HEARTS2HEARTS ‘FOCUS’ (2025)

HEARTS2HEARTS ‘FOCUS’ (2025)

Hearts2Hearts 'FOCUS': Rahasia di Balik Album Comeback 2025

Hearts2hearts, grup rookie dengan delapan anggota, telah mencuri perhatian dunia K-pop dengan debut mini album mereka yang mengesankan. Dirilis pada 20 Oktober 2025, 'FOCUS – The 1st Mini Album' berhasil mengumpulkan lebih dari 10,3 juta penayangan untuk video musik utamanya. Dalam waktu kurang dari 24 jam, MV lagu FOCUS sendiri telah mencapai lebih dari 4,1 juta penayangan dengan 215 ribu jumlah suka.

Tidak hanya itu, mini album perdana dari anggota hearts2hearts ini menawarkan enam lagu yang mengeksplorasi berbagai genre musik, mulai dari house, new jack swing, hingga city pop. Salah satu single mereka, "Pretty Please", sudah diputar lebih dari 5,4 juta kali di Spotify sebelum album penuh dirilis. Keunikan album ini juga terletak pada penggunaan dua bahasa dalam liriknya, yaitu Korea dan Inggris, yang menunjukkan ambisi global grup ini.

'FOCUS' bukan sekadar mini album biasa, tetapi merupakan pernyataan musikal yang kuat dari grup bungsu SM Entertainment. Dengan perpaduan genre yang beragam dan penampilan yang memikat, Hearts2Hearts membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan baru yang patut diperhitungkan dalam industri K-pop tahun 2025.

HEARTS2HEARTS ‘FOCUS’ (2025)

Mengenal Identitas Musik Hearts2Hearts Lewat 'FOCUS'

Mini album 'FOCUS' menjadi pijakan penting bagi Hearts2Hearts dalam membangun identitas musikal mereka. Sebagai karya pertama, album ini berfungsi sebagai penanda arah musik yang ingin mereka tuju di industri K-pop 2025.

Nostalgia generasi ke-3 dengan sentuhan modern

Album ini berhasil memadukan kehangatan nostalgia K-pop generasi ketiga dengan kepercayaan diri era baru. FOCUS tidak sekadar mengikuti tren, tetapi menampilkan sentuhan vintage yang diperbarui melalui house music dengan piano riff klasik yang mengingatkan pada era sebelumnya. Lagu-lagu seperti "Flutter" dan "Blue Moon" terasa seperti karya-karya awal Red Velvet—"Talk to Me" atau "Take it Slow"—namun dengan pendekatan yang lebih segar.

Citra grup yang dibentuk lewat mini album

Melalui mini album ini, para anggota berusaha menunjukkan evolusi mereka sebagai grup. "Jika 'The Chase' mengumumkan awal kami, dan 'Style' mendekatkan kami dengan publik, 'FOCUS' merepresentasikan siapa kami sebenarnya dan bertujuan menarik perhatian semua orang," jelas Jiwoo. Album ini menjadi titik balik dalam perjalanan Hearts2Hearts menemukan warna unik mereka. Koreografi tajam menjadi ciri khas yang membedakan mereka dari grup generasi kelima lainnya.

Perbandingan dengan f(x), Red Velvet, dan Le Sserafim

Banyak netizen Korea menyebut Hearts2Hearts seperti kombinasi antara Red Velvet dan f(x). Beberapa bahkan membayangkan versi alternatif lagu-lagu mereka cocok masuk dalam album "4 Walls" atau "Pink Tape" milik f(x). Meskipun demikian, Hearts2Hearts menawarkan sentuhan yang lebih modern dan terstruktur dibandingkan pendahulu mereka. Berbeda dengan Le Sserafim yang sering dibandingkan dengan Red Velvet karena kemiripan konsep visual, Hearts2Hearts lebih banyak mendapat perbandingan dari segi warna musik.

HEARTS2HEARTS ‘FOCUS’ (2025)

Eksplorasi Produksi dan Gaya Vokal di Album

Album 'FOCUS' menampilkan kecanggihan produksi yang membedakan Hearts2Hearts dari grup K-pop generasi kelima lainnya. Dengan sentuhan profesional dan eksplorasi berani, album ini menjadi bukti kematangan artistik mereka.

Eksperimen genre: house, city pop, new jack swing

'FOCUS' menawarkan perjalanan lintas genre yang beragam. Lagu utama "FOCUS" mengandalkan genre house dengan riff piano vintage dan ritme elektronik yang energik. "Pretty Please" menghadirkan nuansa retro new jack swing yang cepat viral di YouTube. "Flutter" membawa pendengar ke suasana city pop romantis dengan harmoni string, horn, dan keyboard hangat. "Apple Pie" hadir dengan gaya nu-disco berkat paduan bassline funky dan drum analog. Sementara "Blue Moon" menutup dengan nuansa R&B pop ballad yang emosional.

Peran KENZIE dan tim produksi

Di balik kesuksesan album ini, KENZIE memegang peran penting sebagai penulis lagu andal SM Entertainment. Setelah menulis "The Chase" dan "STYLE", KENZIE kembali dipercaya menggarap lagu utama "FOCUS" bersama dwilly, Michael Matosic, Dewain Whitmore, dan Hailey Collier. Untuk lagu "Flutter", KENZIE berkolaborasi dengan Andrew Choi, No2zcat dan Jsong. Jo Nain, koreografer di balik hit "Golden" dari "KPop Demon Hunters", turut mengarahkan koreografi untuk "FOCUS".

Perpaduan vokal bicara dan melodi

Carmen, yang menempati posisi main vocal, memperkuat karakter album dengan suara lembut namun tegas. Nada tingginya menjadi bagian paling dinantikan terutama pada lagu "Blue Moon" dan "Flutter". Stella mengungkapkan bahwa kontrol halus menjadi kunci penampilan mereka, "Alih-alih hanya menunjukkan power, kami fokus membuat ekspresi lebih sengaja dan terhubung dengan musik".

Detail produksi yang menonjol di tiap lagu

"FOCUS" dibangun di atas looping piano riff dan bass line yang ritmis. "Apple Pie" membandingkan pesta piyama dan berbagi rahasia dengan makan apple pie bersama. "Pretty Please" menampilkan moog synth bass dan ritme ketat yang membangkitkan nostalgia. "Flutter" memperkuat suasana romantis dengan vokal lembut dan harmoni yang kaya. "Blue Moon" mengombinasikan melodi gitar manis dan suara synth yang dreamy.

HEARTS2HEARTS ‘FOCUS’ (2025)

Track-by-Track: Menyelami Setiap Lagu di 'FOCUS'

Mini album 'FOCUS' menyajikan enam lagu yang masing-masing memiliki karakter unik. Mari menelusuri satu per satu lagu yang menghiasi perjalanan comeback Hearts2Hearts.

Focus – Debut house music yang memikat

Lagu utama "FOCUS" menandai debut Hearts2Hearts dalam genre house. Dengan kombinasi riff piano vintage dan ritme house yang energik, lagu ini menghadirkan melodi catchy dan vokal yang cool. KENZIE, produser veteran SM Entertainment, kembali dipercaya menulis lagu ini setelah sebelumnya menggarap "The Chase" dan "Style". Lagu ini secara sensual menggambarkan keadaan ketika seseorang benar-benar terpesona oleh orang lain — kelanjutan liris dari konsep grup yang terus berkembang. "Saat pertama mendengar 'FOCUS', rasanya hampir hipnotis," ungkap Stella.

Apple Pie – Nuansa nu-disco yang manis

"Apple Pie" hadir dengan nuansa nu-disco yang ceria dan ringan. Lagu ini mengumpamakan pesta piyama berbagi rahasia dengan makan pie apel bersama. Paduan bassline funky, suara drum analog, dan synth glossy menjadi ciri khasnya. Carmen menobatkan "Apple Pie" sebagai b-side track favoritnya. Lagu ini meraih angka streaming tinggi di tangga lagu Korea Selatan di hari perilisan.

Pretty Please – Energi new jack swing

Pre-release track "Pretty Please" membawa energi new jack swing yang memikat. Sebagai bagian kolaborasi dengan Pokémon untuk mempromosikan game "Pokémon LEGENDS Z-A", lagu ini ditulis oleh SAAY dan diciptakan oleh tim Soultriii. Dengan ritme mantap dari bass synth moog, lagu ini menyampaikan kegembiraan dan momen berharga saat dua orang saling melengkapi dalam perjalanan bersama.

Flutter – City pop yang dreamy

"Flutter" membawa pendengar ke suasana city pop romantis. Harmoni strings, brass, dan keyboard sounds menciptakan atmosfer hangat. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang mengambil langkah pertama terhadap pasangan yang ragu-ragu — sebuah pengakuan penuh antisipasi dan emosi. "Kami khawatir karena lebih dari setengah dari kami mengalami flu saat rekaman, tetapi kami menyayangi lagu ini karena elemen-elemen harmoninya," ungkap IAN.

Blue Moon – Balada emosional

"Blue Moon" adalah pop ballad berbasis R&B yang menggabungkan melodi gitar manis dengan suara synth dreamy. YE-ON menjelaskan, "Ini adalah lagu tentang kenyamanan yang mengalir dari hati ke hati saat saling bertatapan. Lagu ini selaras dengan makna nama tim kami yaitu menghubungkan hati melalui musik". Carmen menambahkan, "Kami mencoba menyanyikannya dengan lembut saat rekaman. Ini adalah lagu pertama yang kami mulai tetapi terakhir diselesaikan".

Style – Lagu viral dengan koreografi ikonik

Penutup album, "Style", adalah lagu uptempo dance yang viral di media sosial. Dengan ritme ceria dan bass groovy, lagu ini mengekspresikan rasa penasaran dan perasaan ambigu terhadap seseorang dengan gaya yang tampak acuh namun tegas. Dance practice-nya yang dirilis pada 22 Juni 2025 memicu banyak tantangan dance online. Koreografinya yang khas menjadi salah satu daya tarik utama lagu ini dan membuat anggota Hearts2Hearts semakin dikenal publik.

HEARTS2HEARTS ‘FOCUS’ (2025)

Apa yang Membuat Hearts2Hearts Unik di Tahun 2025

Kehadiran Hearts2Hearts di panggung K-pop 2025 menciptakan fenomena unik yang membedakan mereka dari grup lain. Bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang identitas kolektif yang kuat.

Koreografi tajam dan performa panggung

Julukan "representative of sharp-edged performances" melekat kuat pada Hearts2Hearts berkat koreografi yang presisi dan sinkronisasi sempurna antara delapan anggota. Koreografer Jonin, yang sebelumnya menggarap 'Golden' untuk 'KPop Demon Hunters', ditunjuk sebagai direktur koreografi untuk 'FOCUS'. Juun memimpin dalam menjaga sinkronisasi koreografi, sementara Director Kangta dari SM menekankan pentingnya energi panggung. Melalui latihan intensif 4-5 jam setiap hari selama seminggu, para anggota menunjukkan dedikasi luar biasa.

Konsistensi dari 'The Chase' hingga 'FOCUS'

Sejak debut dengan 'The Chase' di Februari, Hearts2Hearts menunjukkan perkembangan konsisten hingga 'FOCUS'. Stella mengakui bahwa meskipun masih rookie, mereka telah berkembang dari fokus pada kamera menjadi lebih bersinergi dengan penonton. Lagu "STYLE" bertahan di posisi 20 besar tangga lagu mingguan Circle Chart selama empat minggu berturut-turut—peringkat tertinggi di antara grup debut tahun ini.

Respon penggemar dan popularitas global

Video musik 'FOCUS' melampaui 10 juta tayangan dalam dua hari dan mencapai 20,8 juta tayangan pada 27 Oktober. Bahkan, konten 'STUDIO CHOOM ORIGINAL' meraih 1 juta tayangan dalam sehari. Tantangan tarian yang dipelopori Ian untuk lagu "STYLE" mengumpulkan lebih dari 40 juta tayangan di TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Hal ini membuktikan daya tarik global Hearts2Hearts.

FAQS

Pertanyaan-pertanyaan seputar Hearts2Hearts dan mini album 'FOCUS' terus membanjiri platform media sosial sejak pengumuman comeback mereka. Berikut jawaban untuk beberapa pertanyaan yang sering diajukan:

Kapan Hearts2Hearts akan melakukan comeback setelah 'FOCUS'?
Berdasarkan laporan Ilgan Sports, Hearts2Hearts direncanakan akan comeback pada Juni 2025. SM Entertainment kemudian membenarkan kabar tersebut dan mengatakan grup ini sedang dalam tahap persiapan.

Apakah konsep comeback mereka akan sama dengan debut?
Tidak, SM Entertainment telah membocorkan bahwa karya baru Hearts2Hearts akan memiliki nuansa yang lebih ceria dan berbeda dari lagu debut mereka "The Chase". Jiwoo dan anggota lainnya akan menampilkan pesona yang berbeda kali ini.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan Hearts2Hearts untuk meraih first win?
Hearts2Hearts berhasil mendapatkan first win hanya dalam waktu 15 hari setelah debut, menjadikan mereka salah satu grup rookie tercepat meraih penghargaan ini.

Di mana Hearts2Hearts melakukan promosi sebelum comeback 'FOCUS'?
Setelah resmi debut, grup ini disibukkan dengan berbagai event promosi mulai dari showcase, tampil di acara musik, festival, hingga fansign dan cafe event di Jakarta, Indonesia.

Kapan Hearts2Hearts debut dan lagu apa saja yang mereka rilis?
Hearts2Hearts debut pada Februari 2025 dengan merilis dua lagu yaitu "The Chase" dan "Butterflies" yang memiliki nuansa dreamy dengan perpaduan synth-pop serta R&B.


Kpop Collection (Girls Ver, Mature, Fantasy, More)
Kpop Collection (Girls Ver, Mature, Fantasy, More)
Kpop Collection (Girls Ver, Mature, Fantasy, More)
Kpop Collection (Girls Ver, Mature, Fantasy, More)
Close