KATSEYE: Girl Group Multirasial

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Mengenal Lebih Dekat Anggota KATSEYE: Perjalanan Karir dari Trainee Hingga Bintang Global

Video musik "Touch" yang telah ditonton lebih dari 38 juta kali di kanal YouTube HYBE menjadi bukti kesuksesan anggota KATSEYE dalam memikat penggemar global. Meskipun berbasis di California, grup ini mengadopsi sistem trainee seperti yang ada di industri musik K-pop, menciptakan perpaduan unik antara budaya musik Barat dan Asia.

KATSEYE sendiri merupakan girl group multirasial beranggotakan enam orang yang dibentuk melalui acara realitas "The Debut: Dream Academy" oleh HYBE dan Geffen Records. Mereka resmi memulai debut pada 28 Juni 2024 dengan single digital berjudul "Debut". Selain itu, biodata anggota KATSEYE menunjukkan keberagaman latar belakang yang memperkaya identitas grup ini, sementara profil anggota KATSEYE mencerminkan bakat luar biasa yang telah dilatih secara intensif.

Nama-nama anggota KATSEYE telah mencuri perhatian penggemar bahkan sejak mereka baru diumumkan. Album mereka "SIS (Soft Is Strong)" juga mendapat respons hangat dan berhasil masuk tangga lagu Billboard 200.

Official SNS:
Website: katseye.world
Facebook: KATSEYE
Instagram: @katseyeworld
YouTube: KATSEYE
Weverse: KATSEYE
Spotify: KATSEYE
Apple Music: KATSEYE
Melon: KATSEYE
Bugs: KATSEYE

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Asal Usul KATSEYE dan Proyek Dream Academy

Kolaborasi bersejarah antara HYBE dan Geffen Records dimulai pada November 2021, membuka babak baru dalam industri musik global. Kedua perusahaan raksasa ini menjalin kemitraan strategis dengan visi ambisius menciptakan girl group internasional pertama yang dilatih menggunakan metodologi K-pop namun berbasis di Amerika Serikat. Inisiatif ini menandai perpaduan unik antara sistem hiburan Korea dan Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Konsep global girl group oleh HYBE x Geffen

Bang Si-hyuk, pendiri HYBE, sejak lama memimpikan pembentukan grup internasional menggunakan metodologi K-pop. "Saya bermimpi memberikan kesempatan kepada anak-anak muda berbakat dari seluruh dunia untuk menjadi anggota band luar biasa berdasarkan metodologi K-pop," ungkapnya. Melalui kolaborasi dengan John Janick, CEO Interscope Geffen A&M, kedua pemimpin industri musik ini menemukan kesamaan visi dalam pengembangan bakat.

Proyek ini dirancang untuk menciptakan grup yang mampu "melampaui batas-batas nasional, budaya, dan artistik". Berbeda dengan pendekatan label Amerika yang biasanya merekrut artis dengan bakat terbukti untuk debut langsung, sistem T&D (Training & Development) Korea mencari dan mengembangkan berbagai bakat selama jangka waktu panjang.

Filosofi HxG menekankan pentingnya membantu membentuk, membimbing, dan mengembangkan kontestan tanpa memaksa mereka menjadi orang lain. "Ini bukan label versus kontestan. Kami selalu bekerja bersama dengan satu tujuan: menciptakan girl group global terhebat," jelas Missy Paramo, manajer program T&D senior untuk Dream Academy.

Proses audisi dan seleksi peserta

Proses pencarian bakat dimulai dengan audisi global secara online pada November 2021. Audisi diadakan di berbagai negara termasuk Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Australia. Selama dua tahun, HYBE menerima lebih dari 120.000 pendaftar dari seluruh dunia.

Kriteria seleksi yang digunakan mencakup penampilan fisik, kemampuan vokal untuk lagu-lagu pop upbeat, dan potensi tari. Untuk menilai bakat tari calon yang belum berpengalaman, tim penilai meminta mereka mengikuti tutorial sederhana guna memeriksa naluri tari bawaan mereka. Tim kreatif HYBE memiliki ekspektasi jelas untuk memilih individu berbakat yang sesuai dengan arah yang telah mereka bayangkan—grup dengan "musik yang sejalan dengan musik pop yang disukai pendengar lokal, dan penampilan keseluruhan yang sejalan dengan K-pop".

Dari semua pendaftar, hanya 20 kontestan yang terpilih untuk berpartisipasi dalam program "The Debut: Dream Academy". Para peserta terpilih kemudian menjalani pelatihan intensif selama satu tahun di Los Angeles, California, menggunakan metode sistem trainee Korea.

Format kompetisi The Debut: Dream Academy

Program kompetisi "The Debut: Dream Academy" secara resmi diumumkan pada 25 Agustus 2023. Acara ini tayang perdana pada 1 September 2023 di YouTube (Global) dan ABEMA (Jepang), dan berlangsung selama 12 minggu hingga final langsung pada 17 November.

Kompetisi terdiri dari tiga misi utama—SHOWCASE, TEAM, dan ARTISTRY. Pada misi pertama, kontestan dibagi menjadi empat kelompok (dua tim tari dan dua tim vokal) untuk menampilkan kemampuan mereka. Misi kedua menampilkan lagu-lagu LE SSERAFIM, sementara misi ketiga melibatkan pertunjukan lagu-lagu dari Demi Lovato, The Pussycat Dolls, dan Spice Girls.

Sepanjang kompetisi, penggemar berperan penting melalui sistem voting di Weverse dan YouTube. Hasil voting diperhitungkan bersama dengan komentar dari panel ahli dalam menentukan eliminasi. Setelah serangkaian eliminasi, 10 finalis tersisa berkompetisi di final langsung.

Pada final yang diadakan di XR Studios Los Angeles pada 17 November 2023, para kontestan tampil membawakan lagu-lagu original untuk pertama kalinya. Nama grup KATSEYE diumumkan, dan enam anggota terpilih—Sophia, Lara, Yoonchae, Megan, Daniela, dan Manon—resmi membentuk grup yang akan memulai perjalanan sebagai bintang global.

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Perjalanan Menuju Debut: Dari Trainee ke Panggung Dunia

Proses pembentukan anggota KATSEYE dimulai jauh sebelum mereka tampil di hadapan publik. Dari 120.000 pendaftar yang mengikuti audisi global, hanya 20 peserta terpilih yang berhasil masuk ke dalam program "The Debut: Dream Academy". Perjalanan mereka dari trainee hingga menjadi bintang global penuh dengan tantangan dan momen tak terlupakan yang membentuk identitas grup ini.

Sistem pelatihan ala K-pop

Metodologi T&D (Training & Development) menjadi landasan utama dalam pelatihan anggota KATSEYE. Missy Paramo, manajer program senior T&D, menjelaskan sistem ini secara sederhana sebagai "Seperti kamp pelatihan olahraga. Ada jadwal ketat agar mereka dapat meningkatkan keterampilan dengan cepat". Berbeda dengan pendekatan industri musik Barat yang umumnya merekrut artis bertalenta yang sudah siap debut, sistem K-pop berfokus pada pengembangan bakat secara menyeluruh selama jangka waktu panjang.

Para trainee dievaluasi berdasarkan lima kriteria utama setiap bulannya:

Vokal
Tari
Penampilan visual
Potensi menjadi bintang
Sikap

Jadwal harian trainee sangat padat dengan latihan intensif yang mencakup kelas menyanyi, menari, penampilan, dan rekaman lagu untuk persiapan panggung. Bahkan, Jennie BLACKPINK dalam dokumenter "Light Up the Sky" menyatakan bahwa sistem trainee inilah yang mendefinisikan K-pop, di mana calon idola muda menjalani pelatihan dalam berbagai keterampilan seperti vokal, tari, bahasa asing, dan media training.

Tantangan selama masa trainee

Selama hampir dua tahun, para trainee menghadapi berbagai tantangan fisik dan mental. Megan, salah satu anggota KATSEYE, mengungkapkan bahwa aspek tersulit dari seluruh pengalaman adalah "menjaga kerahasiaan semuanya selama hampir dua tahun". Ia menambahkan, "Sangat sulit untuk tidak berbagi apa yang sedang saya kerjakan dengan siapa pun".

Kelelahan fisik dan ketidakpastian menjadi teman sehari-hari para trainee. Dokumenter Netflix "Pop Star Academy: KATSEYE" menampilkan momen-momen penuh tekanan, termasuk adegan trainee membaca aturan penggunaan media sosial dan menumpahkan emosi di "ruang stres". Satu kesalahan di atas panggung bisa menghancurkan semua usaha yang telah dilakukan.

Instruktur tari Nikky Paramo bahkan bergurau dengan para trainee, "Saya cukup yakin kalian punya papan dart dengan wajah saya dan kalian melempar dart ke sana di malam hari", menunjukkan kerasnya kritik yang diterima para calon anggota KATSEYE. Sistem ini juga mengharuskan para trainee untuk terus berlatih meskipun teman mereka tereliminasi atau cedera, menciptakan lingkungan yang menguji ketahanan mental.

Momen pengumuman pemenang

Momen penentuan terjadi pada 17 November 2023 di XR Studios Los Angeles, di mana pengumuman anggota resmi KATSEYE dilakukan secara langsung. Sutradara dokumenter "Pop Star Academy: KATSEYE" menggambarkan kesulitan mengambil gambar pada momen-momen emosional ini, "Kami benar-benar mendekatinya dengan cara dokumenter, mencapai jantung emosional dari momen ini".

Di balik layar, para trainee berbisik penuh harap, "Kita akan menghabiskan sisa hidup kita bersama!". Sylvia, instruktur vokal yang telah mendampingi mereka selama hampir dua tahun, bersembunyi di balik tirai, hampir terlalu takut untuk menyaksikan pengumuman. Sementara itu, Missy, manajer proyek yang telah bersama para gadis sejak hari pertama, bersiap menghadapi segala kemungkinan.

Akhirnya, Manon, Sophia, Daniela, Lara, Megan, dan Yoonchae terpilih untuk debut sebagai KATSEYE. Lara mengungkapkan perasaannya setelah terpilih, "Saya bahkan tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Ini adalah semua yang saya inginkan dalam hidup saya". Momen pengumuman ini menutup perjalanan panjang mereka sebagai trainee dan membuka babak baru sebagai girl group global pertama dari HYBE dan Geffen Records.

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial
Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Profil Sophia: Leader Multitalenta dari Filipina

Sebagai pemimpin KATSEYE, Sophia Laforteza menjadi simbol kebanggaan bagi komunitas Filipina di kancah musik global. Dalam artikel Teen Vogue, ia menegaskan, "Saya ingin menjadi seseorang yang tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa saya orang Filipina. Saya ingin bersuara lantang tentang hal itu". Profil anggota KATSEYE ini menunjukkan bahwa representasi budaya merupakan aspek penting dalam perjalanan kariernya.

Biodata dan latar belakang keluarga

Sophia Elizabeth Guevara Laforteza lahir pada 31 Desember 2002, menjadikannya kini berusia 22 tahun. Dengan tinggi 167 cm, anggota KATSEYE ini memiliki latar belakang Filipina-Amerika dan lahir di Queens, New York, Amerika Serikat. Sophia berasal dari keluarga terkenal di Filipina – ibunya adalah Carla Guevara-Laforteza, seorang penyanyi dan aktris teater, sementara ayahnya, Basilio Godfrey Laforteza III, adalah mantan penari yang kini bekerja sebagai chef eksekutif di Manila.

Nama anggota KATSEYE ini sempat akan menjadi 'Phoebe', namun akhirnya orang tuanya memilih 'Sophia Elizabeth'. Ia memiliki dua saudara laki-laki, kakaknya bernama Luke Gregory yang lebih tua satu tahun darinya dan seorang adik laki-laki. Pendidikan Sophia juga patut dibanggakan, ia lulus SMA dengan penghargaan tertinggi pada tahun 2021 dari Multiple Intelligence International School, institusi di Filipina yang berfokus pada sistem pendidikan non-tradisional.

Perjalanan karier sebelum debut

Sejak kecil, Sophia telah akrab dengan dunia musik dan seni. Ia mulai bernyanyi sejak usia 3 tahun, dan ketika berusia 5 tahun, ia mengikuti kelas balet, jazz, teater musikal, hip hop, dan tap dance. Inspirasi terdekat bagi anggota grup KATSEYE ini bukanlah dari Hollywood atau tangga lagu, melainkan ibunya sendiri yang memperkenalkannya pada dunia seni pertunjukan.

Sophia sering menemani ibunya selama latihan, diam-diam menyerap disiplin dan semangat panggung. "Saya hanya duduk di sana dan mengamati. Dia melatih saya menjadi seorang visual learner," ungkapnya. Pengalaman di balik layar ini membantu membentuk sosok seniman yang tegas dan berdedikasi seperti sekarang.

Selama kompetisi "The Debut: Dream Academy", Sophia memilih lagu 'Part of Your World' dari film Disney The Little Mermaid (1989) sebagai lagu audisinya. Ia berhasil mendapatkan kekebalan dari eliminasi di semua tiga misi, satu-satunya bersama Lara yang mencapai prestasi ini. Pada final, ia berada di tim Dirty Water dan mendapatkan skor akhir 88,33, yang membuatnya menempati posisi pertama di 62 negara, mengukuhkan debutnya sebagai anggota KATSEYE.

Fakta menarik dan kepribadian

Sophia dikenal karena kedisiplinan, kehangatan, dan kemampuan kepemimpinannya yang alami. Ia menyatukan grup dengan kehadirannya yang mendukung dan berperan sebagai juru bicara utama KATSEYE. Latar belakang multikultural memungkinkannya terhubung dengan penggemar di seluruh dunia, dan ia fasih berbahasa Inggris dan Tagalog.

Tiga kata yang menggambarkan dirinya adalah "hysterical, caring, diligent" (histeris, peduli, rajin). Sophia memiliki hobi melukis, memanggang, memasak, serta menonton film dan acara TV. Bintang pop favoritnya adalah Ariana Grande karena sama-sama menekuni teater musikal dan pop, yang juga menjadi tujuannya. Sophia menyukai makanan sinigang dan menganggap panggung sebagai tempat favoritnya.

Anggota termuda KATSEYE mungkin Yoonchae, namun Sophia sebagai pemimpin menampilkan keseimbangan antara glamor dan keramahan yang menjadikannya point charm tersendiri. Sebagai penggemar BTS, ia mengidolakan V sebagai role model utamanya, dengan Huh Yunjin dari LE SSERAFIM sebagai role model kedua.

Sophia memiliki impian masa kecil untuk menjadi putri Disney, bintang pop, atau ikon Broadway. Melalui KATSEYE, ia kini mewujudkan mimpi-mimpi tersebut sambil tetap membawa kebanggaan sebagai representasi Filipina di industri musik global.

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Profil Lara: Vokal Kuat dengan Sentuhan India-Amerika

Dengan suara yang kuat dan identitas budaya yang kaya, Lara Rajagopalan menjadi salah satu anggota KATSEYE yang paling menonjol. Sejak terpilih sebagai peringkat kedua dalam kompetisi final "The Debut: Dream Academy", Lara telah menunjukkan tekadnya untuk merepresentasikan budaya India di kancah musik global.

Biodata dan latar belakang budaya

Lara Rajagopalan lahir pada 3 November 2005 di Connecticut, Amerika Serikat, menjadikannya kini berusia 19 tahun dengan zodiak Scorpio. Dengan tinggi 167 cm, anggota KATSEYE ini memiliki latar belakang keluarga yang unik. Ibunya, Kavita Raj, berasal dari India sementara ayahnya, Sri Rajagopalan, memiliki akar Sri Lanka. Kedua orang tuanya secara etnis adalah Tamil.

Meskipun lahir di Connecticut, Lara pindah ke Dallas, Texas saat masih kecil dan menghabiskan masa kecilnya di sana. Kemudian ia pindah ke New York untuk bersekolah di LaGuardia High School, sekolah terkenal yang khusus untuk seni pertunjukan. Lara fasih berbahasa Inggris dan juga menguasai bahasa Tamil berkat pengaruh budaya kedua orang tuanya.

"Tumbuh besar di Amerika, menjadi orang berkulit cokelat sangatlah tidak mudah," ungkap Lara mengenai pengalamannya. "Lelucon dan stereotip selalu menjadi hal yang harus dihadapi. Hal ini menjadi alasan utama saya ingin menjadi seniman dan bintang pop sejak kecil."

Keterlibatan dalam kampanye global

Sebelum bergabung dengan KATSEYE, Lara telah aktif di dunia hiburan. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah tampil dalam video kampanye Global Girls Alliance yang diprakarsai oleh Michelle Obama. Dalam kampanye ini, Lara mendapat peran utama yang memperjuangkan hak dasar pendidikan bagi perempuan.

Selain itu, Lara juga pernah menjadi model untuk kampanye Macy's pada tahun 2017 dan menjadi co-host untuk kampanye "Go Red For Women" dari American Heart Association. Keterlibatannya dalam berbagai kampanye sosial menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan.

Gaya fashion dan keunikan pribadi

Lara dikenal dengan gaya fashion yang eksperimental dan unik. Ia selalu mengenakan bindi (titik di dahi yang merupakan simbol budaya India) dalam penampilannya dan berusaha memasukkan unsur budayanya ke dalam gayanya. "Saya mengenakan budaya saya dengan bangga. Tidak pernah diredam," ujarnya dengan percaya diri.

Keunikan lain dari anggota KATSEYE ini adalah identitasnya sebagai bagian dari komunitas LGBTQ+. Pada 24 Maret 2025, Lara secara resmi mengungkapkan dirinya sebagai queer melalui Weverse, meskipun ia mengaku telah menyadarinya sejak berusia delapan tahun. Pengakuan ini menjadikannya salah satu figur K-pop yang berani mengungkapkan identitas seksualnya.

Tiga kata yang menggambarkan dirinya adalah "passionate, confident, real" (bersemangat, percaya diri, nyata). Lara memiliki perfect pitch dan semangat kerja yang kuat. Aliran musik yang paling menginspirasinya saat tumbuh dewasa adalah R&B, meskipun ia juga sangat menyukai musik pop era 2000-an.

Fakta menarik, Lara dinamai berdasarkan nama aktris Bollywood dan Miss Universe 2000, Lara Dutta. Kakak perempuannya, Rhea Raj, juga berkarir di industri musik sebagai penyanyi-penulis lagu, menunjukkan bahwa bakat bermusik memang mengalir dalam keluarga Rajagopalan.

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial
Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Profil Daniela: Penari Profesional dengan Energi Panggung

Sebagai penari profesional sejak usia dini, Daniela Avanzini membawa keahlian tari yang tak tertandingi ke dalam grup KATSEYE. Dengan latar belakang tari Latin dan ballroom yang kuat, anggota KATSEYE ini memperkaya dinamika grup dengan energi panggung yang luar biasa dan kemampuan teknis yang matang.

Riwayat kompetisi tari dan modeling

Perjalanan tari Daniela dimulai saat ia berusia 3 tahun, belajar dancesport dari kedua orang tuanya yang merupakan penari Latin ballroom profesional. Pada usia tujuh tahun, ia sudah tampil di acara "The Queen Latifah Show" dalam segmen 'America's Most Talented Kids'. Prestasi kompetisi tarinya mencakup:

Finalis grand peringkat ke-2 di kompetisi internasional Super Kids Europe pada tahun 2011 saat berusia tujuh tahun
Mencapai babak Vegas Rounds di musim kedelapan America's Got Talent tahun 2013 bersama partnernya Yasha Jeltuhin sebagai penari samba
Menjadi kontestan peringkat ke-10 di So You Think You Can Dance: The Next Generation

Selain menari, Daniela juga terjun ke dunia modeling dan akting sejak kecil. Ia menjadi model iklan untuk Haverty's Furniture saat berusia tujuh tahun dan tampil dalam film independen Georgia Sky tahun 2021 sebagai penari muda. Bahkan, ia pernah muncul dalam video musik "Dramatic" milik Matty B.

Biodata dan kemampuan bahasa

Daniela Andrea Avanzini Llorente lahir pada 1 Juli 2004 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dengan tinggi 165 cm, anggota KATSEYE ini memiliki latar belakang keluarga multikultural yang unik. Ibunya, Ana Llorente, berasal dari Havana, Kuba, dan merupakan orang Kuba pertama yang memenangkan kejuaraan ballroom dunia. Sementara ayahnya, Rafael Avanzini, berasal dari Venezuela.

Daniela fasih berbicara bahasa Inggris dan Spanyol. Secara etnis, ia menggambarkan dirinya sebagai Venezuela-Kuba-Italia. Berkat latar belakang keluarganya, ia menguasai berbagai gaya tari termasuk ballroom, Afro-Kuba, Afro-style, cha-cha, dan salsa.

Cita-cita dan kolaborasi impian

Sebagai penari profesional yang kini menjadi anggota grup KATSEYE, Daniela memiliki visi yang jelas untuk masa depannya. Ia membayangkan KATSEYE berkembang menjadi grup perempuan global yang kuat, menginspirasi gadis-gadis muda, dan mengadakan tur keliling dunia untuk bertemu penggemar.

Daniela sangat ingin berkolaborasi dengan musisi ternama seperti Beyoncé, Shakira, Rosalía, Rihanna, TXT, BTS, Doja Cat, dan Playboi Carti. Latar belakang Kuba ibunya menjadi inspirasi khusus untuk kolaborasi impiannya. "Saya ingin berkolaborasi dengan Camila Cabello. Saya pikir dia berasal dari Havana, Kuba, dan ibu saya juga dari sana," ungkapnya. "Saya pernah bertemu dengannya beberapa kali, dan dia sangat manis."

Kutipan favorit Daniela, "Everything happens for a reason. If it's meant to be, it will be," mencerminkan filosofi hidupnya yang positif dan kepercayaannya pada takdir yang membawanya ke KATSEYE.

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Profil Yoonchae: Maknae Berbakat dari Korea Selatan

Di antara keenam anggota KATSEYE, Yoonchae menduduki posisi istimewa sebagai satu-satunya anggota yang lahir dan dibesarkan di Korea Selatan. Dengan latar belakang budaya Korea yang kental, ia membawa keseimbangan unik dalam grup yang mengedepankan keberagaman global.

Biodata dan posisi sebagai anggota termuda KATSEYE

Jeong Yoon-chae (정윤채) lahir pada 6 Desember 2007, menjadikannya berzodiak Sagitarius. Dengan tinggi 170 cm, anggota KATSEYE ini memiliki tipe darah yang belum diketahui publik dan tipe kepribadian MBTI ISTP. Sebagai "Maknae", istilah Korea untuk anggota termuda dalam grup K-pop, Yoonchae menempati posisi penting dalam dinamika KATSEYE.

Warna representatif Yoonchae adalah merah muda, sementara charm representatifnya adalah "Soothing Shell" yang melambangkan kenyamanan lembut dan kemampuannya membawa ketenangan bagi anggota lain. Emoji representatifnya juga mencerminkan sisi lembutnya yang menjadi ciri khas dalam grup. Bahkan, tiga kata yang menggambarkan dirinya adalah "sexy, cutie, innocence".

Perjalanan audisi dan pelatihan

Sebelum bergabung dengan KATSEYE, Yoonchae telah merintis karier sebagai trainee K-pop selama sekitar dua tahun sambil menjalani pendidikan sekolahnya. Ia berhasil lolos audisi untuk CJ E&M pada tahun 2020, yang menjadi langkah awal perjalanannya di industri musik.

Meskipun terkadang merasa iri dengan teman-temannya yang bisa menikmati pengalaman SMA normal, Yoonchae merasa pekerjaannya saat ini sangat berharga dan bermakna. "Saya menemukan pekerjaan ini bermanfaat dan bermakna, dan saya bersenang-senang!" ungkapnya dalam bahasa Korea.

Dalam kompetisi "The Debut: Dream Academy", Yoonchae berhasil menduduki peringkat keempat dengan total 78,00 poin. Tantangan terbesar baginya adalah kendala bahasa, namun hal itu tidak menghalanginya untuk menjalin persahabatan erat dengan anggota lain, terutama Daniela.

Fakta lucu dan kebiasaan unik

Yoonchae memiliki beragam julukan seperti "Bruni", "Marshmallow", "Jeongyookmyeonchae" (berarti "kubus"), dan "Yoonchip". Ia dapat berbicara bahasa Korea dan sedang belajar bahasa Inggris untuk berkomunikasi lebih lancar dengan anggota grup dan penggemar.

Selain itu, Yoonchae mengidolakan Jennie dari BLACKPINK dan BTS, bahkan mengakui bahwa BTS adalah alasan ia tertarik pada K-pop dan terinspirasi untuk mengejar karier di bidang tersebut. Artis yang paling ingin diajak berkolaborasi olehnya adalah IU.

Sementara itu, Yoonchae dikenal sebagai "night owl" bersama Sophia. Jika bisa memiliki kekuatan super, ia akan memilih telekinesisi karena bisa mematikan lampu dan makan sereal tanpa menggunakan tangan. Makanan Korea favoritnya adalah daging sapi, nasi, dan tteokbokki.

Menariknya, nama "Yoonchae" memiliki arti "Saya ingin menerangi dunia". Bersama Manon, ia dikenal sebagai anggota yang paling mungkin "menghilang" dari grup chat KATSEYE menurut anggota lainnya.

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial
Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Profil Megan dan Manon: Representasi Multikultural KATSEYE

Keragaman budaya KATSEYE semakin lengkap dengan kehadiran Megan dan Manon, dua anggota yang membawa latar belakang multikultural yang kaya. Keduanya tidak hanya memperkuat identitas global grup, tetapi juga menciptakan jembatan budaya antara Barat dan Timur dalam perjalanan karier mereka.

Megan: Model internasional dari Hawai'i

Megan Meiyok Skiendiel, lahir pada 10 Februari 2006 di Honolulu, Hawai'i, membawa darah campuran Tionghoa-Singapura-Amerika dalam tubuhnya. Nama tengahnya, Meiyok (美 玉), memiliki arti "giok indah" dalam bahasa Mandarin. Dengan latar belakang tersebut, Megan menempati peringkat kelima dalam kompetisi "The Debut: Dream Academy" yang mengantarkannya menjadi anggota KATSEYE.

Sebelum bergabung dengan KATSEYE, Megan telah membangun karier sebagai model runway, bahkan tampil di acara mode bergengsi seperti Paris dan LA Fashion Week untuk pakaian haute couture. Meskipun tinggal jauh dari Singapura, Megan tetap menjaga hubungan erat dengan akar budayanya. "Saya biasa pergi ke Singapura setiap liburan musim panas lainnya, dan saya ingat pergi ke pasar makanan bersama ibu saya di mana saya akan makan laksa atau nasi ayam Hainan," ungkapnya.

Manon: Penulis lagu sejak kecil dari Swiss

Meret Manon Bannerman, yang dikenal dengan nama panggung Manon, lahir pada 26 Juni 2002 di Zürich, Swiss, dari ibu berdarah Swiss-Italia dan ayah berdarah Ghana. Sebagai anggota tertua KATSEYE, Manon membawa pengalaman unik dalam grup ini. Sebelum memasuki dunia K-pop, Manon telah dikenal sebagai influencer yang populer melalui konten video pendek di TikTok dan Instagram sejak 2021.

Bakat Manon dalam bermusik telah terasah sejak dini. Ia mulai menulis lagu sendiri pada usia 5 tahun dan juga memiliki kemampuan melukis yang mengagumkan, seperti yang ditampilkan dalam dokumenter Netflix "Pop Star Academy: KATSEYE". Bahasa yang dikuasainya mencakup Inggris, Jerman, Swiss-Jerman, dan sedikit bahasa Prancis, membuatnya mampu berkomunikasi dengan penggemar dari berbagai negara.

Peran mereka dalam memperkuat identitas global grup

"Keragaman kami adalah kekuatan sejati di balik KATSEYE," ungkap Megan. "Segala sesuatu yang istimewa tentang kami, dari budaya, pengalaman pribadi, dan perspektif, menambahkan sesuatu yang khusus pada grup." Manon juga menekankan bahwa KATSEYE adalah grup pertama yang memiliki anggota berlatarbelakang India, Filipina, Latin, dan Black yang tergabung dalam HYBE.

"Beautiful Chaos benar-benar menggambarkan seperti apa rasanya berada dalam grup ini," tambah Megan menggambarkan dinamika grup. "Ada begitu banyak kepribadian, budaya, dan emosi berbeda yang terus berputar di sekitar kami. Kami telah belajar tumbuh melalui kekacauan itu, untuk bersandar satu sama lain, dan menemukan keindahan dalam perbedaan yang membuat kami lebih kuat bersama."

Melalui keberagaman mereka, KATSEYE berhasil menciptakan identitas unik yang menggabungkan berbagai budaya dari seluruh dunia. Nama grup yang terinspirasi dari batu cat's eye, yang menampilkan beragam warna tergantung arahnya, mencerminkan keberagaman anggota yang berasal dari berbagai budaya dan latar belakang.

Anggota KATSEYE Girl Group Multirasial

Fakta Menarik dan Pencapaian KATSEYE

Dalam waktu singkat sejak debut, prestasi dan pencapaian anggota KATSEYE telah menarik perhatian industri musik global. Kehadiran mereka yang relatif baru tidak menghalangi grup ini untuk segera membentuk identitas yang kuat dan mendapatkan pengakuan internasional.

Nama fandom dan maknanya

EYEKONS diresmikan sebagai nama fandom KATSEYE pada 11 April 2024 setelah melalui proses seleksi yang melibatkan penggemar. Pada 17 Januari 2024, grup ini mengumumkan program pengumpulan ide nama fandom yang berlangsung hingga 31 Januari 2024. Menariknya, nama ini merupakan gabungan dari kata "eye" (diambil dari KATSEYE) dan "icon", menciptakan identitas unik bagi komunitas penggemar mereka. Melalui aplikasi hiburan Korea Selatan untuk penggemar, Weverse, para penggemar KATSEYE diundang untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan nama resmi fandom.

Kolaborasi dengan musisi ternama

Bahkan sebelum merilis album debut, KATSEYE telah berkolaborasi dengan nama-nama terkemuka di dunia hiburan. Direktur kreatif grup ini adalah Humberto Leon, dikenal sebagai co-founder merek fashion ikonik Opening Ceremony. Visinya membantu menciptakan 'Art Film' yang menampilkan para finalis "Dream Academy". Single pertama mereka, "Debut", diproduksi oleh Ryan Tedder, frontman OneRepublic pemenang GRAMMY tiga kali yang telah menulis lagu untuk Taylor Swift dan Adele.

Kemudian pada Oktober 2024, KATSEYE merilis remix lagu "Touch" yang menampilkan Yeonjun dari TXT. Sebelum pengumuman resmi, anggota grup memberikan petunjuk melalui media sosial, termasuk Manon yang memposting foto dirinya memegang Flamin' Hot Cheetos (makanan favorit Yeonjun) dan Yoonchae yang membagikan post dilindungi password yang mengkonfirmasi keterlibatan Yeonjun.

Serial dokumenter Netflix dan penampilan di KCON

Perjalanan pembentukan KATSEYE diabadikan dalam serial dokumenter Netflix berjudul "Pop Star Academy: KATSEYE" yang tayang pada 21 Agustus 2024. Serial ini disutradarai oleh Nadia Hallgren, pembuat film pemenang penghargaan yang juga menyutradarai dokumenter tentang Michelle Obama berjudul "Becoming".

Sementara itu, KATSEYE mengukir sejarah dengan penampilan debut mereka di KCON LA 2024. Acara ini menjadi momen bersejarah karena mereka mempersembahkan lagu "Touch" untuk pertama kalinya. "Kami telah bekerja dan berlatih sangat keras untuk KCON dan semuanya. Kami sangat bersemangat untuk tampil bersama dan bertemu dengan EYEKONS untuk pertama kalinya," ungkap anggota KATSEYE. Bahkan, di KCON mereka juga tampil membawakan dua lagu dari EP perdana mereka, "SIS (Soft Is Strong)" yang dirilis pada 16 Agustus 2024.

FAQS

Penggemar KATSEYE, atau yang kini dikenal sebagai EYEKONS, memiliki berbagai pertanyaan tentang girl group global ini. Sebagai pemilik merchandise resmi atau calon pembeli, penggemar bisa menghubungi layanan pelanggan KATSEYE melalui beberapa cara. Pertama, mereka dapat mengirim permintaan melalui Pusat Bantuan Layanan Pelanggan dengan mengklik tautan yang tersedia di situs resmi. Selain itu, penggemar juga bisa mengirim email ke katseye@umgstores.com, atau menghubungi melalui Twitter dan Instagram dengan nama akun @UMUSICSUPPORT dan tagar #UMUSICHELP.

Untuk pemesanan merchandise, perlu diketahui bahwa pembayaran akan ditagih segera setelah checkout. Biasanya, pesanan dikirim dalam 2-3 hari kerja, namun khusus pre-order akan mengikuti jadwal yang tercantum dalam deskripsi produk. Pesanan domestik umumnya tiba dalam 3-7 hari setelah pengiriman, sedangkan pesanan internasional membutuhkan waktu 2-4 minggu.

Bagi penggemar yang tertarik dengan lightstick KATSEYE dan fanchant (teriakan penggemar), beberapa konten edukasi tersedia di platform TikTok. Materi ini membantu terutama bagi penggemar baru yang belum familiar dengan budaya K-pop seperti penggunaan lightstick saat konser dan partisipasi dalam fanchant selama pertunjukan.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa semua penjualan akses pre-sale tiket bersifat final dan tidak ada jaminan untuk mendapatkan tiket menggunakan kode pre-sale karena keterbatasan jumlah tiket dan tingginya permintaan.

Close