Jessi: Ikon Kebebasan Berekspresi

Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi

Jessi korean rapper, lahir sebagai Jessica Ho pada 17 Desember 1988 di Queens, New York, telah menjadi salah satu figur paling mengejutkan dalam industri K-pop. Pindah ke Korea Selatan pada usia 15 tahun, perjalanan Jessi dari rapper underground hingga menjadi bintang K-pop ternama penuh dengan pasang surut yang dramatis.

Karier musik Jessica Ho dimulai pada 2005, namun setelah bergabung dengan grup hip hop Uptown pada 2006, ia mengalami hiatus sebelum akhirnya kembali ke industri musik Korea pada 2014. Prestasi Jessi mulai terlihat ketika ia bergabung dengan P Nation milik PSY pada 2019, merilis single hits "Nunu Nana" yang mencapai posisi kedua di Gaon Digital Chart dan videonya meraih lebih dari 35 juta penonton dalam dua bulan. Meskipun demikian, kontroversi juga mewarnai perjalanannya, terutama insiden penyerangan penggemar pada September 2024 yang berdampak signifikan pada kariernya.

Suara husky-nya yang khas dan kepribadiannya yang blak-blakan telah memposisikannya sebagai ikon kebebasan berekspresi yang menantang standar kecantikan Korea.

Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi

Awal Kehidupan dan Latar Belakang Jessi

Perjalanan seorang bintang K-pop seringkali bermula dari kisah yang tak terduga. Begitu pula dengan rapper kontroversial yang kini dikenal sebagai Jessi. Sebelum menjadi ikon kebebasan berekspresi di industri musik Korea, ia menjalani kehidupan yang jauh berbeda di Amerika Serikat.

Lahir di New York, besar di New Jersey

Jessica Hyun-ju Ho, nama asli dari Jessi, lahir pada tanggal 17 Desember 1988 di Queens, New York. Meskipun dilahirkan di kota besar New York, masa kecil dan remaja Jessi justru dihabiskan di New Jersey, tempat ia dibesarkan dan mengenal dunia musik untuk pertama kalinya.

Sebagai anak dari keluarga imigran Korea, kehidupan Jessi kecil bukanlah tanpa tantangan. Orang tuanya berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Namun demikian, kedua orang tua Jessi sangat mendukung mimpinya untuk berkarir di dunia musik meskipun kondisi ekonomi keluarga tidak selalu menguntungkan. Selain orang tuanya, Jessi juga memiliki dua kakak laki-laki dalam keluarganya.

Sejak kecil, Jessi sudah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap dunia musik. Ini menjadi fondasi penting yang kemudian membawanya pada keputusan berani untuk mengubah seluruh jalan hidupnya ketika ia masih sangat muda.

Pindah ke Korea Selatan di usia 15 tahun

Langkah besar dalam hidup Jessi terjadi ketika ia berusia 15 tahun. Dengan keberanian luar biasa, ia memutuskan untuk pindah ke Korea Selatan demi mengejar mimpinya di dunia musik. Keputusan ini bukan tanpa pertimbangan matang. Sebelumnya, Jessi telah mengirimkan demo rekaman ke sebuah agensi di Korea Selatan dan mendapatkan panggilan balik yang positif.

Setelah menandatangani kontrak dengan agensi tersebut, ia terbang ribuan mil ke Seoul sendirian, sebuah keputusan berani untuk seorang remaja berusia 15 tahun. Setibanya di Korea, keluarganya menetap di Seoul dan Jessi bersekolah di Korea Kent Foreign School, sekolah yang juga dihadiri oleh anggota Girls' Generation, Tiffany Young dan Jessica Jung.

Proses adaptasi di negeri asing tentu bukanlah hal yang mudah. Jessi harus menyesuaikan diri dengan budaya baru, bahasa yang berbeda, dan industri hiburan Korea yang sangat kompetitif. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa ia pernah menjadi trainee di SM Entertainment, salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan.

Nama asli: Jessica Ho

Identitas Jessi sebagai seorang penyanyi rap dan penulis lagu Korea-Amerika tercermin dari nama-nama yang ia gunakan. Nama aslinya adalah Jessica Hyun-ju Ho, yang dalam bahasa Korea ditulis sebagai 호현주 (Ho Hyun Joo). Nama panggungnya yang sekarang, Jessi, merupakan bentuk singkat dari nama aslinya, Jessica.

Menariknya, di awal kariernya, Jessi sempat menggunakan nama panggung Jessica H.O untuk debut solonya pada 1 Desember 2005 dengan single album "Get Up". Seiring berjalannya waktu dan perkembangan kariernya, ia kemudian lebih dikenal dengan nama panggung Jessi, yang kini menjadi identitas utamanya di industri musik Korea.

Jessi merupakan contoh nyata dari perpaduan dua budaya yang berbeda. Lahir dan besar di Amerika dengan darah Korea yang mengalir dalam tubuhnya, ia membawa perspektif unik ke dalam industri K-pop yang umumnya sangat homogen dan terikat aturan ketat. Latar belakang inilah yang kelak membentuk karakteristiknya sebagai seorang jessi korean rapper yang berani tampil beda dari idol Korea pada umumnya.

Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi

Debut dan Karier Awal di Dunia Musik

Setelah keputusan berani untuk pindah ke Korea Selatan, perjalanan Jessica Ho di industri musik Korea pun dimulai. Langkah pertamanya di dunia hiburan Korea menandai awal dari karier yang penuh tantangan dan membutuhkan kegigihan luar biasa.

Debut dengan album Get Up (2005)

Pada 1 Desember 2005, Jessica Ho resmi memulai kariernya sebagai penyanyi solo dengan merilis single album bertajuk "Get Up". Saat itu, ia masih menggunakan nama panggung Jessica H.O dan tampil membawakan lagu utama albumnya di program musik populer Korea, Music Bank. Album debut ini berisi delapan lagu, termasuk "W.T.H", "Missin' U" dalam versi Korea dan Inggris, lagu utama "Get Up", "1-2 Step" dalam versi Korea, "Give It All", "All I Need...", dan "The Christmas Song".

Meskipun tidak langsung meraih kesuksesan besar, single album "Get Up" berhasil terjual lebih dari 1000 kopi. Sebuah pencapaian yang cukup baik untuk seorang pendatang baru di industri musik Korea yang sangat kompetitif, terutama bagi seorang artis keturunan Amerika-Korea yang memiliki gaya musik berbeda dari tren K-pop pada masa itu.

Bergabung dengan grup Uptown (2006)

Setelah debut solonya, karier Jessi mulai berkembang ke arah baru. Pada tahun 2006, grup hip hop Korea bernama Uptown mengajak Jessi bergabung untuk menggantikan vokalis asli mereka, Yoon Mi-rae (또래 압박 단). Sebagai anggota baru Uptown, Jessi tampil dalam album mereka yang berjudul "Testimony" yang dirilis pada 25 Mei 2006.

Bergabung dengan grup hip hop ternama Korea merupakan langkah strategis dalam karier Jessi sebagai jessi korean rapper. Namun, di balik kesempatan ini, Jessi menghadapi berbagai tantangan. Pada masa itu, industri musik Korea belum begitu terbuka untuk artis wanita dalam genre hip hop. Seperti yang diungkapkan Jessi sendiri, "Sejujurnya, tidak ada tempat untuk wanita di bisnis ini pada masa itu". Meskipun demikian, ia mendapat dukungan dari Yoon Mi-rae, rapper yang digantikannya di Uptown, yang selalu mengapresiasinya dan memberinya semangat.

Hiatus dan kembali ke Amerika

Setelah merintis karier selama beberapa tahun di Korea, pada 15 Januari 2009, Jessi merilis single digital pertamanya yang berjudul "The Rebirth". Sayangnya, single ini tidak mendapat sambutan seperti yang diharapkan. Jessi mengungkapkan kekecewaannya terhadap lagu tersebut, "Hidupku tidak menyenangkan pada saat itu. Aku menyerah setelah membuat lagu ini. Agensi mengatakan lagu ini harus dirilis, tapi aku bilang aku tidak menyukainya. Hidupku tidak menyenangkan, jadi bagaimana aku bisa mengatakan itu menyenangkan di atas panggung?".

Ketidakpuasan terhadap karya musiknya dan berbagai kesulitan yang dihadapi membuat Jessi memutuskan untuk hiatus dari dunia musik Korea. Ia kemudian meninggalkan Korea dan kembali ke Amerika Serikat. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Selain ketidakpuasan terhadap arah musiknya, Jessi juga menghadapi tantangan budaya dan adaptasi. "Pada masa itu, aku masih muda dan tidak mengerti budayanya. Aku tidak punya keluarga, dan itu sulit. Tidak semua orang menerimaku, dan aku banyak menyerah," kenangnya.

Selama masa hiatus yang berlangsung sekitar 5 tahun, Jessi merenungkan kembali kariernya dan mencari jati dirinya sebagai seorang musisi. Ini menjadi periode penting yang kelak akan membawanya kembali ke industri musik Korea dengan identitas dan semangat baru.

Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi

Comeback dan Bergabung dengan Lucky J

Setelah lima tahun vakum dari industri hiburan Korea, sosok Jessica Ho akhirnya memutuskan untuk kembali ke negeri ginseng. Keputusan ini menandai babak baru yang menentukan dalam perjalanan kariernya sebagai jessi korean rapper yang kini kita kenal.

Kembali ke Korea tahun 2014

Pada tahun 2014, setelah menghabiskan waktu lima tahun di Amerika Serikat, Jessi memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan. Keputusan ini bukan tanpa pertimbangan matang. Setelah merenungkan kariernya selama masa hiatus, Jessi merasa siap untuk memulai kembali perjalanannya di industri musik Korea dengan semangat dan perspektif baru.

Kembalinya Jessi ke Korea pada 2014 menjadi momen penting yang mengubah trajektori kariernya. Berbeda dengan debut solonya yang kurang mendapat sambutan, kali ini Jessi datang dengan format baru yang lebih segar. Ia tidak lagi tampil sebagai penyanyi solo, melainkan menjadi bagian dari sebuah grup yang akan membawanya pada tingkat eksposur yang lebih luas.

Membentuk grup Lucky J

Tidak lama setelah kembali ke Korea, Jessi bergabung dalam formasi trio hip-hop bernama Lucky J. Grup ini terdiri dari tiga anggota dengan peran yang berbeda-beda: J'Kyun sebagai rapper, Jessi sebagai rapper sekaligus vokalis, dan J-Yo yang berperan sebagai vokalis. Kombinasi bakat yang berbeda ini menciptakan dinamika unik dalam grup yang baru dibentuk.

Pada 9 Juli 2014, YMC Entertainment secara resmi mengumumkan pembentukan grup hip-hop baru ini. Pengumuman tersebut segera menarik perhatian penggemar musik hip-hop Korea yang penasaran dengan formasi co-ed (campuran pria dan wanita) yang masih jarang ditemui pada masa itu.

Delapan hari setelah pengumuman resmi, tepatnya pada 17 Juli 2014, Lucky J melakukan debut resmi mereka dengan merilis single digital berjudul "Can You Hear Me". Single debut ini dirilis melalui berbagai portal digital bersamaan dengan video musiknya. Pada hari yang sama, grup ini juga tampil untuk pertama kalinya di program musik Mnet M! Countdown, memperkenalkan single debut mereka kepada publik Korea.

Bergabung dengan YMC Entertainment

Sejak awal pembentukannya, Lucky J berada di bawah naungan YMC Entertainment, sebuah agensi yang dikenal juga menaungi artis-artis Korea lainnya. Di bawah manajemen YMC Entertainment, Lucky J aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan promosi untuk memperkenalkan musik mereka kepada publik yang lebih luas.

Meskipun demikian, perjalanan Lucky J tidak berlangsung lama. Grup ini akhirnya bubar pada tahun 2016, setelah kurang lebih dua tahun beraktivitas. Meskipun Lucky J tidak bertahan lama, pengalaman ini menjadi batu loncatan penting bagi Jessi dalam kariernya.

Selama berada di bawah naungan YMC Entertainment, Jessi mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam program survival "Unpretty Rapstar" season pertama dari Januari hingga Maret 2015. Keputusan agensi untuk mengizinkan Jessi tampil di program ini terbukti menjadi titik balik penting dalam kariernya.

Kontrak Jessi dengan YMC Entertainment akhirnya berakhir pada Oktober 2018. Meskipun kontrak secara resmi telah berakhir, pihak YMC Entertainment menyatakan bahwa mereka masih menangani manajemen Jessi dan pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak sedang berlangsung. Namun pada Januari 2019, Jessi resmi meninggalkan YMC Entertainment dan bergabung dengan label rekaman P Nation milik PSY.

Periode ini menandai transisi penting dalam karier Jessi sebagai jessi korean rapper. Dari seorang mantan anggota grup yang kurang dikenal, ia perlahan namun pasti mulai menapaki tangga kesuksesan yang akan membawanya menjadi salah satu figur paling dikenal dalam industri musik Korea.

Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi
Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi

Melejit Lewat Unpretty Rapstar dan Kolaborasi

Tahun 2015 menjadi titik balik besar dalam perjalanan karier Jessi sebagai rapper Korea. Setelah beberapa tahun berjuang mencari tempatnya di industri musik, jessi korean rapper akhirnya mendapat kesempatan untuk menunjukkan bakatnya di panggung yang lebih luas.

Runner-up Unpretty Rapstar

Dari Januari hingga Maret 2015, Jessi berpartisipasi dalam acara survival rap wanita pertama di Korea, "Unpretty Rapstar". Program ini merupakan spin-off dari "Show Me The Money" yang fokus pada kompetisi rapper wanita, di mana para kontestan bersaing untuk mendapatkan kesempatan tampil dalam album kompilasi. Meskipun baru pertama kali terjun ke dunia rap kompetitif, Jessi menunjukkan bakat luar biasa dan tekad kuat yang membuatnya menjadi salah satu peserta paling menonjol.

Dalam final acara tersebut, Jessi berhasil menduduki posisi runner-up berdasarkan voting penonton. Pencapaian ini sangat berarti mengingat persaingan ketat antar rapper berbakat di program tersebut. Momen yang paling diingat publik adalah ketika Jessi mengucapkan kalimat ikoniknya "this is a competition" yang kemudian menjadi sangat populer dan sering diputar kembali di berbagai acara.

Melalui "Unpretty Rapstar", Jessi tidak hanya memperlihatkan kemampuan rap-nya yang kuat, tetapi juga kepribadiannya yang blak-blakan dan tidak takut mengekspresikan diri. Sikap ini membuat Jessi semakin dikenal publik Korea dan menjadi salah satu figur yang paling dibicarakan setelah acara tersebut.

Kolaborasi dengan JYP di 'Who's Your Mama?'

Setelah popularitasnya meningkat berkat "Unpretty Rapstar", Jessi mendapat kesempatan berharga untuk berkolaborasi dengan produser ternama Korea, J.Y. Park (JYP). Pada April 2015, Jessi tampil dalam single JYP berjudul "Who's Your Mama?" dan video musiknya. Kolaborasi ini merupakan momentum besar bagi karier Jessi sebagai jessica ho.

Single "Who's Your Mama?" langsung mencapai kesuksesan luar biasa begitu dirilis, dengan menduduki peringkat teratas di sembilan tangga musik utama Korea. Debut panggung mereka direncanakan untuk ditampilkan pada 12 April 2015 di acara SBS "K-Pop Star 4". Sebelumnya, JYP mengumumkan kolaborasi ini melalui Twitter dengan mengunggah foto bersama Jessi disertai tulisan "2015.04.12 Who is your mom".

Dalam sebuah wawancara, Jessi mengungkapkan pengalamannya bekerja dengan JYP. Ia menyatakan bahwa JYP tidak hanya membimbingnya dalam hal vokal, tetapi juga berbagi sikap dan keseriusannya terhadap rap. Jessi mengakhiri wawancara tersebut dengan mengubah kalimat ikoniknya menjadi "We are a team! This is a collaboration!".

Rilis single 'Ssenunni'

Setelah kesuksesan kolaborasinya dengan JYP, Jessi merilis single rap solo pertamanya berjudul "Ssenunni" pada 15 September 2015. "Ssenunni" yang berarti "saudara perempuan yang kuat" menjadi lagu penanda identitas Jessi sebagai jessi korean rapper yang tangguh dan berani.

Lagu ini dirilis setelah bubarnya grup Lucky J dan semakin memperkuat posisi Jessi sebagai rapper solo. "Ssenunni" mendapat sambutan positif dari penggemar dan menjadi salah satu lagu yang paling sering dipertontonkan Jessi dalam pertunjukan live-nya. Dalam sebuah konser di Los Angeles, Jessi mengungkapkan bahwa penampilan "Ssenunni" adalah momen yang tidak akan pernah dilupakannya, karena antusiasme luar biasa dari penggemar.

Meskipun sangat populer, Jessi mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki hak cipta untuk lagu tersebut, sehingga tidak mendapatkan royalti meskipun lagu itu sering digunakan di banyak acara televisi Korea. Menurut Jessi, "Ssenunni" sering diputar ketika seseorang "membuat komentar besar" dalam acara-acara TV.

Tiga bulan setelah merilis "Ssenunni", tepatnya pada 30 November 2015, Jessi meluncurkan single digital baru berjudul "Lift Your Heels" yang menampilkan rapper terkenal Dok2. Berbeda dengan karya-karya sebelumnya, single ini lebih menonjolkan vokal Jessi daripada rap-nya.

Dengan keberhasilannya di "Unpretty Rapstar", kolaborasi dengan JYP, dan peluncuran "Ssenunni", tahun 2015 menjadi tahun penuh prestasi bagi Jessi yang akhirnya memantapkan posisinya sebagai salah satu rapper wanita paling berpengaruh di industri musik Korea.

Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi

Era P Nation dan Kesuksesan Global

Karier Jessi memasuki babak baru yang menentukan saat salah satu ikon musik Korea terbesar mengulurkan tangan kepadanya. Keputusan ini membuka pintu kesuksesan global yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Bergabung dengan P Nation milik PSY

Pada Januari 2019, berita mengejutkan mengguncang industri musik Korea ketika PSY, penyanyi hit global "Gangnam Style", mengumumkan pembentukan label rekaman miliknya, P Nation. Lebih mengejutkan lagi, Jessi diumumkan sebagai artis pertama yang bergabung dengan label baru tersebut. PSY membagikan momen bersejarah ini di media sosial dengan mengunggah video Jessi menandatangani kontrak menggunakan stempel pribadinya.

P Nation didirikan oleh PSY setelah ia meninggalkan YG Entertainment pada 2018. Sebagai CEO baru, PSY menyatakan bahwa ia ingin "membuat tempat bermain bagi pemain-pemain penuh semangat yang mengejar mimpi mereka dengan keringat". Bagi Jessi, keputusan bergabung dengan P Nation didasari oleh dukungan PSY terhadap kreativitasnya. "PSY sangat mendukung kreativitas dan arah musik saya. Karena saya merasa P NATION berkomitmen untuk memberikan kebebasan artistik, itu adalah arah yang baik untuk dituju," ungkap Jessi.

Rilis 'Nunu Nana' dan 'Zoom'

Di bawah naungan P Nation, jessi korean rapper merilis beberapa single yang menjadi tonggak penting kariernya:

  • Single pertamanya di P Nation, "Who Dat B", dirilis pada 23 September 2019 dan mencapai posisi ke-8 di tangga lagu World Digital Songs Sales.

  • Kolaborasinya dengan Jay Park dalam lagu "Drip" mencapai posisi ke-16 di tangga lagu World Songs.

  • EP keduanya, "Nuna", dirilis pada 30 Juli 2020 dengan single "Nunu Nana" yang mencapai posisi kedua di Gaon Digital Chart, menjadi single solo dengan peringkat tertinggi dalam kariernya.

  • Single digital "Zoom" dirilis pada 13 April 2022 dan mencapai posisi ke-12 di Gaon Digital Chart.

Namun, hubungan kerja Jessi dan PSY tidak selalu mulus. Dalam episode acara TV "Radio Star" tanggal 20 Juli 2022, Jessi mengungkapkan bahwa PSY berusaha mengubah citranya yang berani dan galak, mendorongnya untuk mengadopsi gaya yang lebih mainstream. "Dia ingin saya lebih lembut, tapi itu bukan saya," kata Jessi.

Viral di TikTok dan YouTube

Kesuksesan Jessi melonjak pesat berkat platform media sosial. Lagu "Nunu Nana" menjadi viral di YouTube dan TikTok melalui tantangan dansa. Video musik lagu tersebut telah ditonton lebih dari 169 juta kali. Sementara itu, video musik "Zoom" melampaui 10 juta penayangan dalam 10 hari, 30 juta penayangan dalam 15 hari, dan 50 juta penayangan dalam sebulan. Pada 27 Juni 2022, sekitar dua bulan setelah perilisannya, video tersebut melampaui 90 juta penayangan.

Akibatnya, nama Jessica Ho semakin dikenal secara global. Meskipun demikian, kontrak Jessi dengan P Nation berakhir pada Juli 2022. P Nation mengucapkan selamat tinggal dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Jessi sebagai artis pertama mereka yang telah berkembang menjadi seniman yang dicintai penggemar berkat passion dan usahanya yang tak kenal lelah.

Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi

Kontroversi dan Dampaknya pada Karier

Perjalanan penuh kejayaan Jessi mengalami guncangan besar pada tahun 2024 ketika sebuah kontroversi serius menimpa kariernya. Insiden ini menjadi titik balik yang mempengaruhi reputasi dan kariernya sebagai jessi korean rapper.

Kasus penyerangan fans dan klarifikasi

Pada 29 September 2024, insiden kontroversial terjadi di kawasan Gangnam, Seoul, ketika seorang penggemar berusia 18 tahun mendekati Jessi untuk meminta foto. Jessi menolak permintaan tersebut, dan saat penggemar hendak pergi, seorang pria yang diduga bagian dari rombongan Jessi tiba-tiba menyerang penggemar tersebut. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa Jessi sempat berusaha menghentikan penyerangan dengan memegang tangan pelaku, namun kemudian meninggalkan lokasi kejadian tanpa melakukan tindakan lebih lanjut.

Setelah kejadian, korban merasa kecewa karena Jessi tidak berupaya menyelesaikan situasi dan hanya pergi begitu saja. Ketika polisi kemudian menemukan Jessi dan kelompoknya di bar terdekat, Jessi dilaporkan menyatakan "Saya tidak tahu" ketika ditanya tentang keberadaan pelaku, menimbulkan kecurigaan bahwa ia mengabaikan situasi tersebut.

Dalam klarifikasinya, Jessi mengklaim bahwa pelaku adalah "seseorang yang baru saya temui hari itu" dan dia tidak mengenalnya. Namun, ketika terungkap bahwa pelaku tersebut adalah kenalan dari produser Koala—yang memiliki hubungan dekat dengan Jessi—kritik publik semakin meningkat.

Permintaan maaf publik

Jessi menerbitkan permintaan maaf pertamanya pada 12 Oktober melalui Instagram. Dia menyatakan bahwa dia "terlalu bingung dengan situasi mendadak" dan "gagal mempertimbangkan penggemar dengan hati-hati". Namun, permintaan maaf ini dianggap tidak tulus oleh sebagian netizen, terutama karena Jessi terus menyangkal mengenal pelaku.

Pada 23 Oktober, Jessi mengeluarkan permintaan maaf kedua yang lebih panjang dan mendalam. "Saya menyesal ribuan, bahkan puluhan ribu kali. Seandainya saya bisa kembali ke saat itu. Jika saya mengambil gambar dengan korban, melindungi korban lebih aktif, pergi langsung ke polisi, atau meminta maaf dengan benar, korban tidak akan menderita sebanyak ini," tulis Jessi. Dia mengakui bahwa semua ini adalah kesalahannya dan berjanji akan berusaha memperbaiki kesalahannya.

Reaksi media dan netizen

Kontroversi ini berdampak signifikan pada karier Jessi. Pada 18 Oktober 2024, DOD Entertainment, agensi yang baru saja menandatangani kontrak dengan Jessi sebulan sebelumnya, mengumumkan pemutusan kontrak mereka. Meskipun polisi akhirnya membersihkan Jessi dari semua tuduhan, sentimen publik yang negatif terus berlanjut.

Media Korea meliput kontroversi ini secara luas, dengan program berita seperti "Crime Chief" dari JTBC yang merilis rekaman CCTV dan wawancara dengan korban. Banyak netizen mengkritik Jessi karena tidak konsisten dengan persona publiknya yang kuat dan berani. "Kamu selalu bertindak sangat tangguh di TV, tapi sekarang kamu semua 'apa yang harus saya lakukan'," komentar salah satu netizen.

Akibat kontroversi berkepanjangan ini, jessica ho kemudian menghentikan aktivitas resminya selama lima bulan sebelum akhirnya kembali ke panggung.

Jessi Ikon Kebebasan Berekspresi

Ciri Khas dan Kepribadian Jessi

Di dunia K-pop yang sering didominasi oleh citra sempurna dan terkontrol, sosok Jessica Ho hadir sebagai anomali yang menyegarkan. Keunikannya tidak hanya terletak pada latar belakang Amerika-Koreanya, namun juga pada karakteristik yang membuatnya berbeda dari idol Korea pada umumnya.

Suara husky dan gaya rap kuat

Jessi dikenal dengan suara serak (husky) yang menjadi ciri khasnya sebagai jessi korean rapper. Menariknya, sebelum terjun ke dunia rap, Jessi pernah menjadi penyanyi paduan suara gereja di Amerika. Pengalaman ini memberinya kemampuan vokal dengan jangkauan nada yang luas, namun dengan sentuhan kekasaran yang menjadi identitasnya.

Berbeda dengan banyak penyanyi K-pop yang suaranya sering berbeda antara rekaman dan penampilan langsung, suara Jessi konsisten dan bahkan lebih memikat saat tampil live. Gaya rap-nya yang penuh percaya diri dan tegas membuat penampilan panggungnya selalu meninggalkan kesan mendalam. Bahkan dalam lagu "What Type of X", suara rap-nya digambarkan sangat menggoda terutama pada bagian bridge.

Gaya humoris dan blak-blakan

Kejujuran Jessi yang menyegarkan membuatnya menonjol di dunia K-pop. Dia dengan berani membahas topik-topik yang biasanya dihindari idol K-pop lainnya, seperti kehidupan percintaan, aspek finansial karier musiknya, dan pendapat jujurnya tentang agensi tempatnya bernaung.

Keterbukaan Jessi tentang operasi plastik dan kebiasaan merokoknya—yang biasanya disembunyikan oleh selebriti Korea—justru menjadi bagian dari daya tariknya. "Banyak orang menyalahkan makeup atas perubahan penampilan mereka, ini membuatku geli," ungkapnya dengan jujur. Sikap blak-blakan ini membuatnya menjadi tamu favorit di berbagai acara varietas Korea, di mana dia tidak pernah mengikuti skrip dan selalu tampil apa adanya.

Ikon kebebasan berekspresi

Dalam industri yang ketat dengan standar kecantikan, Jessi berani menciptakan standarnya sendiri. "Semuanya sulit bagiku karena standar kecantikan. Tapi aku memutuskan untuk tidak peduli lagi. Aku membuat standarku sendiri," tegasnya.

Fitur wajah dan proporsi tubuh Jessi yang berbeda dari rata-rata orang Korea membuatnya menerima banyak kritik. Namun, alih-alih berusaha menyesuaikan diri, Jessi tetap bertahan dengan identitasnya. Bahkan ketika PSY, CEO-nya di P Nation, menyuruhnya berpakaian lebih tertutup, Jessi dengan tegas menolak.

Keberaniannya membebaskan diri dari "kotak" yang dirancang untuk idol wanita telah menginspirasi banyak penggemar. "Alasan aku menciptakan musik adalah agar kalian bisa menjadi diri sendiri. Cintai dirimu sendiri. Tidak masalah apakah kamu ingin mengubah tubuhmu atau tidak," pesan Jessi kepada penggemarnya.

Pengaruh dan Warisan di Dunia K-pop

Sebagai figur yang berani tampil berbeda, pengaruh Jessica Ho dalam industri K-pop melampaui sekadar musik dan penampilan panggung. Kehadirannya telah menginspirasi perubahan nyata dalam ekosistem hiburan Korea yang kaku.

Menginspirasi artis wanita lain

Pada tahun 2020, Jessi bergabung dengan kelompok musisi wanita bernama Refund Sister bersama Hwasa dari MAMAMOO, Lee Hyori, dan Uhm Jung-hwa. Grup ini secara terbuka melawan seksisme dan ageisme dalam industri musik, membuktikan bahwa wanita di usia "matang" (dengan anggota berusia 27, 43, dan 53 tahun) masih bisa bersinar. Kolaborasi ini menjadi simbol perlawanan terhadap batasan usia bagi artis wanita.

Jessi pernah menyatakan dalam wawancara NME 2023, "Saya ingin menggunakan brand saya untuk membantu wanita lain". Tekadnya untuk membuka jalan bagi musisi wanita terlihat dari caranya mendorong kejujuran di industri yang sering menekankan citra sempurna. Banyak idol wanita kini mulai berbicara lebih terbuka tentang tekanan industri berkat contoh yang Jessi berikan.

Melawan standar kecantikan Korea

Industri K-pop terkenal dengan standar kecantikan yang ketat: kulit pucat, feminin, seperti gadis kecil, konservatif, dan bertubuh mungil kurus. "Kalau kamu ingin menjadi idol K-pop, ada tampilan spesifik: kulit pucat, feminin, seperti gadis kecil, konservatif, gadis yang sangat mungil dan kurus," ungkap Jessi.

Berbeda dengan Hwasa (MAMAMOO) yang menantang standar dengan kulit berwarna, dan Tzuyu (TWICE) yang terkenal dengan bibir tipis berwarna pink, jessi korean rapper menolak standar tersebut dengan warna kulit dan tubuh berisinya. Ia membuktikan bahwa kecantikan memiliki banyak bentuk dan standar tradisional bisa ditantang.

Dikenal sebagai idol K-pop terseksi

Jessi tidak ragu menunjukkan kepercayaan dirinya terhadap bentuk tubuhnya. "Saya suka percaya diri dengan tubuh saya," kata Jessi saat memilih pakaian untuk tur. "Tapi pada kenyataannya, saya mendapat banyak serangan balik karenanya."

Meskipun PSY, CEO P Nation, pernah memintanya berpakaian lebih tertutup, Jessi dengan tegas menjawab, "Saya tidak peduli." Ia bahkan menunjukkan ironi dengan mengingatkan bahwa PSY sendiri pernah tampil seperti Beyoncé dan mengenakan thong.

Keterbukaan Jessi tentang operasi plastik—sesuatu yang biasanya dirahasiakan di industri K-pop—telah membuka diskusi yang lebih jujur tentang kecantikan. Ia berharap dengan lebih banyak orang berbicara tentang masalah ini, topik-topik tersebut tidak lagi dianggap "kontroversial".

FAQS

Untuk memahami sosok jessi korean rapper lebih mendalam, berikut jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan penggemar tentang sang ikon musik hip-hop Korea:

Apa nama penggemar Jessi?

Penggemar setia Jessi memiliki sebutan khusus yaitu "Jebbies". Mereka dikenal sangat loyal dan selalu hadir mendukung Jessi baik dalam acara domestik maupun internasional. Jessi sendiri sering mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para Jebbies. "Ketika saya memikirkan penggemar yang menonton saya, saya mendapatkan kekuatan bahkan ketika saya ingin runtuh karena kelelahan. Penggemar saya selalu ada di sana lebih dulu, di manapun saya pergi," ungkap Jessi.

Apa hobi dan makanan favorit Jessi?

Di luar dunia musik, Jessi ternyata jago tinju. Olahraga ini mungkin berkontribusi pada kepribadiannya yang tangguh. Sementara itu, makanan yang menjadi penghibur hatinya adalah cokelat.

Bagaimana pandangan Jessi tentang operasi plastik?

Jessi termasuk idol yang terbuka tentang prosedur bedah plastik yang dijalaninya. "Pertama kali saya dioperasi, operasi hidung yang saya lakukan, saya memperbaikinya. Tapi setelah mereka melakukan itu, saya mulai melihat semua kekurangan di wajah saya," akuinya. Jessi mengungkapkan bahwa operasi pertamanya dilakukan atas paksaan agensi, yang kemudian memicu banyak insekuritas. Meski demikian, Jessi menegaskan bahwa ia tidak menentang prosedur kosmetik. "Saya percaya meningkatkan diri Anda itu baik-baik saja. Ketika Anda ingin melakukannya, dan seseorang memaksa Anda melakukannya, itu benar-benar berbeda. Anda harus tahu batas Anda," jelasnya.

Apa yang membuat Jessi bertahan di industri K-pop?

Dalam masyarakat Korea yang konservatif di mana pengaruh asing tidak terlalu disambut baik, Jessi tetap bertahan pada pendiriannya dan tidak mengubah apapun tentang dirinya. "Sejak awal, Jessi selalu autentik dan setia pada dirinya sendiri," demikian disebutkan oleh sumber yang mengikuti perjalanan kariernya. Keberaniannya untuk tetap menjadi dirinya sendiri inilah yang pada akhirnya menjadikannya jessica ho, sosok yang menginspirasi banyak orang untuk nyaman dengan diri mereka sendiri.

Close