan tampil apa adanya di depan publik.

Latar belakang keluarga dan pendidikan

Hwasa tumbuh besar di sebuah desa di kawasan Jirisan, bersama kedua orangtuanya dan dua kakak perempuannya. Meskipun tidak banyak informasi yang terungkap tentang kehidupan keluarganya, namun dukungan keluarga diketahui menjadi fondasi penting dalam perjalanan karirnya di industri musik.

Dari segi pendidikan, Hwasa menyelesaikan studinya di Wonkwang Information Arts High School, sekolah yang berfokus pada pengembangan bakat seni. Selama masa sekolah menengah, Hwasa berteman dengan Jung Whee-in, yang kemudian menjadi rekan satu grupnya di MAMAMOO. Pertemanan mereka yang terjalin sejak remaja ini menjadi modal kuat dalam membangun kesolidan MAMAMOO sebagai grup.

Sejak kecil, Hwasa sudah memiliki impian untuk menjadi penyanyi. Ia terinspirasi oleh penyanyi internasional Beyoncé. Selain bernyanyi, Hwasa juga memiliki ketertarikan pada dunia akting dan berkeinginan untuk berpartisipasi dalam pertunjukan musikal.

Asal-usul nama panggung Hwasa

Nama panggung "Hwasa" (화사) memiliki arti khusus dan dipilih dengan pertimbangan matang. Nama ini berasal dari kata sifat dalam bahasa Korea '화사하다' (hwasahada) yang berarti "bersinar dengan terang" atau "memukau". Hwasa sengaja memilih nama panggung tersebut karena nama aslinya, Hyejin, dianggap terlalu umum di Korea.

Pilihan nama ini ternyata sangat sesuai dengan karakter dan penampilannya di atas panggung yang selalu bersinar dan memancarkan aura kuat. Sejak debut bersama MAMAMOO pada 19 Juni 2014, Hwasa konsisten menunjukkan kepribadian yang bersinar terang seperti makna namanya.

Menariknya, beberapa sumber menyebutkan bahwa Hwasa juga memiliki nama baptis "María", meskipun informasi ini tidak dikonfirmasi dalam banyak sumber resmi. Terlepas dari itu, nama Hwasa kini telah menjadi identitas kuat yang melekat pada sosoknya sebagai idol K-pop yang berani tampil beda.

Sebagai anggota MAMAMOO yang kini bernaung di bawah P NATION, Hwasa terus mengembangkan karirnya baik sebagai anggota grup maupun sebagai artis solo yang memiliki identitas musik tersendiri.

Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop

Awal Perjalanan: Ditolak Karena Penampilan

Bagi sebagian besar penyanyi K-pop, jalan menuju kesuksesan dipenuhi dengan tantangan. Namun, perjuangan Hwasa lebih berat karena ia harus menghadapi diskriminasi langsung terkait penampilannya yang tidak sesuai standar kecantikan Korea.

Penolakan dari agensi karena standar kecantikan

Sejak sekolah dasar, Hwasa memiliki impian menjadi penyanyi. Meskipun bekerja keras mengembangkan kemampuan vokalnya, industri hiburan Korea memiliki standar tersendiri. Hwasa menghadapi penolakan berulang kali karena penampilan dan bentuk tubuhnya yang tidak sesuai standar kecantikan untuk girl group Korea.

Selama audisi, Hwasa berulang kali mendapat komentar bahwa ia terlalu "gemuk" dan "tidak cukup cantik" untuk menjadi idol. Berbeda dengan kebanyakan trainee yang mungkin menyerah atau mengubah diri sesuai standar industri, Hwasa tetap teguh pada karakternya yang unik.

"Aku akan berhasil karena kemampuan menyanyiku," ucapnya dengan penuh keyakinan. Keteguhan hatinya ini akhirnya menarik perhatian CEO RBW, Kim Do-hoon, yang kemudian menerimanya sebagai trainee sebelum akhirnya debut bersama MAMAMOO.

Di Korea, girl group dituntut memenuhi standar kecantikan yang ketat—kebanyakan dikenal karena kulit putih, kaki jenjang, tubuh langsing, dan kesan manis. Ketika MAMAMOO debut, banyak netizen mengejek mereka karena memiliki "wajah biasa", sementara media Korea mengkritik mereka karena tidak terlihat imut dan mungil. Hwasa, dengan kulit kecoklatan sehatnya, bahkan diserang oleh haters Korea yang menyebutnya tidak menarik dan menuntutnya meninggalkan grup.

Kehidupan di desa dan dukungan keluarga

Hwasa tumbuh di sebuah desa di Jirisan, Jeonju, Jeollabuk-do. Lingkungan tempat tinggalnya memiliki banyak gang kecil dan semua orang saling mengenal. "Jika saya memikirkan tempat itu, saya langsung teringat 'Reply 1988'," kenangnya.

Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Hwasa sering kali diabaikan oleh kedua kakak perempuannya yang selisih usianya hanya setahun, sementara kakak keduanya berselisih empat tahun dengannya. "Saya adalah yang termuda dan melakukan apa yang saya inginkan, jadi kakak-kakak saya sering membuat saya menjadi penyendiri saat mereka bermain," ungkapnya.

Terlepas dari keadaan ekonomi keluarga yang tidak terlalu baik, Hwasa tetap mengejar hal-hal yang ia sukai. "Mungkin karena keluarga saya miskin, tapi saya memang menyukai hal-hal yang mewah," katanya sambil mengenang bagaimana ia sering memakai makeup ibunya dan berjalan keliling kota mengenakan hanbok (pakaian tradisional Korea).

Motivasi awal menjadi penyanyi

Ketika seseorang mengatakan, "Kamu unik dan pandai bernyanyi tetapi kamu gemuk dan tidak cantik," Hwasa pulang ke rumah dan menonton video Beyoncé tampil sepanjang malam. Beyoncé menjadi inspirasi terbesar yang membuatnya terus berjuang melawan standar kecantikan konvensional.

Hwasa menggunakan kritik sebagai bahan bakar untuk membuktikan kemampuannya. "Ketika seseorang menghakimi saya, saya menjadi gila. Saya akan berpikir, 'Saya akan menunjukkan bahwa Anda salah.' Jika saya merasa diabaikan, itu justru membuat saya lebih kuat," jelasnya. Sikap pantang menyerah ini menjadi ciri khas Hwasa yang terus ia bawa hingga karirnya sekarang.

Sejak kecil, Hwasa sudah menunjukkan bakat seninya. "Bahkan di rumah, saya akan mengadakan pertunjukan sendiri. Saya bernyanyi, menari di depan cermin, meniru seseorang, dan menirukan dialog dari film," ceritanya. Kebiasaan ini membuatnya semakin yakin dengan bakatnya.

"Keinginan saya untuk menunjukkan sisi baik saya kepada orang tua dan menerima pujian adalah awal saya mencoba menunjukkan lebih banyak tentang diri saya. Seiring saya terus mendengar, 'Kamu bagus,' saya mulai menemukan kesenangan di dalamnya," ungkapnya.

Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop
Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop

Debut Bersama Mamamoo dan Peran di Grup

Setelah menghadapi berbagai penolakan, perjalanan Hwasa menemukan titik terang ketika ia bergabung dengan Rainbow Bridge World (RBW) Entertainment. Kisah debutnya bersama MAMAMOO kemudian menjadi awal dari karier musiknya yang cemerlang.

Tanggal debut dan lagu pertama

Meskipun sebelum debut resmi MAMAMOO telah merilis beberapa kolaborasi, termasuk "Don't Be Happy" dengan Bumkey pada 8 Januari 2014 dan "Peppermint Chocolate" dengan K.Will featuring Wheesung pada 11 Februari 2014, grup ini secara resmi memulai debutnya pada 19 Juni 2014 dengan lagu "Mr. Ambiguous" dari extended play (EP) pertama mereka yang berjudul "Hello".

Debut MAMAMOO mendapat sambutan positif dari kritikus musik, bahkan beberapa menganggapnya sebagai salah satu debut K-pop terbaik tahun 2014. Lagu "Mr. Ambiguous" sendiri menampilkan gaya retro dengan ritme funk dan progresì akord blues-rock yang menunjukkan vokal "bluesy dan penuh jiwa" dari para anggota grup. Secara lirik, lagu ini berisi peringatan kepada "Mr. Ambiguous", seorang pria dengan perilaku membingungkan yang tidak jujur tentang perasaannya.

Posisi Hwasa di Mamamoo

Di dalam formasi MAMAMOO, Hwasa menempati posisi penting sebagai lead rapper, lead vocalist, dan maknae (anggota termuda) dalam grup. Meskipun saat itu usianya masih sangat muda, Hwasa sudah menunjukkan bakat vokal yang luar biasa dan menjadi salah satu suara utama MAMAMOO.

Sebagai maknae, Hwasa membawa energi segar dan kepribadian unik ke dalam grup. Meskipun ia adalah anggota termuda, kehadirannya di panggung selalu menonjol berkat kepercayaan diri dan warna suaranya yang khas. Terlebih lagi, kemampuannya dalam melakukan rap dan menyanyi membuat Hwasa menjadi anggota yang sangat versatil dalam grup.

Kontribusi dalam penulisan lagu

Selain kemampuan vokalnya yang mengesankan, Hwasa juga aktif berkontribusi dalam proses kreatif MAMAMOO. Ia menulis dan mengarang lagu solo pertamanya, "My Heart/I Do Me", yang merupakan bagian dari EP pertama MAMAMOO, "Hello". Ini menandakan awal dari kariernya sebagai penulis lagu yang produktif.

Pada Maret 2018, Hwasa merilis lagu solo keduanya, "Be Calm", sebagai bagian dari EP keenam MAMAMOO, "Yellow Flower". Hwasa ikut menulis dan mengarang lagu ini, yang kemudian berhasil menduduki peringkat teratas di Gaon Digital Chart Korea Selatan.

Sepanjang karier MAMAMOO, Hwasa telah berkontribusi dalam penulisan banyak lagu populer grup tersebut, di antaranya:

"Um Oh Ah Yeh" dari album Pink Funky (2015)
"Taller Than You" dan "Hometown" dari album Melting (2016)
"Decalcomanie" dan "I Love Too" dari album Memory (2016)
"Yes I Am" dan "AZE GAG" dari album Purple (2017)
"Hip" dari album Reality in Black (2019)

Keterlibatan Hwasa dalam proses penulisan lagu menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang penyanyi, tetapi juga seorang kreator musik yang berbakat. Menurut salah satu sumber, MAMAMOO dikenal karena keterlibatan aktif anggotanya dalam penulisan lagu dan komposisi musik mereka.

Namun demikian, dalam sebuah wawancara, Hwasa mengakui bahwa keberadaannya sebagai seorang artis solo yang sukses tidak terlepas dari keberadaan rekan-rekannya di MAMAMOO. "Saya belajar banyak dari mereka secara sosial," ungkap Hwasa, sambil menjelaskan bahwa ia tumbuh bersama dengan anggota lainnya. "Sebagai seorang artis juga, saya tidak berpikir Hwasa akan ada tanpa anggota yang lain," tambahnya.

Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop

Langkah Solo: Dari 'Twit' ke 'Maria'

Meskipun telah mencapai kesuksesan bersama MAMAMOO, perjalanan Hwasa sebagai artis tidak berhenti di situ. Tahun 2019 menjadi tonggak penting dalam karirnya ketika ia memutuskan untuk mengeksplorasi jalur solo yang menampilkan identitas musiknya yang lebih personal.

Debut solo dan respon publik

Pada 13 Februari 2019, Hwasa resmi melakukan debut solo dengan merilis single "Twit". Lagu debut ini langsung mendapat sambutan luar biasa dari publik. Segera setelah dirilis, "Twit" melesat ke posisi teratas di berbagai tangga lagu realtime ternama termasuk Melon, Genie, Bugs, Soribada, dan Olleh Music.

Kesuksesan ini mengejutkan bahkan bagi Hwasa sendiri. "Sejak momen lagu debut solo 'Twit' dirilis, saya sudah merasa bahagia seolah-olah saya telah memenangkan posisi No. 1. Saya senang bahwa lagu ini ternyata lebih baik dari yang saya perkirakan, dan juga menerima banyak cinta [dari publik] yang tidak layak saya terima, saya dipenuhi dengan emosi. Saya tidak bisa lebih bahagia lagi," ungkapnya dalam sebuah pernyataan.

"Twit" yang memiliki judul unik ini berhasil menampilkan perpaduan kemampuan rap dan vokal Hwasa. Lagu ini dirancang dengan hook yang catchy dan riff synthesizer bermelodi ringan yang turun, menciptakan pesona santai yang terasa effortlessly cool.

Makna lagu 'Maria' dan pencapaiannya

Setelah kesuksesan "Twit", Hwasa melanjutkan perjalanan solonya dengan merilis EP debut berjudul "María" pada 29 Juni 2020. Judul EP dan single utamanya mengambil nama baptis Hwasa sendiri, "María". Lagu ini tidak hanya menampilkan musikalitas Hwasa, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang konflik batin.

"María" adalah lagu tentang konflik batin yang terjadi dalam kepribadian seseorang. Hwasa mengungkapkan bahwa lagu ini berbicara tentang dilema antara menjadi orang "baik" atau "buruk" - keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Lirik lagu "María" menggambarkan perjuangan yang datang dengan ketenaran, menguraikan emosi yang perlu ditekan dan efek berada di bawah sorotan publik terhadap kesehatan mental seseorang.

Dalam salah satu baris liriknya, Hwasa bernyanyi, "Aku sangat kesepian/Aku menelan kebencianku/Aku bahkan tidak punya kekuatan untuk marah/Aku tidak punya waktu". Ia mendorong dirinya sendiri untuk bangkit dan terus berjuang, secara harfiah menginstruksikan dirinya untuk tidak tunduk pada kritik publik.

Pencapaian "María" sangat mengesankan. EP ini debut di posisi tujuh pada Billboard World Albums chart dan mencapai posisi ke-81 pada Billboard Top Current Albums Sales charts pada 11 Juli 2020. Single "María" sendiri memuncak di posisi kedua di Gaon Charts dan berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Best Digital Song di Golden Disc Awards, Song of the Year di Asian Pop Music Awards, dan Best Dance Performance di Mnet Asian Music Awards.

Pengaruh lagu terhadap citra Hwasa

Lagu "María" memberikan dampak signifikan terhadap citra Hwasa sebagai artis. Menurut Billboard, "Hwasa dikenal banyak orang sebagai sosok yang tak kenal takut, tetapi single-nya 'María' mendekonstruksi citra itu, menampilkan gambaran seorang wanita muda yang sekaligus rentan dan percaya diri, main-main dan menggoda — idol dan manusia".

Majalah Time dalam artikelnya yang mendokumentasikan lagu dan album K-pop yang mendefinisikan tahun itu, menulis "dari semua rilis solo [tahun] ini, 'María' milik Hwasa meninggalkan kesan yang paling membekas". Kat Moon dari Time mendeskripsikan trek tersebut sebagai "elegan dan sensual", memuji "karisma khas" penyanyi serta penggunaan nada rendah penyanyi di atas ketukan drum yang bersinkopatif.

Bagi Hwasa sendiri, "María" merupakan lagu yang sangat berarti. "Saya sedang membayangkan dan merencanakan lagu ini sejak saya menjadi trainee. Dengan sedikit keberuntungan – baik liriknya, lagunya, semua aspeknya – semuanya benar-benar jatuh pada tempatnya seperti yang saya inginkan. Saya adalah penggemar berat 'María,'" ungkapnya dalam sebuah wawancara.

Dalam wawancara lain, Hwasa mengungkapkan bahwa lagu solo "María" adalah representasi terbaik dari siapa dirinya. "Rasanya seperti saya mengosongkan diri saya. Liriknya, bersama dengan semua aspek lain dari 'María', adalah elemen-elemen yang telah saya pikirkan untuk waktu yang lama, jadi ini secara akurat menggambarkan siapa saya," jelasnya.

Sebagai seorang artis, perjalanan solo Hwasa dari "Twit" ke "María" tidak hanya menunjukkan pertumbuhannya sebagai penyanyi-penulis lagu, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai salah satu artis solo wanita paling berpengaruh dalam industri K-pop.

Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop

Perjuangan Melawan Anoreksia Saat Trainee

Di balik pesona dan kepercayaan diri yang kini menjadi ciri khas Hwasa, tersimpan kisah kelam tentang perjuangannya melawan gangguan makan selama masa trainee. Pada acara "Body Documentary", Hwasa mengungkapkan pengalaman pribadinya yang mengejutkan banyak penggemar.

Tekanan berat badan di masa trainee

Selama masa trainee, Hwasa menghadapi tekanan luar biasa untuk mempertahankan berat badan tertentu. "Saya tidak makan apapun saat itu, karena itu adalah masa di mana saya harus bekerja keras, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan," ungkap Hwasa. Pernyataan ini menggambarkan betapa kerasnya standar industri K-pop terhadap para trainee.

Situasi semakin parah ketika tiba saatnya menimbang berat badan. "Pada hari kami menimbang berat badan, semua anggota pergi ke apotek dan membeli obat untuk membersihkan bagian dalam tubuh (diuretik). Kami akan menghabiskan semuanya, lalu menimbang berat badan," jelas Hwasa. Praktik berbahaya ini menjadi hal umum di kalangan trainee yang berjuang memenuhi standar berat badan.

Sebagai tambahan, berat badan Hwasa menjadi bagian dari evaluasi bulanan yang dilakukan agensi. "Ada tabel berat badan yang ditempel di dinding, dan itu menjadi faktor dalam evaluasi bulanan," kenangnya. Bahkan CEO agensinya pernah memerintahkan Hwasa untuk menurunkan berat badannya dari 60 kg menjadi 48 kg jika ingin debut sebagai artis.

Pengalaman pribadi dengan gangguan makan

Tekanan berat tersebut akhirnya mendorong Hwasa mengalami anoreksia. Satu kejadian yang menandai awal gangguan makannya terjadi ketika ia diam-diam menikmati sepotong kue beras injeolmi. "Setelah lonjakan gula darah yang tiba-tiba, ia menjadi pusing. Hwasa merasa stres, marah, dan bersalah sekaligus, hingga akhirnya memuntahkannya,".

Meskipun begitu, Hwasa tetap memiliki sikap pemberontak. Alih-alih meminta maaf karena tidak mencapai target berat badan, ia justru menuliskan perasaannya dalam sebuah lagu berjudul "My Heart" dan mengirimkannya kepada CEO. Tindakan berani ini ternyata justru membuat CEO-nya terkesan dengan keberaniannya menentang standar yang dipaksakan.

Dampak emosional dan pemulihan

Gangguan makan memberikan dampak emosional yang signifikan pada Hwasa. Menurut penelitian, meskipun terjadi perbaikan signifikan dalam alexithymia, kecemasan, dan depresi selama pemulihan dari anoreksia, beberapa kesulitan fungsi emosional tetap tidak normal. Hwasa mengalami campuran emosi—stres, kemarahan, dan rasa bersalah—yang sangat memengaruhi kondisi mentalnya.

Namun demikian, pengalaman ini akhirnya membentuk Hwasa menjadi sosok yang kuat. Sekarang, ia dikenal sebagai salah satu pendukung utama konsep tubuh sehat di industri K-pop. Melalui lagu-lagunya, terutama "Maria", Hwasa menunjukkan perjuangannya menghadapi tekanan dan kritik publik.

Perjalanan pemulihan Hwasa menginspirasi banyak orang yang mengalami gangguan makan serupa. Seperti yang dijelaskan para ahli, pemulihan dari gangguan makan adalah perjalanan yang sangat personal dan berbeda bagi setiap orang. Kisah Hwasa menjadi bukti bahwa seseorang bisa bangkit dari gangguan makan dan menemukan kekuatan melalui perjuangannya.

Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop

Kontroversi dan Sorotan Media

Sepanjang karirnya, Hwasa MAMAMOO telah menghadapi berbagai kontroversi terkait penampilannya yang berani dan berbeda dari idol K-pop pada umumnya. Salah satu kontroversi terbesar yang ia hadapi terjadi pada tahun 2023.

Penampilan di festival kampus

Pada 12 Mei 2023, Hwasa tampil di Festival Daedong di Universitas Sungkyunkwan. Saat menyanyikan lagu "Don't Give Me", Hwasa melakukan gerakan yang dianggap kontroversial—ia menjilat telapak tangannya kemudian mengusapkannya ke bagian tubuh tertentu sambil duduk dengan kaki terbuka. Penampilan ini sebenarnya merupakan bagian dari acara variety show tvN bertajuk "Dancing Queens on the Road" yang dibintanginya bersama Kim Wan-sun, Lee Hyori, BoA, dan Uhm Jung-hwa.

Meskipun mendapat sorak-sorai di lokasi, rekaman aksi panggung tersebut segera menyebar ke komunitas online dan media sosial, menimbulkan kontroversi besar. Penampilan Hwasa dinilai terlalu provokatif untuk acara kampus yang merupakan acara publik yang dihadiri berbagai kelompok umur, termasuk mahasiswa, pengunjung keluarga, dan penonton remaja.

Tanggapan publik dan media

Asosiasi orang tua-mahasiswa bernama "Solidaritas untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia Siswa dan Orang Tua" mengajukan laporan polisi terhadap Hwasa atas tuduhan tindakan tidak senonoh di tempat umum. Shin Min-hyang, pemimpin asosiasi tersebut, menyatakan, "Di Universitas Sungkyunkwan, di tempat umum di mana masyarakat dapat melihat, dia melakukan tindakan cabul yang tidak ada hubungannya dengan musik."

Kepolisian Seongdong di Seoul kemudian membuka penyelidikan terhadap kasus tersebut. "Setelah melihat insiden tersebut, kami berencana memanggil terdakwa untuk penyelidikan jika diperlukan," ujar pihak kepolisian.

Tanggapan publik terbagi menjadi dua kubu—sebagian mendukung kebebasan berekspresi Hwasa, sementara yang lain menganggap penampilannya telah melewati batas. Beberapa netizen bahkan mengkritik Hwasa sebagai pengaruh buruk bagi penggemar muda, sementara pendukungnya berpendapat bahwa kritik tersebut berasal dari kecemburuan dan ketidaknyamanan masyarakat terhadap kepercayaan dirinya.

Sikap Hwasa terhadap kritik

Dalam wawancara dengan Sung Si-kyung, Hwasa mengungkapkan perasaannya tentang kontroversi tersebut. "Saya mendengar bahwa cara saya tampil di atas panggung itu kontroversial, yang bisa dimengerti, tetapi komentar kebencian yang saya dapatkan tidak tertahankan," akunya.

Berbeda dengan biasanya, kali ini Hwasa merasa terpukul oleh kritik yang diterimanya. "Saya biasanya tidak rentan terhadap komentar kebencian, tetapi kali ini sangat keterlaluan," ucapnya. Bahkan setelah salah satu pertunjukan tur MAMAMOO di AS, ia "meledak dalam tangisan" dan "menangis paling keras sepanjang tahun."

Namun, kejadian ini justru menginspirasi lagunya "I Love My Body". "Judul itu membuatku tertawa dan lagu itu menyegarkan suasana hatiku," ungkap Hwasa. "Saya tidak mengatakan akan mengabaikan semua kritik, tetapi saya pikir tepat untuk mengabaikan yang sangat menyakitkan."

Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop

Pesan Self-Love Lewat Lagu 'I Love My Body'

Melewati berbagai kontroversi, Hwasa memilih untuk menyalurkan perasaannya melalui musik. Single "I Love My Body" yang dirilis pada September 2023 menjadi jawaban Hwasa atas kritik yang diterimanya, sambil menyampaikan pesan positif tentang mencintai diri sendiri.

Isi dan makna lagu

"I Love My Body" mengangkat tema mencintai seluruh aspek diri—bukan hanya tubuh, tetapi juga jiwa dan kepribadian. "Meskipun judulnya terkesan satu dimensi, lagu ini berbicara tentang mencintai seluruh tubuh, jiwa, dan segalanya. Ini benar-benar tentang harga diri di dalam tubuh saya," jelas Hwasa dalam wawancara dengan Forbes.

Lirik yang paling bermakna bagi Hwasa adalah bait terakhir di bagian bridge: "Love my body, nothing can change me / 'Til the end of the world, I'll love me." Selain itu, bagian pre-chorus "It's okay to be okay" juga memiliki arti mendalam baginya. Lagu ini mengajak pendengar untuk tidak terjebak dalam standar kecantikan dan berani menjadi diri sendiri.

Menariknya, Hwasa tertawa saat pertama kali melihat judul lagu ini. "Itu sangat lugas. 'I love my body?' Itu sangat langsung, tetapi saya jatuh cinta pada judulnya karena melihatnya secara otomatis menciptakan nuansa yang baik untuk didengarkan," ungkapnya.

Respon penggemar dan publik

Single "I Love My Body" mendapat sambutan positif dari penggemar. Video musiknya meraih lebih dari 20 juta tayangan dalam minggu pertama perilisannya. Lagu ini juga debut di posisi ke-8 pada Billboard's World Digital Song Sales Chart dan memuncaki tangga lagu iTunes di berbagai negara.

Lagu ini menginspirasi banyak orang untuk melepaskan diri dari standar kecantikan yang kaku. Penggemar melihat pesan lagu sebagai bukti kekuatan Hwasa yang mendorong batas dan standar yang ditetapkan oleh masyarakat Korea.

Transformasi citra diri Hwasa

"I Love My Body" merupakan perjalanan personal Hwasa dalam membangun kembali kepercayaan dirinya. "Salah satu alasan saya memilih merilis lagu ini adalah karena saya percaya pola pikir semacam ini adalah sesuatu yang saya butuhkan akhir-akhir ini," ungkapnya.

Hwasa mengakui bahwa sebagai artis, ia sering menghadapi berbagai pendapat dan rintangan yang kadang membuatnya merasa tersesat dan kehilangan kepercayaan diri. "Lagu ini adalah jenis pesan yang saya butuhkan untuk mendapatkan kembali harga diri dan kepercayaan diri saya," tambahnya.

Terlebih lagi, lagu ini mengingatkan Hwasa pada masa-masa awal MAMAMOO. "Rasanya seperti kembali ke rumah, ke suara asli MAMAMOO. Sangat trendi, namun membawa nostalgia yang biasa kami lakukan. Saya merasa seperti kembali ke masa debut saya," kenangnya.

Hwasa MAMAMOO: Kisah Perjuangan dari Trainee Ditolak Hingga Ratu K-pop

Pindah Agensi dan Eksplorasi Musik Baru

Perjalanan karir Hwasa mengalami babak baru pada tahun 2023 ketika ia memutuskan untuk meninggalkan agensi yang telah membesarkan namanya selama hampir satu dekade. Keputusan ini membuka jalan bagi petualangan musik yang lebih segar dan berani.

Alasan meninggalkan RBW

Pada 27 Juni 2023, RBW secara resmi mengumumkan berakhirnya kontrak eksklusif dengan Hwasa. Meskipun telah bersama sejak debut MAMAMOO pada 2014, kedua pihak memutuskan untuk mengakhiri perjalanan mereka setelah diskusi yang matang. "Setelah diskusi yang hati-hati dengan Hwasa, kami bersama-sama memutuskan untuk mengakhiri perjalanan indah kami," ungkap pihak RBW dalam pernyataannya.

Kendati demikian, RBW menegaskan bahwa Hwasa akan tetap terlibat dalam kegiatan MAMAMOO sebagai grup. "Kami akan terus memberikan dukungan penuh sehingga aktivitas MAMAMOO dapat berlanjut secara individual maupun bersama-sama," tambah pernyataan tersebut. Ini menjadi kabar melegakan bagi penggemar yang khawatir tentang masa depan MAMAMOO.

Bergabung dengan P Nation

Hanya beberapa jam setelah pengumuman RBW, media Korea Selatan melaporkan bahwa Hwasa sedang dalam tahap final diskusi kontrak dengan P Nation, agensi yang didirikan oleh PSY. Momen bersejarah terjadi pada 30 Juni 2023, ketika Hwasa secara mengejutkan menandatangani kontrak di atas panggung selama konser SUMMER SWAG 2023 milik PSY di Seoul.

Setelah penandatanganan, Hwasa memeluk PSY dan keduanya berpose bersama. "Saya benar-benar baru saja menandatangani kontrak nyata. Setelah mendiskusikan spesifik kontrak untuk sementara waktu, kami menyelesaikan semuanya hari ini," jelas Hwasa di atas panggung. Di P Nation, Hwasa bergabung dengan jajaran artis ternama seperti PSY, Crush, Heize, Penomeco, Swings, dan TNX.

Eksperimen genre dan gaya baru

Di bawah naungan P Nation, Hwasa mengeksplorasi gaya musik yang lebih beragam. Perjalanan Hwasa dengan P Nation bermula saat tur dunia MAMAMOO MY CON di Amerika Serikat. Ketika menghadapi skandal dan komentar negatif setelah penampilannya di festival universitas, PSY mengulurkan tangan dengan mengirimkan demo lagu "I Love My Body".

"Saya sangat terpuruk, tetapi lagu ini mengangkat semangat saya. Saya tidak tahu mengapa saya begitu tertarik pada lagu ini, tetapi saya pikir, 'Ini bagus. Saya rasa ini yang saya butuhkan untuk lagu berikutnya,'" kenang Hwasa. Single tersebut menjadi pencapaian terbaik Hwasa sejak bergabung dengan P Nation, dengan lebih dari 27 juta tayangan di YouTube dan 9,24 juta streaming di Spotify.

Melalui single "NA", Hwasa juga menunjukkan bahwa di bawah label P Nation yang dipimpin PSY, ia dapat mengekspresikan diri dengan lebih bermakna. Kini, Hwasa terus mengeksplorasi musik berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadinya, sembari memperhatikan respons dan ulasan.

FAQS

Berbagai pertanyaan sering muncul dari penggemar tentang Hwasa MAMAMOO. Berikut jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang paling umum ditanyakan tentang idol K-pop yang penuh karakter ini.

Berapa umur Hwasa MAMAMOO?
Hwasa lahir pada 23 Juli 1995, yang berarti ia berusia 29 tahun pada tahun 2025.

Siapa nama asli Hwasa?
Nama asli Hwasa adalah Ahn Hye-jin (안혜진).

Berapa tinggi Hwasa MAMAMOO?
Tinggi Hwasa tercatat 5 kaki 1 inci atau sekitar 1,55 meter.

Di mana Hwasa dilahirkan?
Hwasa dilahirkan di kota Jeonju, Korea Selatan.

Apa filosofi hidup Hwasa?
"Setiap orang itu penting, berharga, dan unik. Protagonis dalam hidup Anda adalah diri Anda sendiri, dan kita semua hidup sebagai karakter utama dalam cerita hidup kita masing-masing. Jadi, mari mengakui, memiliki keyakinan, dan menghargai nilai individu yang istimewa dan unik itu."

Bagaimana Hwasa mempersiapkan diri sebelum tampil?
Sebelum tampil, Hwasa sangat memperhatikan kondisi fisiknya. Ia memilih makanan yang seimbang, melakukan peregangan, dan memanaskan suaranya tanpa membebani leher atau terlalu banyak menggunakan pita suara. Ia juga memilih pakaian ringan, sepatu nyaman, dan selalu menyemprotkan parfum sebelum naik panggung.

Apa yang membuat Hwasa bahagia?
"Saya paling bahagia ketika saya menciptakan musik dan tampil di atas panggung."

Bagaimana Hwasa memandang perannya di MAMAMOO?
"Saya tidak bisa menunjuk hanya satu hal. Saya ada di sini hanya karena MAMAMOO ada."

Seberapa drastis penurunan berat badan Hwasa sebelum debut?
"Dulu berat saya sekitar 60 kilogram. Berat badan saya turun 15 kilogram dalam waktu sekitar 2 sampai 3 bulan."

Apa yang menjadi sumber inspirasi Hwasa?
"Saya mendapatkan energi dari para artis yang saya kagumi. Bahkan di hari-hari ketika harga diri saya berada di titik terendah, hanya dengan mengamati dan merasa terhubung dengan individu-individu ini, saya merasakan bahwa hidup saya menjadi lebih kuat."

Apa tujuan hidup Hwasa?
"Tujuan saya adalah hidup sehat dan bahagia."

Close