Mengenal Girl Grup Korea Generasi Pertama yang Ikonik

Kpop gen 1 meletakkan pondasi yang kokoh bagi revolusi musik Korea yang kita nikmati saat ini. Pada akhir tahun 1990-an, girl grup Korea mulai bermunculan dengan debut S.E.S pada 1997 dan Fin.K.L pada 1998, memulai era baru dalam industri musik Korea. Ternyata, kedua grup ini mencapai kesuksesan luar biasa—S.E.S menjual lebih dari 1,5 juta kopi album debut mereka, sementara Fin.K.L bahkan melampaui angka tersebut dengan penjualan mencapai 2,2 juta keping album.

Girlband Kpop era pertama ini memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari idol gen 1 lainnya. Baby V.O.X, yang juga debut pada 1997, dikenal sebagai "Spice Girls of Korea" dan menjadi girl group kpop gen 1 pertama yang memasukkan rapper dalam formasi mereka. Sementara itu, Chakra yang debut pada 1999 menampilkan konsep etnik yang terinspirasi budaya India, menunjukkan keberagaman grup kpop gen 1 sejak awal kemunculannya. Meskipun demikian, banyak dari grup-grup perintis ini kurang dikenal oleh penggemar K-pop generasi baru, padahal kontribusi mereka sangat penting dalam membentuk landscape K-pop seperti yang kita kenal sekarang.

S.E.S

S.E.S menjadi pelopor dalam revolusi girl group di Korea Selatan sebagai grup perempuan pertama yang debut di bawah SM Entertainment pada tahun 1997. Grup ini sering disebut sebagai versi perempuan dari H.O.T, boy group populer yang debut setahun sebelumnya.

Profil S.E.S

S.E.S terdiri dari tiga anggota yang menjadi inspirasi nama grup mereka: Bada (Sea), Eugene, dan Shoo. Bada, nama asli Choi Sung Hee, berposisi sebagai leader, main vocalist, dan main dancer. Eugene (Kim Yoo Jin) sebagai lead vocalist, lead rapper, dan visual grup. Sementara itu, Shoo (Yoo Soo Young) yang berperan sebagai main rapper, lead dancer, dan maknae. Grup ini dibentuk pada 1997 dan resmi bubar pada Desember 2002 setelah negosiasi perpanjangan kontrak Bada dan Eugene tidak berhasil, meskipun Shoo tetap bertahan dengan SM Entertainment hingga 2006.

Lagu Hits S.E.S

Album debut S.E.S berjudul "I'm Your Girl" dirilis pada 1 November 1997 dan terjual sebanyak 650.000 kopi, menjadikannya album terlaris ketiga oleh grup perempuan di Korea Selatan saat itu. Single utama "I'm Your Girl" yang menampilkan rap dari Eric Mun dan Andy Lee dari Shinhwa langsung meraih kesuksesan besar. Album ketiga mereka, "Love" (1999), menjadi album terlaris mereka dengan penjualan lebih dari 762.000 kopi—rekor untuk album terlaris oleh grup perempuan Korea pada masanya. Music video untuk lagu "Love" bahkan difilmkan di New York City dan menghabiskan biaya ₩1 miliar.

Warisan S.E.S dalam K-pop

S.E.S diakui sebagai "grup idol pertama yang citra dan musiknya diakui" oleh kritikus musik Korea. Mereka menciptakan fondasi bagi girl group generasi berikutnya dengan konsep yang terus berevolusi, dari imut hingga dewasa. Lagu-lagu mereka seperti "Love" dan "Be Natural" dianggap sebagai "legenda lagu girl group", bahkan grup generasi baru seperti Red Velvet pernah membawakan ulang lagu "Be Natural" pada tahun 2014.

Popularitas S.E.S di Asia

Selain sukses di Korea, S.E.S juga merambah pasar Jepang dengan single "Meguriau Sekai" pada 21 Oktober 1998. Single ini mencapai posisi 37 di Oricon Singles Chart dan terjual lebih dari 13.000 kopi. Pada 18 Mei 1999, S.E.S menerima penghargaan dari Rock Records karena telah menjual lebih dari 200.000 kopi di Taiwan. Kepopuleran mereka bertahan hingga reuni pada Oktober 2016 untuk merayakan 20 tahun debut mereka dengan reality show, konser "Remember The Day", dan album spesial "Remember".

Fin.K.L

Sejak debut pada 1998, Fin.K.L hadir sebagai salah satu pelopor industri K-pop generasi pertama yang meraih kesuksesan luar biasa. Nama Fin.K.L sendiri merupakan singkatan dari "Fine Killing Liberty", yang bermakna grup ini berdiri melawan "penindasan terhadap semua kebebasan".

Anggota Fin.K.L

Fin.K.L terdiri dari empat anggota berbakat yang masing-masing memiliki peran penting. Anggota pertama yang ditemukan adalah Ock Joo-hyun, main vocalist grup yang ditemukan melalui kontes menyanyi radio setelah menyanyikan lagu "Hero" dari Mariah Carey. Selanjutnya, Lee Jin bergabung atas ajakan Ock, berhasil terpilih setelah menyanyikan "Blessed Me" dari Eco dalam audisinya. Sung Yu-ri ditemukan saat sedang melakukan perjalanan wisata sekolah, sementara Lee Hyori—yang kemudian menjadi leader grup—ditemukan di mal saat berfoto bersama teman-temannya.

Gaya Musik Fin.K.L

Berbeda dengan tren K-pop akhir 1990-an yang didominasi musik imut dan catchy seperti yang dibawakan oleh S.E.S dan H.O.T, kekuatan awal Fin.K.L justru terletak pada balada R&B yang dipimpin oleh vokal Ock Joo-hyun. Hal ini terlihat dari single pertama mereka, "Blue Rain". Namun, mereka juga sukses dengan lagu pop dance yang lebih khas seperti "To My Boyfriend". Secara umum, musik Fin.K.L mencakup genre pop ballad, dance pop dan R&B.

Lagu Populer Fin.K.L

Fin.K.L memantapkan popularitas mereka di Korea Selatan dengan merilis beberapa lagu hit yang tidak terlupakan. "To My Boyfriend" (1998) menjadi salah satu lagu yang mengukuhkan nama mereka. Selanjutnya, "Eternal Love" (1999) dan "Now" (2000) semakin memperkuat posisi mereka sebagai girl group terdepan. Selama karier mereka, Fin.K.L merilis empat album penuh: "Blue Rain" (1998), "White" (1999), "Now" (2000), dan "Eternity" (2002). Kesuksesan mereka dibuktikan dengan memenangkan beberapa penghargaan bergengsi, termasuk New Artist of the Year di Golden Disc Awards 1998, Grand Prize di Seoul Music Awards 1999, dan Best Female Group di 2000 Mnet Music Video Festival.

Reuni Fin.K.L

Meskipun tidak pernah secara resmi dibubarkan, Fin.K.L menjadi tidak aktif setelah merilis single "FinKL" pada 2005. Pada Mei 2019, setelah 14 tahun vakum, mereka melakukan reuni resmi melalui variety show JTBC berjudul "Camping Club". Dalam acara ini, keempat anggota melakukan perjalanan keliling negara sambil berbagi pemikiran mereka. Puncaknya, Fin.K.L merilis album baru bertajuk "Fin.K.L Best Album" yang termasuk lagu baru berjudul "Just Like The Song That Remains" pada 22 September 2019. Saat tampil untuk pertama kalinya setelah 21 tahun, Fin.K.L membawakan lagu-lagu hits lama mereka seperti "Blue Rain", "You're Never Know", "Ruby", dan "To My Boyfriend".

Baby V.O.X

Dibentuk pada tahun 1997, Baby V.O.X menorehkan sejarah sebagai salah satu girlband kpop gen 1 paling berpengaruh di samping S.E.S dan Fin.K.L. Nama grup ini sendiri merupakan singkatan dari "Baby Voice of Xpression" yang menunjukkan identitas unik mereka di industri musik Korea.

Formasi Baby V.O.X

Baby V.O.X mengalami beberapa perubahan lineup sebelum mencapai formasi terkenal mereka. Awalnya, grup ini terdiri dari Jeong Hyeonjeon, Jung Shiwoon, Cha Yumi, Kim EZ, dan Lee Heejin. Pada pertengahan promosi debut, Cha Yumi harus keluar dan digantikan oleh Kan Miyoun. Selanjutnya, Jung Shiwoon dan Jeong Hyeonjeon digantikan oleh Shim Eunjin dan Lee Gai pada 1998. Formasi paling terkenal terbentuk ketika Yoon Eunhye menggantikan Lee Gai pada Juni 1999. Meskipun demikian, grup ini resmi bubar pada 2006 setelah beberapa anggota meninggalkan agensi.

Konsep Unik Baby V.O.X

Baby V.O.X terkenal dengan gaya musik yang terinspirasi dari Spice Girls. Namun, album debut mereka "Equalizeher" tidak terlalu sukses karena konsepnya yang terlalu edgy. Setelah pergantian anggota, mereka mengadopsi gaya yang lebih moderat dan "imut" seperti yang populer di era tersebut. Grup ini juga menjadi perintis dengan menjadi girl group Korea pertama yang menerapkan konsep seksi dengan mengadopsi gaya R&B dan pop seperti TLC. The Wall Street Journal bahkan mendeskripsikan mereka sebagai "versi Asia dari Spice Girls".

Lagu Hits Baby V.O.X

Perjalanan sukses Baby V.O.X dimulai dengan single "Ya Ya Ya" dari album kedua mereka yang mencapai posisi tujuh di tangga lagu pop Korea. Kesuksesan besar mereka terjadi dengan single "Get Up" yang untuk pertama kalinya mencapai posisi nomor satu di tangga musik Korea. Lagu "Killer" juga meraih posisi pertama dan mendapatkan penghargaan Top Excellency Award di Seoul Music Awards 1999. Album kelima mereka, "Boyish Story" (2001), menampilkan hit seperti "Game Over" dan "Doll".

Pengaruh Global Baby V.O.X

Setelah kesuksesan album ketiga, Baby V.O.X aktif mempromosikan diri secara internasional di Tiongkok, Jepang, dan negara Asia Tenggara lainnya. Mereka memecahkan rekor sebagai girlband idol Korea pertama yang menggelar konser di Mongolia pada 2004. Baby V.O.X juga menjadi girl group kedua yang tampil di Pyongyang, Korea Utara pada 2003. Single Mandarin mereka "I'm Still Loving You" bahkan memuncaki tangga lagu Tiongkok. Billboard memilih Baby V.O.X sebagai salah satu girl group K-pop yang patut diketahui pada 2014.

Sugar

Sementara dunia K-pop diramaikan oleh S.E.S, Fin.K.L dan Baby V.O.X, Sugar hadir sebagai salah satu girl group gen 1 yang memberikan warna berbeda di industri musik Korea. Meskipun tidak setenar trio besar girlband kpop era pertama, Sugar meninggalkan jejak yang tidak kalah bermakna dalam sejarah K-pop.

Debut Sugar

Sugar resmi memulai langkah pertama mereka pada 18 Desember 2001 dengan penampilan pre-debut single "Sweet Love" di acara musik Mnet Showking M. Grup bentukan Starworld ini kemudian merilis album debut bertajuk "Tell Me Why" pada 13 Maret 2002 dengan single yang berjudul sama. Sugar sempat dibandingkan dengan grup M.I.L.K dan Shinvi karena gaya musik dan citra yang serupa. Formasi awal Sugar terdiri dari empat anggota yaitu Ayumi Lee, Park Soo Jin, Hwang Jung Eum, dan Hyeseung.

Lagu Populer Sugar

Selama perjalanan karier mereka, Sugar merilis beberapa lagu hit yang memperkuat posisi mereka di industri musik Korea, antara lain:

  • "Shine" dari album kedua mereka yang dirilis pada 18 Juni 2003

  • "Secret" yang menjadi salah satu lagu andalan mereka

  • "Farewell" yang menunjukkan kemampuan vokal anggota grup

Bahkan Sugar berhasil menembus pasar Jepang dengan merilis album pertama mereka berjudul "Double Rainbow" dan single "Go the Distance" pada 4 Februari 2004. Single Jepang mereka "Take It Shake It" dan "Real Identity" menjadi terkenal sebagai lagu tema untuk anime "Kaleido Star".

Karier Anggota Setelah Grup

Setelah Sugar bubar, para anggota menempuh jalan berbeda dalam karier masing-masing. Hwang Jung Eum memutuskan untuk fokus di dunia akting dan kini telah menjadi aktris ternama. Park Soo Jin juga memilih karier sebagai aktris dan bahkan telah menikah dengan aktor Bae Yong Joon. Sementara itu, Ayumi yang memiliki darah campuran Jepang-Korea, sempat melanjutkan karier solo di bawah naungan SM Entertainment sebelum pindah ke agensi lain. Hyeseung berencana menjadi aktris, sedangkan Lee Harin mengincar karier musik di Jepang.

Alasan Pembubaran Sugar

Dengan demikian, setelah lima tahun berkarier, kontrak Sugar dengan Starworld resmi berakhir pada 20 Desember 2006. Melalui pengumuman di KBS World Radio, grup ini secara resmi dibubarkan dengan alasan bahwa masing-masing anggota ingin mengembangkan karier solo dan perusahaan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dengan para anggota. Meski Sugar hanya bertahan lima tahun di industri musik Korea, pengaruh mereka tetap terasa hingga saat ini sebagai salah satu girl group kpop gen 1 yang turut meletakkan fondasi bagi perkembangan K-pop di masa depan.

Chakra

Berbeda dengan girl group gen 1 lainnya, Chakra menonjol dengan konsep etnik unik yang membuat mereka terkenang dalam sejarah kpop gen 1. Grup yang beranggotakan tiga orang ini debut pada 26 Februari 2000 di bawah naungan Cream Records, dengan penampilan perdana mereka di acara Music Camp membawakan lagu "Han".

Konsep Etnik Chakra

Chakra mengambil pendekatan berbeda dalam industri girlband kpop dengan mempersembahkan musik dance yang terinspirasi dari budaya India. Konsep etnik ini membuat mereka mendapatkan perhatian khusus dan menjadi salah satu grup dengan identitas paling unik pada eranya. Nama "Chakra" sendiri diambil dari konsep spiritual yang berasal dari tradisi India, memperkuat citra etnik yang mereka usung. Meskipun awalnya grup ini terdiri dari empat anggota, formasi yang paling dikenal adalah trio yang tampil dengan tarian dan musik bernuansa eksotis.

Lagu Populer Chakra

Selama karier mereka, Chakra menghasilkan beberapa lagu hit yang mencerminkan identitas mereka, di antaranya:

  • "End" - Memenangkan peringkat pertama di Inkigayo pada 29 April 2001

  • "Hate" - Juga memenangkan posisi pertama di Inkigayo pada 30 April 2000

  • "To You" - Menjadi salah satu lagu signature mereka

  • "Bitter Sorrow" - Memperkuat posisi mereka di industri musik Korea

  • "Come Back" dan "Hey U" - Menampilkan elemen musik India yang kental

Chakra memiliki periode aktif dari tahun 1999 hingga 2006, dengan fandom mereka yang dikenal sebagai "Goddess" dan warna resmi ungu sebagai identitas penggemar.

Pengaruh Chakra pada Girlband Kpop

Pengaruh Chakra pada perkembangan girlband kpop tidak bisa diremehkan. Sebagai salah satu pionir yang berani tampil dengan konsep berbeda, mereka membuka jalan bagi grup-grup generasi berikutnya untuk bereksperimen dengan pengaruh budaya lain. Bahkan, beberapa anggota Chakra seperti Hwangbo dan Jung Ryeo Won masih aktif di industri hiburan Korea sebagai aktor dan penyanyi setelah grup ini bubar.

Meskipun tidak sepopuler trio besar S.E.S, Fin.K.L, dan Baby V.O.X, namun keberanian Chakra mengeksplorasi konsep etnik menjadi inspirasi bagi girl group kpop gen selanjutnya untuk mengadopsi elemen budaya berbeda dalam musik dan konsep mereka. Warisan terbesar Chakra adalah bukti bahwa eksplorasi identitas unik dapat menjadi pembeda dalam industri musik yang kompetitif.

LUV

LUV muncul sebagai salah satu girl group gen 1 yang meskipun berumur pendek, namun meninggalkan kesan mendalam dalam sejarah awal kpop. Dibentuk oleh SidusHQ pada awal 2000-an, LUV (Love your Voice) hadir dengan pesan agar setiap orang mencintai diri sendiri termasuk kekuatan dan kelemahan dalam hati mereka.

Formasi LUV

LUV terdiri dari tiga anggota berbakat: Jo Eun-byul sebagai leader dan lead vocalist, Jeon Hye-bin sebagai vocalist, dan Oh Haet-nim yang kemudian mengganti namanya menjadi Oh Yeon-seo sebagai vocalist sekaligus maknae grup. Ketiganya memiliki usia yang cukup bervariasi dengan Eun-byul berusia 42 tahun, Hye-bin 41 tahun, dan Yeon-seo 37 tahun. Menariknya, pada tahun-tahun awal munculnya girl group kpop gen 1, LUV termasuk grup yang menampilkan formasi minimalis namun dengan kemampuan vokal yang mumpuni.

Lagu Populer LUV

Perjalanan musik LUV dimulai ketika mereka tampil sebagai penyanyi wanita dalam lagu "A Better Day" milik grup JTL. Setelah itu, mereka resmi debut dengan single "Orange Girl" yang langsung meraih popularitas dan tampil di berbagai acara musik. Single kedua mereka, "I Still Believe in You" juga dirilis dengan music video yang menampilkan pesona mereka. Puncaknya, album pertama berjudul "Story" dirilis pada 15 Mei 2002. Pada Agustus, mereka mempromosikan lagu "Tears" dari album yang sama dan bahkan tampil dalam konser militer bersama grup ternama seperti S.E.S dan Fin.K.L.

Karier Solo Anggota LUV

Meskipun LUV sempat populer dan memiliki basis penggemar besar, grup ini tidak bertahan lama karena masing-masing anggota memiliki impian pribadi. Jeon Hye-bin merilis album solo dan mengejar karier akting, dengan pengalaman sebelumnya di grup membantunya sukses sebagai penyanyi. Oh Yeon-seo memilih fokus pada karier akting dan kini menjadi aktris ternama. Sementara itu, Jo Eun-byul bekerja sebagai aktris panggung di distrik teater Daehangno sejak LUV bubar, walaupun ia sempat tampil dalam pertunjukan "A Better Day" JTL pada 2005. Pada 2009, ia berganti nama menjadi LeeBie dan merilis mini-album solo "This Day". Pada 11 November 2009, LUV mengadakan reuni untuk showcase khusus, namun kelanjutan reuni mereka tidak sepenuhnya jelas.

M.I.L.K

Di tengah persaingan industri K-pop yang ketat, M.I.L.K hadir sebagai grup pendatang baru pada penghujung 2001. Nama M.I.L.K sendiri merupakan singkatan dari "Made In Lovely Kin" yang dibentuk oleh BM Entertainment, anak perusahaan dari SM Entertainment.

Anggota M.I.L.K

M.I.L.K terdiri dari empat anggota berbakat dengan peran yang saling melengkapi:

  • Park Hee-von (Jaeyoung) - leader dan sub vocalist

  • Seo Hyun-jin (Hyunjin) - main vocalist, main dancer, dan maknae

  • Kim Bo-mi - sub vocalist dan visual grup

  • Bae Yu-mi (Yumi) - vocalist dan rapper

Setiap anggota memiliki kekuatan berbeda, dengan Seo Hyun-jin yang kini dikenal luas sebagai aktris populer dalam drama "Another Miss Oh", "Dr. Romantic", dan "Why Her". Sementara itu, Park Hee-von juga aktif sebagai aktris yang membintangi "Sisyphus: The Myth" dan "Happiness" tahun 2021.

Gaya Musik M.I.L.K

Grup ini resmi debut pada 17 Desember 2001 dengan merilis album "With Freshness". Album tersebut diproduksi oleh Moon Hee-joon dan merupakan karya awal dari tim produksi Sweetune. Menariknya, lagu "Into the New World" sebenarnya direncanakan menjadi judul album kedua mereka, namun kemudian dibatalkan dan diberikan kepada Girls' Generation.

Pada tahun 2002, M.I.L.K bahkan masuk nominasi kategori "Best New Group" di ajang Mnet Asian Music Awards (MAMA), menunjukkan potensi besar yang dimiliki grup ini di awal debut mereka.

Alasan M.I.L.K Tidak Bertahan Lama

Sayangnya, karier M.I.L.K yang menjanjikan harus berakhir pada tahun 2003 setelah Bae Yu-mi memutuskan untuk meninggalkan grup. Keputusan ini kemudian berujung pada pembubaran grup secara resmi. Setelah pembubaran, seluruh anggota M.I.L.K beralih ke karier akting.

Meskipun tidak bertahan lama di industri musik Korea, M.I.L.K tetap dikenang sebagai bagian dari sejarah girl group kpop gen 1 yang turut mewarnai perkembangan industri hiburan Korea pada masa awal. Fandom M.I.L.K bernama "Milky Way" mungkin tidak sebesar penggemar grup lain, tetapi kesetiaan mereka terbukti dengan tetap mengingat grup ini hingga sekarang.

Swi.T

Swi.T menjadi tonggak sejarah sebagai girl group pertama dari YG Entertainment yang debut pada 25 April 2002. Nama Swi.T merupakan singkatan dari "Song Will Tell", menunjukkan filosofi grup yang ingin menyampaikan cerita melalui musik.

Debut Swi.T

Dibentuk sebagai trio R&B/Soul, Swi.T terdiri dari tiga anggota berbakat: Eunjoo (Lee Eun Ju), Naiyoung (Ahn Nai Young), dan Mihyun (Seong Mi Hyun). Awalnya, grup ini direncanakan debut dengan empat anggota, tetapi salah satu trainee bernama Go Mi-seon memutuskan keluar sebelum debut dan pindah ke Voiceco. Pada 25 April 2002, mereka resmi memulai karier dengan merilis album studio self-titled mereka, "Swi.T". Gaya musik mereka mengarah pada R&B yang dipengaruhi oleh grup Amerika seperti TLC.

Lagu-lagu Swi.T

Selama masa aktif, Swi.T merilis beberapa lagu yang mendapat perhatian penggemar musik Korea:

  • "I'll Be There" - single debut yang sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap meniru gaya TLC, khususnya video musik "No Scrubs"

  • "Everybody Get Down" - lagu lanjutan yang bahkan menampilkan rap dari G-DRAGON dan Taeyang yang saat itu masih di tahun kedua sekolah menengah

  • "On & On" - lagu dengan nuansa R&B Amerika yang menjadi favorit penggemar

Meskipun tidak mencapai kesuksesan besar, lagu-lagu mereka cukup berprestasi di acara musik, berada di peringkat 10-20 teratas.

Kenapa Swi.T Kurang Dikenal

Beberapa faktor menjadi penyebab kurangnya popularitas Swi.T. Pertama, pada era 2000-an awal, mereka tampil dengan gaya hip-hop yang dianggap eksperimental dan tidak sesuai ekspektasi pasar yang menginginkan girl group dengan tampilan "cantik". Kedua, hubungan khusus antara pendiri YG Entertainment, Yang Hyun Suk, dengan member Eunjoo berpengaruh signifikan. Yang Hyun Suk sendiri mengakui jatuh cinta pada Eunjoo sejak masa trainee, sehingga sengaja memberikan sedikit kegiatan promosi karena khawatir Eunjoo akan terlalu populer.

Pada akhirnya, Swi.T resmi bubar pada 2004 akibat ketidakaktifan. Naiyoung pindah ke Amerika Serikat bersama keluarganya, Mihyun mengundurkan diri karena masalah keluarga, dan hanya Eunjoo yang tetap di YG Entertainment. Ironisnya, Eunjoo kemudian menikah dengan Yang Hyun Suk dan kini memiliki dua anak.

T.T.Ma

T.T.Ma yang debut pada Mei 1999 merupakan salah satu grup vokal perempuan yang mewarnai transisi kpop gen 1 menuju era milenium baru. Kelompok ini terdiri dari lima anggota berbakat yang memiliki peran masing-masing dalam dinamika grup.

Gaya Musik T.T.Ma

Sebagai bagian dari gelombang girl group kpop gen 1, T.T.Ma menampilkan gaya musik yang mencerminkan tren akhir 90-an dan awal 2000-an. Mereka mengadopsi nuansa R&B dan pop yang menjadi ciri khas musik Korea pada masa itu. Formasi grup yang dipimpin oleh Kim So Yi sebagai leader dan rapper memberi T.T.Ma keseimbangan vokal dengan YeonWoo yang berposisi sebagai main vocalist. Kehadiran dua rapper dalam grup—Kim So Yi dan Gang Se Mi—menunjukkan bahwa mereka turut mengikuti tren musik hip-hop yang mulai populer saat itu.

Album mereka "2nd Story I Wanna Be" dan "In The Sea" menampilkan variasi musik yang menggabungkan balada emosional dengan lagu dance yang energik. Meskipun demikian, T.T.Ma tidak bertahan terlalu lama dalam industri musik Korea karena dibubarkan pada tahun 2002, hanya sekitar tiga tahun setelah debut mereka.

Lagu Terkenal T.T.Ma

Selama masa aktif mereka, T.T.Ma menghasilkan beberapa lagu yang menjadi favorit penggemar, antara lain:

  • "Prism" - Mencatat popularitas hingga 26.360 stream

  • "Wanna Be Loved" - Track terpopuler dengan 28.786 stream

  • "Loner" - Mendapat 32.164 stream

  • "My Baby" - Mencapai 14.741 stream

  • "Vacation" - Menjadi salah satu lagu andalan mereka

Selain itu, album "In The Sea" (1999) dan "I Wanna Be" (2021) tercatat sebagai album populer mereka, sementara "ComeBack With Christmas" (2007) menjadi single yang juga diminati penggemar.

Citra T.T.Ma di Era 2000-an

Di tengah dominasi grup-grup besar seperti S.E.S, Fin.K.L, dan Baby V.O.X, T.T.Ma memposisikan diri sebagai girl group dengan karakter vokal yang solid. Shin Eun Hee dan Choi Jin Gyeong yang berposisi sebagai sub vocalist bersama anggota lainnya menciptakan harmoni yang menarik. Walaupun secara komersial tidak setenar trio besar girlband kpop era pertama, T.T.Ma memiliki basis penggemar yang loyal.

Usia rata-rata anggota T.T.Ma yang kini mencapai 44 tahun menunjukkan mereka adalah bagian dari generasi awal idol gen 1 yang merintis jalan bagi industri K-pop modern. Sebagai grup yang debut pada masa-masa formatif industri hiburan Korea, kontribusi T.T.Ma dalam membentuk standar girl group kpop tetap diakui sebagai bagian dari sejarah panjang K-pop.

Jewelry (Formasi Awal)

Menambah warna industri musik Korea pada awal 2000-an, Jewelry hadir sebagai salah satu girl group gen 1 yang menorehkan sejarah dengan karier terpanjang. Dibentuk pada tahun 2001 oleh Star Empire Entertainment, Jewelry bertahan hingga 2015 dan menjadi grup vokal wanita Korea yang paling lama berjalan, bahkan melebihi kelompok populer Baby V.O.X.

Anggota Awal Jewelry

Formasi awal Jewelry terdiri dari empat anggota berbakat: Park Jung-ah yang berposisi sebagai leader dan main vocalist, Lee Ji-hyun sebagai rapper dan sub-vocalist, Jun Eun-mi sebagai sub-vocalist sekaligus maknae, serta Jung Yoo-jin sebagai sub-vocalist. Mereka memulai debut pada 30 Maret 2001 dengan album studio pertama bertajuk "Discovery". Namun, setelah penjualan album pertama yang kurang memuaskan, dua anggota yakni Jun Eun-mi dan Jung Yoo-jin digantikan oleh Seo In-young dan Cho Min-ah.

Perjalanan Awal Jewelry

Setahun setelah pergantian anggota, album kedua mereka berjudul "Again" dirilis dengan hasil yang jauh lebih baik. Berbeda dengan tren lagu dance seksi yang populer saat itu, Jewelry justru memilih fokus pada balada R&B yang kuat. Album ini dengan cepat menghasilkan dua single yang menduduki tangga lagu tertinggi—"Again" dan "Tonight"—yang memulai popularitas grup. Kesuksesan ini segera diikuti oleh album ketiga "Beloved" yang mengusung tema imut dengan single "니가 참 좋아" ("I Really Like You") yang tampil dengan kostum berwarna-warni dan tarian ceria.

Transformasi Jewelry

Meskipun penjualan album "Again" dan "Beloved" sangat bagus, grup ini tidak puas dengan citra mereka saat itu. Mereka tidak ingin hanya dikenal karena lagu-lagu imut dan polos. Setelah kesuksesan album kedua, Jewelry melakukan ekspansi ke Jepang untuk memulai karier di negara tersebut pada 2004 dengan single pertama "Kokoro ga Tomaranai" di bawah label independen Giza Studio. Ketika album keempat mereka "Superstar" dirilis pada awal 2005, Jewelry telah melepaskan konsep "imut" mereka. Mengikuti tren dalam musik pop Korea, mereka menjadi lebih seksi dan dewasa, yang membantu membawa tingkat kesuksesan mereka saat ini.

i-13

Pada tahun 2005, saat dunia kpop gen 1 mulai bertransisi ke generasi selanjutnya, i-13 muncul sebagai eksperimen unik di industri musik Korea. Dibentuk oleh Lime Music, grup ini sering disebut sebagai "versi perempuan dari Super Junior" karena memiliki jumlah anggota yang sama dan debut di tahun yang sama.

Konsep i-13

Nama "i-13" memiliki filosofi menarik di baliknya. Huruf "i" memiliki dua makna—mewakili kata "나" (saya) dalam bahasa Korea sekaligus "아이" (anak) yang mencerminkan usia muda para anggota. Namun, makna asli yang ingin disampaikan adalah "keabadian, potensi tak terbatas, dan usaha tanpa henti dari para anggota". Secara musikal, grup ini terinspirasi dari grup idol Jepang dengan anggota banyak, menciptakan konsep "super girl group" yang belum umum di Korea pada masa itu. Album pertama dan satu-satunya, "One More Time", dirilis pada 18 Oktober 2005.

Jumlah Anggota i-13

Seperti namanya, i-13 terdiri dari 13 anggota muda berusia antara 12 hingga 18 tahun. Mereka dilatih selama dua tahun sebelum akhirnya debut. Ja (Lee Jieun) menjabat sebagai leader grup, sementara Hae (Kim Sujin) berposisi sebagai maknae. Menariknya, 12 dari 13 nama anggota (kecuali Mo yang berarti "pola") diambil dari sistem penanggalan Cina berdasarkan Cabang Bumi, meskipun tidak diberikan dalam urutan tertentu. Usia rata-rata anggota saat debut adalah 14 tahun, terbilang sangat muda bahkan untuk standar K-pop modern.

Kendala Promosi i-13

Meskipun memiliki konsep menarik, i-13 menghadapi berbagai kendala yang menghambat kesuksesan mereka. Sebagai grup dengan anggota sangat banyak, biaya promosi menjadi sangat tinggi—mulai dari kebutuhan makanan hingga akomodasi. Selain itu, dukungan penggemar sangat minim, terlihat dari pertemuan fan club yang hanya dihadiri beberapa orang. Bahkan perayaan 100 hari mereka terpaksa dibatalkan karena tidak bisa mengumpulkan 100 anggota untuk menghadiri acara tersebut. Keterbatasan dana dari agensi kecil seperti Lime Music juga menjadi faktor utama. Akhirnya, grup ini diam-diam bubar pada akhir 2007 tanpa pengumuman resmi.

O-24

O-24 mencatat sejarah sebagai pionir konsep hip-hop untuk girlband di Korea pada era kpop gen 1. Ketika sebagian besar girl group kpop gen 1 masih mengusung konsep imut dan feminin, O-24 hadir dengan gaya musik yang lebih berani dan ekspresif.

Debut O-24

Pada November 1998, O-24 resmi memulai debutnya di bawah naungan Cream Records (kemudian berganti nama menjadi Eunsung Entertainment) dan Yedang Entertainment. Sebelum debut, grup ini diperkenalkan dengan nama Tornado Girls. Formasi awal O-24 terdiri dari empat anggota berbakat: Ahn Mi-jeong, Lee Ga-hye, Joo Yeon-jeong, dan Kim Min-ji. Mereka merilis album pertama bertajuk "Live In Hip Hop" dan mempromosikan diri sebagai grup hip-hop perempuan yang berbeda dari girl group yang ada sebelumnya.

Lagu debut mereka "Freedom" menjadi isu panas karena liriknya yang secara terbuka mengkritik hukuman fisik di sekolah dan penindasan terhadap kebebasan dalam kehidupan sekolah. Meskipun demikian, promosi lagu ini tidak berjalan maksimal karena Joo Yeon-jeong harus keluar dari grup akibat cedera.

Lagu Populer O-24

Setelah menjadi trio, O-24 terus aktif dengan lagu-lagu populer mereka:

  • "I Don't Know, I Don't Know" - lagu dance yang meneruskan aktivitas promosi grup

  • "First Love" - mencapai hasil sangat baik dengan melodi segar yang mengekspresikan warna unik girl group ini

  • "Blind Faith" - lagu utama album kedua yang kembali ke konsep girl crush original

"First Love" bahkan muncul dalam iklan permen karet "Wow". Sebagai hasil popularitas Kim Min-ji, O-24 kadang tampil di panggung spesial yang hanya diperuntukkan bagi girl group populer. Lagu "Blind Faith" juga digunakan sebagai OST untuk drama remaja KBS "School 3" pada tahun 2000.

Kenapa O-24 Tidak Bertahan

Meskipun awalnya menunjukkan potensi, namun O-24 harus menghadapi kenyataan pahit ketika album kedua mereka "Blind Faith" mengalami kegagalan besar dibandingkan album pertama. Walaupun dipromosikan selama beberapa bulan, album kedua tidak sesukses album pertama yang dipromosikan dengan tiga lagu berbeda.

Menurut wawancara Kim Min-ji, semangat anggota telah menurun signifikan akibat kegagalan album kedua, dan dia memberitahu perwakilan agensi bahwa akan sulit melanjutkan aktivitas dalam kondisi tersebut. Setelah pertimbangan matang, presiden agensi akhirnya memberi izin untuk membubarkan grup dan mengakhiri aktivitas mereka. Yang menarik, meskipun mengalami defisit, agensi tetap mendukung para anggota bahkan setelah pembubaran, termasuk membiayai kuliah mereka.

Cleopatra

Nama Cleopatra dalam sejarah K-pop gen 1 mungkin tidak segera dikenali oleh penggemar baru, tetapi pengaruhnya pada perkembangan girl group kpop hingga saat ini tetap terasa. Sebagai salah satu grup vokal perempuan yang hadir di era awal kpop, Cleopatra membawa gaya khas yang kemudian menginspirasi banyak idol generasi berikutnya.

Profil Cleopatra

Sebagai bagian dari gelombang grup vokal perempuan di akhir 1990-an dan awal 2000-an, Cleopatra masuk dalam daftar grup kpop gen 1 yang menjadi pionir dalam industri hiburan Korea. Berbeda dengan S.E.S atau Fin.K.L yang didukung agensi besar, Cleopatra hadir dengan konsep yang cenderung berani untuk eranya. Meskipun informasi tentang personel grup ini terbatas, namun pengaruh mereka pada industri musik Korea nyata terlihat melalui gaya musik dan visual yang mereka tampilkan. Menariknya, estetika Cleopatra yang terinspirasi dari Mesir kuno ini kemudian menjadi referensi bagi banyak idol modern.

Lagu Cleopatra

Meskipun tidak memiliki hits sebesar grup sejaman seperti Baby V.O.X atau Chakra, lagu-lagu Cleopatra menunjukkan kualitas vokal dan eksperimen musikal yang berani. Bahkan beberapa gaya musik yang mereka usung menjadi inspirasi bagi penyanyi solo ternama seperti Lee Hyori yang kemudian merilis lagu berjudul "Cleopatra" sebagai penghormatan terhadap estetika grup ini. Pengaruh mereka terlihat dari bagaimana elemen visual dan musikal Cleopatra diingat dan dirujuk oleh artis-artis generasi kemudian.

Ciri Khas Cleopatra

Identitas visual menjadi salah satu kekuatan utama Cleopatra. "Cleopatra look" kemudian menjadi istilah yang dikenal dalam industri K-pop untuk merujuk pada gaya rambut panjang lurus berwarna hitam dengan sedikit poni di depan. Gaya ini kemudian diadopsi oleh banyak idol ternama seperti Seulgi Red Velvet saat era Bad Boy, Jennie BLACKPINK saat promosi Kill This Love, dan Momo TWICE selama promosi FANCY. Keberanian mereka mengadopsi konsep yang terinspirasi dari tokoh sejarah Mesir menunjukkan pendekatan unik terhadap pembentukan identitas grup di era awal kpop, jauh sebelum konsep dengan tema sejarah atau budaya menjadi tren seperti sekarang.

Red Sox

Melengkapi deretan girl group kpop gen 1 yang kurang dikenal, Redsox muncul pada tahun 2005 ketika industri K-pop mulai bertransisi menuju generasi kedua. Meskipun kurang mendapat sorotan, kehadiran mereka turut mewarnai lanskap K-pop era pertama.

Asal Usul Red Sox

Redsox (레드삭스) debut pada 30 Agustus 2005 di bawah naungan CJ Music dengan penampilan perdana mereka di acara musik M! Countdown membawakan lagu "La La La". Grup ini awalnya terdiri dari lima anggota dengan Joo Eun sebagai leader dan vokalis. Anggota lainnya meliputi Chae Young In (main vocalist), Noh Jung Myoung (vocalist), Min Se Rin (vocalist), dan Lee Hye Rim (vocalist). Bahkan sebelum debut, grup ini sudah memiliki perubahan formasi ketika Jung Si Yeon keluar pada tahap pre-debut. Nama "Redsox" sendiri menjadi unik karena berbeda dengan kebanyakan grup K-pop yang biasanya memilih nama dalam bahasa Korea.

Lagu-lagu Red Sox

Sepanjang karier singkat mereka, Redsox hanya merilis satu single album berjudul "REDSOX The First Single" pada tahun 2006. Album yang seharusnya menjadi langkah awal mereka ini tidak berhasil meraih kesuksesan komersial yang diharapkan. Lagu debut mereka "La La La" menjadi satu-satunya lagu yang mendapat kesempatan promosi di acara musik, namun gagal mencapai peringkat tinggi di tangga lagu. Kemudian, karena keterbatasan dukungan dari agensi dan tanggapan publik yang kurang antusias, Redsox tidak melanjutkan aktivitas promosi setelah single pertama mereka.

Kenapa Red Sox Tidak Terkenal

Beberapa faktor menjadi penyebab Redsox tidak berhasil mencapai popularitas di kalangan penggemar K-pop. Pertama, timing debut mereka kurang menguntungkan karena terjadi pada masa transisi dari kpop gen 1 ke gen 2, di mana perhatian publik mulai beralih ke grup-grup baru dengan konsep yang lebih segar. Selain itu, persaingan yang ketat dengan grup-grup dari agensi besar membuat Redsox sulit mendapatkan sorotan media. Akhirnya, grup ini secara resmi dibubarkan pada paruh pertama tahun 2007, hanya sekitar dua tahun setelah debut mereka. Keterbatasan materi promosi dan kurangnya dukungan dari agensi menjadi alasan utama dibalik pembubaran ini, menjadikan Redsox salah satu contoh girl group kpop gen 1 yang gagal bertahan dalam industri hiburan Korea yang sangat kompetitif.

FAQS

Bagi penggemar K-pop baru, mungkin masih banyak pertanyaan mengenai girl group kpop era pertama yang jarang dibahas. Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering muncul tentang idol gen 1:

Kapan era kpop gen 1 dimulai dan berakhir?

Umumnya, era kpop gen 1 dimulai sekitar tahun 1996-1997 dan berlangsung hingga sekitar 2003-2004. Generasi pertama ini ditandai dengan kemunculan grup-grup pionir yang meletakkan fondasi industri K-pop modern.

Mengapa banyak girl group kpop gen 1 sulit bertahan lama?

Sejumlah faktor memengaruhi keberlanjutan grup-grup ini, termasuk dukungan agensi yang terbatas, persaingan ketat, dan pasar yang belum matang. Bahkan grup populer pun mengalami kesulitan—beberapa ditolak tampil di acara musik dan menghadapi penolakan dari publik sebelum meraih kesuksesan.

Bagaimana hubungan antar anggota girl group kpop gen 1?

Meskipun berbeda-beda antargrup, banyak girl group gen 1 memiliki hubungan dekat. Misalnya, dalam sebuah wawancara, anggota grup populer mengatakan bahwa mereka "seperti saudara dan sahabat" yang menyelesaikan masalah bersama tanpa menyembunyikan apapun.

Apakah grup-grup ini mendapat pengakuan internasional?

Pada masa itu, kpop belum mendunia seperti sekarang. Namun, beberapa grup berhasil memasuki pasar Asia, terutama Jepang dan Tiongkok, menjadi pelopor Korean Wave yang kita kenal sekarang.

Apa keunikan girl group kpop gen 1 dibandingkan generasi sekarang?

Berbeda dengan girl group masa kini yang biasanya memiliki konsep yang sangat terdefinisi, girl group gen 1 lebih eksperimental dan fleksibel dalam mencoba berbagai genre musik dan konsep. Selain itu, proses debutnya juga tidak seketat sekarang dengan sistem trainee yang kurang terstruktur

Close